CHAPTER 10

3.9K 519 8
                                    


"Aku akan memeriksanya kembali, kau pergilah kebagian selatan" Kulihat Erwin berbicara dengan levi dipintu gerbang markas, hingga saat ia ingin beranjak tapi langkahnya terhenti karna kehadiranku

"Sepertinya tidurmu nyenyak [Name]" Komandan erwin tersenyum ke arahku

"Begitulah" ucapku

"Bocah kau tetap disini, selagi kami pergi" ucap levi

"Eh, apa aku tidak iku-"

"Tidak! Kau tetap disini"

"[Name] kondisimu belum sepenuhnya membaik, kami akan kembali malam ini" ucap erwin

"Pastikan kau membersihkan setiap ruangan" ucap levi yang sudah duduk di kreta kudanya

"Apa aku sendiri?"

"Aku akan membawa eren, kau yang akan mengerjakan semuanya" ucapnya finis

Aku mematung mendengar ucapannya. Menatap kepergian mereka dari kejauhan. Tidak ada yang menghentikannya saat dia berbicara seperti itu. bahkan komandan erwin membiarkannya.

.

Kemarin malam aku sudah dipindahkan di sini, hanji yang menjemputku. Lokasi markas kami dan pasukkan elit berbeda. Sedikit jauh dari jangkauan kota, kau perlu berkuda dan melewati hutan terlebih dahulu untuk sampai ke sana.

Aku mulai membersihkan dibagian dapur dan ruang makan, lalu ku lanjutkan kebagian ruangan-ruangan yang sering dijadikan tempat berkumpul kami. Merasa sudah beres dilantai bawah, ku lanjutkaan kebagian lantai dua, ruangan yang bisa dibilang privasi.

Aku memulai dari kamarku, setelah selesai ku lanjutkan ke kamar eren disebelah kamarku. Hingga aku berdiri tepat didepan ruangan penelitian milik hanji. Ruangan itu sedikit berantakkan, berkas-berkas hasil penelitiannya terlihat acak-acakkan. Perlu dua jam lebih aku membereskannya. Setelah selesai, langkah kaki ku menuju ruangan yang dipastikan ruangan komandan erwin.

"Oh, terkunci" gumamku

Aku memaklumi jika ruangannya selalu terkunci saat ia berpergian. Aku melangkahkan kaki ku tidak jauh dari ruangan erwin.

"Apa ini ruangan levi?"

Sorot mataku menyapu seisi ruangan, dari lantai dan langit-langit ruangannya. tidak ada tanda-tanda kotoran ataupun debu sekalipun. Jika aku membersihkan ruangan ini akan dibilang percuma karna ruangan ini benar-benar bersih. Tapi tidak ada cara lain lagi dari pada dia akan memarahiku nantinya.

Aku menyapu, mengelap dan mengepel di penjuru ruangan hingga pelosot tempat terkecil sekalipun. Jika ruangan ini masih terdapat debut 00,1mm sekalipun, levi akan menyuruhku 10x ulang untuk membersihkannya.

"Huh.. selesai juga akhirnya" ucapku setelah mengelap keringat didahiku

Ruangan ini begitu bersih, sangat bersih. Yang sebelumnya ruang ini sudah bersih dan sekarang sangat bersih. Bahkan ruangain ini seperti nampak berkilau. Aku sedikit membanggakan diri akan hal ini, entah apa yang akan levi ucapkan nantinya. Hehe..

Krukkk Krukk

"Aku lapar"

.

Aku membuka panci, lemari dan tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat menaru persediaan makanan.

"tidak ada, teganya"

Yang tersisa hanyalah satu kentang dan satu wartel. Mungkin ini akan cukup untuk satu porsi tapi jika untuk makan malam, ini benar-benar tidak cukup pikirku.

A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang