#[Name] POV
"TEMBAKK!!"
"Jangan sampai raksasa itu mendekat" ucap pimpinan penjaga
"Bagaimana ini bahkan tembakkan dari kita tidak mempan baginya" ucap frustasi salah satu prajurit
"Bahkan raksasa itu hampir mendekati dinding. Ini mustahil!" ucap prajurit lain
"Jangan hentikan tembakkan!" ucap pimpinan
"BAIKK!!" ucap semua prajurit.
Kami pasukkan pengintai hanya menyaksikan serangan dari pasukkan penjaga dari kejauhan.
"serangan dari artileri sepertinya tidak begitu mempengaruhinya" ucap komandan erwin
"bahkan artileri yang beradai diatas dinding untuk mengenai tengkuknya saja tidak berguna" ucap levi
"tidak seperti prajurit garis depan, mereka tidak berpengalaman dalam menghadapi situasi seperti ini" ucap komandan erwin
"apa mungkin ini pertama kalinya bagi mereka?" ucapku
"bisa jadi, mungkin sebagian prajurit mereka adalah pemula yang belum berpengalaman. sehingga dalam situasi ini mereka hanya mematuhkan perintah pimpinan tanpa memikirkan caranya menyerang" Jelas Levi disampingku.
"Kapten, raksasa itu sudah berada dibawah kita" ucap wanita pasukkan penjaga.
"Fokuskan tembakkan ke bagian tengkuknya" ucap pimpinan prajurit penjaga.
"TEMBAKK!!" ucapnya.
Setelah penembakkan itu, tidak ada pergerakkan dari raksasa rod reiss.
"Bagus, kita berhasil mengenai tengkuknya-" Ucap pimpinan
BRUSSSSS
Tiba-tiba asap panas menyembur keluar dari tubuh raksasa itu, membuat kami semua prajurit kehilangan keseimbangan hingga kesulitan melihat dengan jelas.
"Panas" ucap conny
"Sial,ini gawat" ucap levi
"kapten, kami tidak bisa melihat target" ucap seorang prajurit penjaga
"Target berada di bawah kita tembak saja" ucap pimpinan penjaga
Semua prajurit mematuhi perintah pimpinan mereka, tapi..
BRUKKKK
Terdengar suara benturan cukup kuat, membuat kami pasukkan pengintai sontak melihat ke arah lokasi dan melihat apa yang terjadi. kami semua terkejut ketika melihat raksasa rod reiss sudah berada didepan mata prajurit penjaga dan berhasil menghancurkan sebagian dinding.
"Gawat" ucapku
"apa itu raksasa?" ucap warga dibawah sana
"Itu raksasa! Pergi dari sini. kita akan dimakan!" ucap salah satu warga membuat suasana semakin panik.
Reflek masyarakat di dalam dinding yang melihatnya panik dan berlarian menyelamatkan diri. Kulihat sebagian pasukkan penjaga juga telah mundur dari medan tempur.
"Mustahil. Ini sudah berakhir.." ucap pimpinan pasukkan penjaga.
"Minggirlah, kapten. Biar kami yang akan ambil ahli" ucap levi
Kami semua diperintahkan untuk membasahi tubuh kami dengan air dingin. Aku menyiram tubuhku dengan air setelah mikasa.
"[Name]" panggil levi
"Kau tau apa yang harus kau lakukan setelah ini?" tanya levi
"Tentu saja" ucapku
"Jangan sampai ceroboh." Ucapnya
![](https://img.wattpad.com/cover/172951012-288-k298746.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)
Fantasy"kami seperti ini bukan kewajiban atau paksaan dari pihak lain. Kami seperti ini adalah pilihan yang kami ambil dalam hidup" . Dipublikasikan 1 Januari 2019🚫 🚫Mohon tidak mencopy🚫