[Hak Paten • 29]

1.4K 182 9
                                    

***

Pukul empat sore Ali bergegas menuju basecamp geng Férias ketika mendapat pesan bertubi-tubi dari para sahabatnya yang menyuruh mereka semua untuk segera berkumpul. Setelah menitipkan pesan pada kedua orang tuanya lewat asisten rumah tangga, Ali segera mengendarai kuda besi kesayangannya menuju tempat tujuan.

Setibanya ia di sana terlihat kelima sahabatnya sudah lengkap berada di situ. Ia segera turun setelah mematikan mesin motornya. "What's up?"

"Malam ini kita hajar Lexan. Dari informasi yang gue dapat malam ini dia bakal ada acara keluarga, dan pulangnya dia bawa motor sendiri. Itu kesempatan kita"

Semua anggota mengangguk pertanda setuju atas ucapan Fandy. Mereka masih belum bisa menerima perlakuan Lexan terhadap adik perempuan James, bahkan kemenangan pertandingan basket kala itu belum pas.

Jam sepuluh malam Nandio dan Fandy sudah bersiap di persimpangan jalan yang akan dilewati oleh Lexan beserta keluarga. Mereka bergegas mengejar Lexan menggunakan kendaraan masing-masing.

Fandy memprovokasi Lexan dengan membalikan posisi jempolnya ke bawah pertanda mengejek pemuda itu. Dan berhasil, Lexan langsung mengejarnya menuju lokasi yang sudah mereka siapkan.

"Lo semua main keroyokan sekarang?" Tanya Lexan dengan santai setelah melepas pengaman kepalanya dan diletakkan di atas tank motor, ia lalu tersenyum remeh. "Takut kalah kalau lawan geng gue?"

"Ya nih" James maju dengan sebelah tangan yang sudah memegang sebalok kayu. "Kayak lo yang lecehin adik gue di tempat sepi, takut di keroyok soalnya" ia tertawa kecil melihat langsung perubahan wajah Lexan, "takut bro? Kabarnya sih masih suka main cewek ya lo? Gimana kalau lo kita bikin jadi cowok yang enggak utuh?"

Lexan tetap menampilkan senyum remehnya. "Coba aja" dan dengan sigap ia menghindar dari tendangan James, pemuda ini juga langsung membalas lawannya itu dengan pukulan bertubi.

Tak mau mengulur waktu Ali berjalan maju, menendang dari belakang hingga membuat Lexan terjatuh ke atas aspal.

"Brengsek lo semua, bisanya keroyokan" umpat Lexan dengan kesal.

"Cowok brengsek kayak lo enggak pantas berantem secara fair" jawab Ali dengan santai kemudian kembali menendang bagian perut Lexan hingga pemuda itu mengeram kesakitan. "James"

Mendengar namanya dipanggil James dengan senyum evil-nya mendekat pada Ali.

"Waktu lo sekarang"

James mengangguk lantas senyum itu semakin terlihat jelas ketika Lexan berusaha menghindarinya. "Santai, sesantai waktu lo lecehin adik gue"

***

Selesai dengan urusan gengnya dan Lexan, Ali mengendarai motornya untuk pulang ke rumah. Pemuda ini memilih berhenti terlebih dahulu di warung pinggir jalan untuk membeli minuman. Saat tegukan kedua turun membasahi tenggorokan, matanya membulat saat melihat sosok tunangannya tengah dengan santai memakan nasi goreng di sebrang jalan. Tanpa membuang banyak waktu ia segera menyebrang ke sebrang jalan menghampiri gadis itu.

"Illy" gadis itu melihat ke arah Ali dengan pipi mengembung karena diisi dengan makanan, ia segera duduk di kursi kosong sebelah Illyana. "Kamu ke mana aja? Kenapa enggak ngabarin aku sama sekali?"

Terlihat Illyana berusaha menelan makanannya meski ia belum selesai mengunyah. "Bawel ih"

Ali kesal, ia dibilang bawel oleh gadis itu. "Kamu hilang enggak kasih kabar terus sekarang bilang aku bawel? Masih ingat kan kalau aku ini tunangan kamu?"

HAK PATENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang