18. Hide From the Devil

174 18 5
                                    

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ini adalah utang aku yang kemarin. Mulai sekarang aku jadwalin update sekali seminggu. Yang baca jangan lupa like, comment, and share.

Happy Reading
🍓🍓🍓🍓

Deeva dan Cristy mengantarkan Cia dengan taksi ke kontrakan Cia, sopir taksi sempat menatap aneh ke arah gadis yang menaiki taksinya. Namun ia tak ambil pusing, ia tetap melajukan mobilnya menuju alamat yang telah disebutkan tadi.

Biasalah masalah anak muda, paling putus cinta,” batin pak sopir.

Perjalanan yang memakan waktu 45 menit terasa sangat menyesakkan bagi ke tiganya, Deeva juga merasa amat bersalah karena melibatkan sahabat baiknya dengan urusan yang mungkin takkan pernah berakhir dengan kakaknya. Karena Cia selalu membelanya saat kakaknya melakukan hal-hal yang membuatnya sedih.

Sesampainya di kontrakan sederhana milik Cia, mereka lansung masuk ke kamar Cia yang ukurannya sangat minimalis dan rapih.

“Cia maafin gua, ini semua salah gua,” ujar Deeva sembari berlutut di depan Cia yang sudah duduk di pinggir kasur.

Cia sendiri masih dalam keadaan yang syok dan pandangannya masih kosong layaknya patung tak bernyawa. Cristy juga menangis menyaksikan keduanya yang terlihat sangat terpuruk. Tetapi, Cristy meyakinkan diri untuk tetap kuat agar kedua sahabatnya bisa mendapatkan sandaran.

“Kalau bukan karena masalah gua, kalian nggak bakalan ikutan susah atau ucapan bang Kenzo emang bener? Kalau gua ini anak pembawa sial. Salah gua, ini salah gua, semuanya salah gua, Cia maaf,” Deeva semakin menangis dan berlutut seakan ingin mencium kaki Cia, namun Cia lansung memeluk sahabatnya yang kini tampil berantakan.

“Ini udah kehendak Tuhan, jalan yang digoreskan untuk gua. Gua nggak akan munafik kalau gua sedih dan terpuruk, akan tetapi hal apa yang gua lakuin untuk memutar waktu? Nggak ada, jadi nasib gua memang begini,” ujar Cia dengan isakan yang semakin kencang.

“Kalian berdua harus sabar, terutama lo Cia. gua bukannya sok ngajarin kalian tentang Islam karena nyatanya gua bukan orang islam, tapi kalian selalu bilang kalau setiap masalah yang dialami ummatnya Tuhan nggak pernah pergi meninggalkan. Islam adalah agama yang indah, dimana Sang Pencipta adalah yang Maha Penyayang dan Memaafkan, jadi keep strong girls! You never be alone,”Ujar Cristy sembari memeluk kedua sahabatnya yang kini semakin terisak.

“Tolong sembunyiin gua dari Abang lo, Dev. Gua nggak mau ngeliat dia untuk sementara waktu,” pinta Cia kepada sahabatnya.

“Gua sama Cristy bakalan nyembunyiin lo dari bang Kenzo, jadi jangan khawatir sama semuanya. Jangan banyak pikiran ya, beb.”

****

Keesokan harinya mereka berdua berangkat ke kampus dengan menggunakan bus yang memang dekat dengan kontrakan milik Cia.

mereka berdua memang menginap di kontrakan Cia untuk menjaga dan memastikan keadaan Cia, Deeva sudah diberi izin oleh Zevana untuk menginap selama seminggu dengan alasan Cia sedang dalam keadaan tidak sehat.

Tentu saja Deeva tak bohong tentang kedaan Cia karena nyatanya itu benar, Cia tidak sehat atau lebih tepatnya kondisi psikisnya terguncang.

“Semoga saja Cia mulai membaik dan dapat beraktifitas normal kembali,” ucap Cristy sembari memperbaiki posisi duduknya.

“Semoga Allah selalu memberinya kehidupan yang baik, meskipun awalnya buruk tapi entah kedepannya. Semoga baik dan semakin baik karena kehidupan Cia tak pernah bahagia.”

Mereka memilih mengakhiri pembicaraan tentang Cia yang akan semakin memperparah mood mereka, jadi mereka memilih mencari cara agar Kenzo tak mengetahui keberadaan Cia.

Fille ForteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang