[Hak Paten • 20]

1.2K 166 19
                                    

***

Hilary kembali meletakkan segelas jus jeruk yang setengahnya baru saja membasahi tenggorokannya lalu tangannya meraih remote televisi, sebenarnya ia tak terlalu berselera untuk menonton namun ia rasa hanya ini kegiatan santainya. Baru beberapa menit menikmati iklan di layar televisi, suara bel rumah membuatnya menoleh. Menghela nafas ia lalu bangkit dan berjalan ke arah pintu, rasanya keterlaluan jika ia harus memanggil Fika yang sedang menjemur pakaian hanya untuk membukakan pintu.

'Klek.'

Ketika pintu terbuka, Hilary mendapati seorang pemuda yang sangat dikenalnya sedang berdiri sambil memegang sebuah paper bag warna pink. "Ali"

"Selamat sore tante" pemuda yang tak lain adalah Ali ini mengambil tangan Hilary untuk disalim, lalu menyerahkan paper bag itu yang dibalas kalimat 'Terima kasih' oleh Hilary. "Illy ada tante?"

Dahi Hilary menyerit bingung. "Illy? Loh kalian enggak pergi bareng?"

"Pergi?" Ali membeo.

"Ya pergi, kemarin dia minta izin buat liburan di Bali. Katanya buat refresh otak sebelum UAS. Sama Killan perginya, jadi tante kira kamu juga ikut" jangan heran kenapa Hilary tak kaget melihat sosok Ali kini berdiri di hadapannya, karena update apapun tentang pemuda itu selalu Illyana katakan padanya walau hanya lewat pesan singkat.

"Mereka berdua atau sama Cassie juga ya tant?"

"Kalau Cassie tante kurang tahu ya, tapi yang jelas bareng Killan"

Ali diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk kecil dan berpamitan pada Hilary. Gadis itu pergi ke Bali bersama Killan. Hanya berduakah?

***

"Cepetan anjir! Gue capek nih"

"Ih lo kok galak sih? Harusnya lo ngerti dong kalau gue bukan Cassie yang pintar gaya"

Killan menghela nafas dengan kasar, kesabarannya benar-benar diuji oleh gadis bernama Illyana itu. Awalnya gadis itu memintanya untuk ikut menemani ke Bali karena ada projek besar yang akan dikerjakan sekaligus menyegarkan otak sebelum menghadapi ujian akhir semester ini. Dan sekarang ia harus rela menjadi fotografer dadakan gadis itu untuk memfoto beberapa produk endorse.

"Kalau gue ngadep kiri bagus enggak?"

"Senyaman lo aja deh"

"Ih gimana sih? Lo juga harus nentuin angel yang pas dong buat gue, kalau foto gue jelek kan lo yang salah"

Killan beralih menatap pada kolam renang di belakangnya, rasanya ia ingin jadi duyung saja biar tidak bisa ke daratan untuk memfoto gadis itu. Sudah hampir sepuluh menit namun satu pun gambar belum mereka hasilkan dan itu karena Illyana yang tak tahu harus berpose seperti apa.

"Udah deh sekarang mending lo telfon Cassie minta mentorin lo buat foto, gue capek lihatin lo mulu astaga"

Illyana berjalan mendekat lalu memukul kecil lengannya. "Kan udah gue bilang, Cassie lagi belajar. Enggak boleh diganggu"

"Ya udah, cari di google pose yang menarik buat endore. Udah gitu lo ikutin, gampang kan?" Killan tetap kesal meskipun Illyana sudah mengangguk dan mulai mengutak-atik telepon pintar itu, awas saja kalau masih bingung.

HAK PATENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang