Fille Forte

29. Refreshing

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

aku kembali update cerita yang alurnya mulai hambar, namun aku pastiin seteah satu part selanjutnya akan ada konflik yang bisa dikatakan besar. atau sebut saja klimaks dari cerita ini. jadi

jangan lupa

Vote 🌟

comment💬

share💌

Happy Reading

🍓🍓🍓🍓

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, dimana keluarga besar Furqon dan Arkan pergi berlibur. Bahkan Para sahabat pun ikut bergabung, Arsen dengan sahabatnya, Deeva dengan sahabatnya, dan Pretty dengan gerombolannya.

Semuanya bersatu dalam nama keluarga besar tersebut, Skripsi yang membuat pusing, koas yang membuat lelah, dan segala urusan yang melelahkan lepas di liburan kali ini.

Semua orang nampak sangat gembira dan jika kalian melihat di tepi pantai, kalian akan menemukan dua pasang insan yang duduk menikmati hembusan angin pantai.

Deeva dan Arsen terlihat saling bersandar di pundak masing-masing, desiran angin pantai membuat keduanya terhanyut dengan suasana indah bersama.

"Kak?"

Arsen hanya mengangkat alisnya tanda penasaran dengan apa yang akan dikataan oleh Deeva yang kini menatapnya sangat dalam dan dengan sedikit tatapan takut akan sesuatu.

"Kalau kakak bosan, bilang ya! Jangan biarin aku jatuh terlalu dalam ...."

Arsen berbalik memegang pundak Deeva yang kini terlihat sangat kaku di matanya, cengkraman kuat juga ia berikan tanda kemarahan atau malah tanda bahwa hal yang dikatakan ileh Deeva takkan terjadi.

"Aku yang ini hanya bertopeng kuat aja. Aku yang lain sangat lemat dengan hati, jika jatuh terlalu dalam aku takut lukanya nggak bakalan ilang bahkan memakan tahun." Ucapan Deeva membuat Arsen semakin bersalah, apalagi ada kejadian tadi malam yang membuatnya semakin merasa orang yang paling berdosa di muka bumi ini.

"Aku nggak bisa janji untuk nggak ngecewain kamu, tapi kamu bisa percaya dan pegang omongan aku. Aku Aqbari Runako Arsenio, berjanji dan bersumpah kepada Tuhan Adeeva Afsheen Myesha! Bahwa jiwa dan raganya hanya dimiliki oleh Deeva. Jadi, kamu jangan pernah ragukan perasaanku terhadapmu. Karena sebelum kamu jatuh padaku, aku telah jatuh lebih dulu untukmu."

Ucapan Arsen membuat hati Deeva menghangat dan berbunga. Baginya hal itu sudah cukup, walaupun Arsen masih tak bisa kembali kepada Allah.

Melihat binar bahagia milik Deeva saja, Arsen sudah sangat senang dan bahagia. Hatinya bahagia melihat senyuman lembut itu, namun kenapa pikirannya selalu mengarah ke kejadian tadi malam.

Flashback on

"Gua udah berhasil membuat Deeva mengatakan dia mencintai gua, kalau gitu mana janji lo!"

Devan langsung memberikan nomor Keyra dengan wajah datar, secara tak langsung ia juga merasa bersalah karena dengan taruhan ini rumah tangga sahabatnya akan terancam.

"Gua hanya akan bilang ini sekali, jaga rumah tangga yang lo jalin sekarang. Gua sahabat lo dan dengan gua ngasih nomor Keyra, secara nggak langsung lo masukin orang ketiga ke dalam rumah tangga lo."

Devan berbalik pergi meninggalkan Arsen yang kini membatu di tempatnya. Ucapan Deevan tentu saja sangat mengena di hatinya dan tak bisa ia pungkiri kalau hatinya kini dilanda dilema.