16. Kenzo dan Cia

220 15 3
                                    

Assalamualaikum, kembali lagi ke bacaan yang nggak menarik dan banyak typo. Untuk part ini ada adegan sedikit🔞, bawa positifnya saja karema itu cuma melengkapi cerintanya. Tapi nggak sampe yang senonoh.

Happy reading

🍓🍓🍓🍓

Di sisi lain Cia dan Cristy sekarang tengah bersantai di CCD's cafe, dari tadi Cia merasa gelisah dan perasaannya tidak enak.

Cia tak tau kenapa dengan perasaannya, ia merasa terancam dan seperti ada seseorang yang mengawasinya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi celingak-celinguk kayak buronan aja," tanya Cristy saat melihat tingkah Cia yang gelisah.

"Lo ngerasa ada yang ngintai kita nggak? Perasaan gua nggak enak banget, berasa lagi syuting film horor deh gua."

"Berasa jadi artis banget lo, situ pikir kita diintai paparazi apa? Perasaan lo aja yang peka terhadap ransang."

"Lo pikir gua putri malu?"

"Aelah selow mbak, nanti gua beliin sandal Swallow."

"Udahlah absurd banget lo jadi orang." Cia tertawa menanggapi gurauan nggak lucu dari sahabatnya itu.

Pembicaraan absurd itu berakhir sampai di situ saja, Cia juga mulai merasa tenang mendengar candaan Cristy. Yah memang seorang sahabat adalah obat paling ampuh untuk diajak curhat-curhatan atau semacam buku harian berjalan lah.

****

Setelah pembahasan beberapa interior cafe yang mereka inginkan, akhirnya mereka menuju parkiran untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Kabarin gua ya kalau ada masalah karena firasat jelek lo bikin parno, tau nggak?"

"Oke makasih ya, beb. Hati-hati di jalan," ujar Cia sembari menstater motor bebek kesayangannya.

Diperjalanan pulang Cia semakin merasa tak enak, bukan tanpa alasan ia merasa begitu. Pasalnya di belakangnya ada sebuah mobil yang mencurigakan, entah memang perasaannya atau memang mobil itu mengikutinya.

Cia mempercepat laju motornya sampai ia ngerem secara mendadak karena mobil yang tadi ada di belakangnya, tiba-tiba menjegal motornya.

"Mau lo apaan sih, Kenzo?" teriak Cia saat melihat orang yang turun dari mobil tersebut. Dan sesuai dugaan awalnya kalau sang pemilik mobil adalah Kenzo, kakak Deeva yang ia permalukan di depan umum.

"Mau gua? Lo tanya mau gua apaan? Maunya gua adalah balas dendam atas apa yang lo lakuin tempo lalu."

"Apa yang gua lakuin tempo lalu adalah hal yang benar dan nggak ada salahnya. Itu memang karma yang setimpal sama kakak nggak berguna kayak lo, diselamatin malah balik marah."

Karena kesal, tanpa basa-basi Kenzo berlari ke arah Cia dan Cia sendiri berbalik berlari hingga terjadi adegan kejar-kejaran.

Jalan yang dilalui Cia memanglah jalan yang bisa dikatakan sepi, hingga Kenzo mengambil kesempatan untuk mencegat Cia di sana.

Kenzo menarik pundak Cia dengan keras hingga berbalik, namun Cia memukul rahang Kenzo dan hal itu membuat Kenzo semakin marah.

Kenzo berbalik memukul Cia di ulu hati, hingga mata Cia berkunang-kunang dan berakhir pingsan. Banci memang, tapi ego Kenzo sangat besar hingga bisa melakukan hal paling pengecut sekalipun.

Kenzo akhirnya menggendong Cia ala Bridal Style menuju mobilnya, Kenzo berniat membawa Cia ke markasnya.

Markas tersebut hanya diketahui olehnya dan dua sahabatnya yang lain.

Fille ForteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang