[Hak Paten • 8]

1.4K 181 15
                                    

***

Sekolah SMA Global pagi ini begitu ramai oleh obrolan dari mulut ke mulut para murid. Membuat Illyana yang baru melangkah masuk kebingungan menatap mereka semua.

"Illy, Illy, Illy" Luísa berlari cepat menghampiri Illyana dan disusul Santhy di belakangnya, nafas gadis ini ngos-ngosan namun tak membuatnya berhenti berucap, "lo hebat banget Illy, mental lo kuat banget sumpah"

"Ya Illy, hebat lo" timpal Santhy.

"Ha?" Illyana bingung, hebat apa?

"Mental lo kuat banget gila, lo enggak nangis saat mau dijahatin. Kalau gue jadi lo mah gue udah nangis mohon-mohon"

"Ha?" Tak ada kalimat lain yang keluar dari mulut Illyana selain kata yang menjelaskan bahwa ia sedang kebingungan. Ia sungguh tak mengerti dengan apa yang sedang hangat diperbincangkan hampir seluruh murid termasuk Luisa dan Santhy. "Kalian ngomong apa sih? Hebat kuat mental apaan?"

Luisa dan Santhy saling tatap sejenak, seakan mengirim kode lewat sorotan mata, keduanya kembali menatap Illyana dengan sangsi.

"Lo enggak tahu? Astaga bund, vidio lo yang kemarin hampir dijahatin sama cowok di jalanan itu lagi viral di sosmed. Cowok itu anak Moderna kan?"

Mulut Illyana terbuka lebar saat ia berhasil memahami maksud dari Santhy dan Luisa setelah menghubungkan penjelasan mereka dengan kejadian kemarin. "Beneran viral?"

"Ya lah"

"Illy"

Mereka bertiga mengarahkan pandang pada Killan yang baru datang dengan wajah panik, pemuda itu langsung mengusap bahu dan menatap Illyana lekat.

"Are you okay? Dia jahatin lo apa hm?"

Melihat bagaimana kekhawatiran Killan membuat Illyana tersenyum tipis, ah pemuda ini selalu seperti ini. "Gue baik-baik aja Lan"

Killan berdecak pinggang menatap Illyana yang begitu santai. Bisa-bisanya gadis itu tetap tersenyum setelah melewati kejadian yang hampir mencelakakan diri gadis itu. "Mulai hari ini lo pulang pergi sekolah sama gue"

"Ih lo kan bukan supir gue"

"Enggak ada acara minta tebengan sama Ali lagi. Enggak ada penolakan dari lo"

Bibir mungilnya dicebikan, Illyana kesal. Kalau begini kan kesempatannya bersama Ali semakin menipis. "Lan ..." ia berusaha merengek.

Namun rengekannya tak dihiraukan oleh Killan. Lelaki ini justru melangkah pergi dengan wajah datar yang membuat Illyana semakin kesal.

Saat jam pulang sekolah Illyana tak bisa menghindar dari ketegasan Killan yang menariknya agar pulang bersama pemuda itu. Ia bahkan belum sempat menyelesaikan gosipnya bersama Luisa dan Santhy. "Lan gue kebelet pipis"

Killan menghela nafas, ditatapnya Illyana dengan serius. "Ayo, gue tunggu lo depan pintu biar enggak kabur"

"Kenapa lo enggak ngelamar jadi bodyguard gue aja sih?"

"Ini gue sukarela jadi bodyguard lo tanpa dibayar"

Dan sesuai dengan keinginan Killan, pemuda itu benar-benar menunggui Illyana di depan pintu toilet setelah itu mengantarkan gadis itu pulang ke rumah.

HAK PATENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang