6. Kesurupan

245 21 4
                                    

Assalamualaikum, semuanya. Insyaa Allah Cia bakalan usahain update setiap hari.

VOTE
COMMENT
SHARE
FOLLOW

And Happy Reading

🍓🍓🍓🍓

“Ada apa kalian kesini anak manis?”

Deeva terbangun dengan tiba-tiba, sehingga membuat dua orang di ruangan ini menatapnya aneh.

“ Jangan bercanda ya lo? Lo pikir kita takut?”

Walaupun suara Melisa terdengar lantang, namun tak ia pungkiri kalau sekujur tubuhnya bergetar hebat.

Putri sendiri sudah duluan ngacir tanpa disadari oleh Melisa.

“Kau ingin jadi tumbalku ternyata?”

Deeva seakan kesurupan karena nada suaranya terdengar menyeramkan.

Cia juga ikut sadar dan berteriak,

“HUWAAAAA.... DEEVA KESURUPAN. JANGAN AMBIL GUE. AMBIL NENEK SIHIR INI AJA!”

“Enak aja loh, lagian temen loh ini cuma bercanda. Nggak mungkinlah dia kesurupan.” Melisa menjawab mantap.

“Masalahnya kak, Deeva ini memang sering kesurupan dan baru- baru ini dia jarang di ruqiyah.”

“Kalian bisa menjadi tumbalku! Kebetulan aku sedang lapar karena hampir 500 tahun tidak makan. WKWKWKWKW.”

Tanpa berfikir jernih lagi, Melisa lansung meninggalkan gudang dan berlari dengan teriakan yang dasyat.

“HAHAHAH GOKIL. Lo liat kagak mukanya kak Melisa yang ketakutan.”

Mereka berdua malah ketawa ngakak saat melihat seniornya berlari pontang-panting seperti melihat setan sungguhan.

“Dia juga nggak sadar dari tadi setannya ngakak gaol, mana ada setan ngakaknya WKWKWK.”

Mereka kembali tertawa dengan laknatnya hingga suara asing terdengar.

“Wahai anak manis, jangan tertawa terlalu kencang. Dan kenapa kalian ada di gudang?”

Meraka bertatapan dan segera berlari meninggalkan gudang tersebut dengan jurus ninja.

Dan pak Darwis, satpam kampus malah menatap mereka aneh.

“Dasar anak zaman now generasi micien, ditanya malah kaboer.”

***

Cristy yang sedari tadi menunggu kedua sohibnya di kantin, terus-terusan mendumel tak jelas.

“Janji adalah utang, utang harus dibayar, nggak dibayar bunganya dobel.”

Deeva yang datang dengan berlari, lansung mengatur nafas dan meminum milksheek milik Cristy.

Disusul oleh Cia yang memakan bakso milik Cristy dan tentu saja sang pemilik melotot garang seraya berkata, “Wah datang-datang lansung comot ya! Bagus-bagus, gua tungguin sampai koboy junior menjadi koboy senior kalian nggak dateng-dateng. Untung kalian sohib gua, kalau bukan udah gue makan lo!”

“Jangan marah dong Cristy yang cantik, comel, baik dan lansing. Nanti nggak dapet jodoh tau rasa.”

Bukannya membujuk Cristy, Cia malah menambah kekesalannya.

“Lo niat ngebujuk atau menghina sih? Gitu amat kata-kata nya.” Ucap Cristy.

Deeva yang mulai jengah menatap keduanya hanya menatap malas dan berkata, “Belum pernah lihat sepatu terbang ya?”

Fille ForteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang