13. Answer From Allah

200 15 4
                                    


Assalamualaikum dan selamat menikmati, maaf kalau ada typo yang merajalela.

Happy Reading

🍓🍓🍓

Malam ini pikiran Deeva kembali dibuat kalut oleh jawaban yang akan ia berikan besok. Kalau bukan menyangkut masa depannya, maka ia tak akan sekalut ini.

Deeva terus berfikir dan wajah Arsen selalu hadir membayanginya, seakan Allah menunjukkan bahwa imamnya kelak adalah ya si Arsen ini. Deeva tersentak dari pikirannya saat pintu kamarnya terbuka dan wajah sang Ibunda muncul di sana.

“Ada apa dengan anak bunda? Kok ngelamun sampe nggak denger pintunya diketok,” ujar Zevana pertama kali setelah memasuki kamar putri bungsunya.

“Maafin Deeva ya, Bunda? Deeva cuma masih bingung aja, Deeva merasa pernikahan ini terlalu dini. Apalagi dengan kak Arsen yang bahkan sangat membenci Deeva sampai ke ubun-ubun,” curhat Deeva kepada sang Ibunda.

“sudah dua malam ini, bunda ngelihat kamu salat istikhara. Jawaban yang dikirimkan Allah lewat salatmu, maka itulah jawaban yang pantas kamu lontarkan esok harinya. Hati manusia yang terlanjut membenci bukan berarti tak dapat dirubah menjadi baik lagi. Kamu ingin mendengar cerita Ibunda?” tanya Zevana yang melihat Deeva tengah menghayati setiap kata yang ia ucapkan.

“Iyya, Bun. Sepertinya malam ini Deeva perlu nasihat serta wawasan tentang kehidupan yang lebih luas dari pandangan bunda,” ujar Deeva.

“ Dulu Bunda memiliki teman seorang atheis yang amat sangat berfisalfat, akan tetapi sekarang ia menjadi seorang mualaf. Dia bercerita banyak hal tentang sudut pandangnya terkait agama yang ada di dunia ini, termasuk agama Islam yang notabene adalah agama terbesar. Entahlah kalau kamu ingin mendengar lebih lanjut, bunda bisa membuat janji dengan beliau. Bagaimana?” tanya Zevana setelah melihat Deeva mulai mengantuk.

“Boleh, Bunda. Sebelum memberikan jawaban, Deeva pengen cari sebuah kejelasan tentang bagaimana sebenarnya seorang Atheis itu,” ujar Deeva sembari membetulkan cara tidurnya dan Zevana memperbaiki letak tata selimut Deeva sebelum mencium kening Deeva.

“Kamu tidur ya, nak. Besok adalah hari yang panjang dan jangan lupa malam ini berdoa dan minta petunjuk dalam salat istikharamu,” nasehat Zevana kepada sang anak yang nampak lelah dengan keadaan yang menimpanya.

***

Jam telah menunjukkan waktu dimana semua orang sudah tertidur lelap dalam mimpinya, kecuali orang-orang yang ingin berkeluh kesah kepada Sang Penciptanya.

Deeva telah mengambil wudhu dan melaksanakan salat dengan khusyuk, dia duduk bersimpuh dengan tangan yang menengadah.

“Ya Allah, Tuhan segala alam semesta. Jika memang adalah jodoh yang Engkau kirimkan, maka bantulah hamba memilih pilihan yang tepat. Adapun keyakinannya, hamba mohon bantuan-Mu untuk membalikkan hatinya. Berilah keyakinan atas jawaban yang akan hamba ambil, amin,” doa Deeva.

Deeva merapikan alat salatnya dan kembali tertidur, dalam tidurnya ia kembali bermimpi.

***

Dalam mimpinya Deeva berjalan di sebuah taman yang luas dengan pemandangan yang sangat indah. Saat mengedarkan pandangannya, ia tak sengaja menangkap siluet dua orang yang terlihat mesra. Melihat dari perawakan dan tingkah laku keduanya, terlihat mereka adalah pasangan suami istri yang sangat bahagia.

Perempuan itu terlihat bersandar di pundang lelaki tersebut dan si lelaki membelai kepala si perempuan dengan mesra. Deeva yang penasaran dengan identitas keduanya mulai mendekati mereka, saat ia berada tepat di belakang tepatnya di belakang pohon.

Fille ForteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang