27. Gara-gara IG

146 19 3
                                    

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Minggu ini bersyukur banget otak bisa diajak berunding dan ini hasilnya.  Maafkan atas segala typo yang ada....
Janga lupa!!!
Vote 🌟
Comment💬
Share💌

Happy Reading

🍓🍓🍓

Pagi ini Arsen sudah berada di rumah sakit tempatnya koas sekaligus rumah sakit yang memang bekerja sama dengan universitas Puangrimaggalatung.

Arsen memang datang pagi karena menyempatkan diri mengantar Deeva ke kampus sebelum ke rumah sakit. Nampak Devan juga berjalan menuju ke arah Arsen dengan badan lunglai tanpa tulang. Arsen mengangkat sebelah alisnya melihat Devan yang kini terlihat berbicara sendiri dan belum menyadari keberadaannya.

“Eh... masih pagi malah ngomel, situ PMS?” Tanya Arsen yang membuat mood Devan semakin di bawah kadar rata-rata.

Devan masih terlihat menggerutu dan semakin menggerutu, saat mendengar ucapan Arsen yag sengaja menyindirnya. Dengan gerakan yang agak cepat dari yang pertama, Devan mendekat ke arah Arsen yang nampak bahagia dan segar di pagi hari ini.

“Asal lo tau ya, Bambank! Gua dipaksa bangun sama emak dan lo tau pake apa?” ucapan Devan yang menggebu-gebu seperti ingin melumat badan Arsen, membuat lawan bicara mendatarkan wajahnya seakan menunggu kelanjutan ucapan Devan.

“Pake air, ampun dah gua. Kalau bukan emak gua? Gua lempar ke kandang buaya biar digodain buaya,” ujar Devan menggebu-gebu.

Arsen menghembuskan nafas lelah menghadapi kelakuan sahabatnya yang kadang membuat orang darah tinggi. Kadang Arsen berfikir, “Kenapa ya gua mau aja temenan sama orang model kayak gini?”

“Penyebabnya itu lo sendiri! Kalau gua jadi emak lo, sekalian gua guyur loh pake air panas biar mateng,” sindir Arsen yang memag sudah hafal betul bagaimana kebiasaan tidur sahabatnya.

Mereka berdua melanjutkan perdebatan yang nggak berfaedah di pagi hari ini, hingga ponsel Arsen berbunyi menandakan chat masuk. Devan yang kepo langsung mengintip di balik pundak Arsen, namun Arsen lansung menghadiahinya tatapan yang setajam silet.

My wife 💜
Kak aku mau minta izin pulang terlambat ya? soalnya ada rapat UKM(Unit Kegiatan Mahasiswa)

My husband 💜
Memangnya kamu pulang jam berapa? Nanti kakak jemput.

My wife 💜
Sekitar pukul 15:00, kak

My husband 💜
Kamu hati-hati ya! Belajar yang bener

Saat Arsen masih sibuk chat-tan dengan Deeva, Devan malah mengintrupsi kegiatan tersebut dengan godaan yang terdengar menjengkelkan bagi Arsen.

“Cie... lagi chat sama my wife dengan tanda lope di ujungnya. Gua pikir lo bakalan menang deh dalam taruhan ini, tapi gua masih nunggu karena Deeva belum nyatain cinta kan ke lo?”
Ucapan Deeva seketika menyadarkan Arsen kembali, ia merasa sangat bersalah dengan menyetujui taruhan tersebut. Namun demi sebuat tanggung jawab di masa lalu, ia berjuang untuk kembali menghubungi Keyra yang sampai sekarng tidak pernah menampakkan batang hidungnya.

“Inget ya nomornya Keyra kalo gua menang!”

Devan hanya mengangkat jempol yang disatukan dengan jari telunjuk membentuk ‘ok’. Setelah itu mereka menuju ruangan konsulen yang akan membingbing mereka hari ini.

Selama perjalanan kesana Devan sempat menanyakan nasib Deeva saat Arsen kembali kepada Keyra, namun Arsen enggan menjawab dan memilih berjalan cepat meninggalkan Devan.

Fille ForteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang