#Kei POV
Aku mengintip melalui cela pintu yangku buka, mataku bergerak kekiri dan kekanan memperhatikan sekitar lorong tempat prajurit lalu lalang.
"Aman, ayo" ucapku berbisik pada vanes dan joni yang mengekoriku dari belakang.
"kei, apa kau yakin kapen mengatakan itu-?" ucap joni
"Sttt, pelankan suaramu. Kau pikir kita sedang dimana?" omel kei masih dengan nada berbisik
"Tapi-" ucap joni
"Sttt, bagaimana jika ada yang mendengarmu? Apa kau ingin ditangap lagi?" ucapnya lagi
"Lebih baik kita segera bertemu dengan kapten dan uhk-" ucap kei
BRUKK
Tanpa sadar, kei menabrak seseorang yang muncul dari lorong sebelah kanan.
"AAh-" ucap kei kaget setelah pria didepannya mendekap mulutnya
"Sstttt" ucap kenny dengan jari telunjuk yang ia letakkan didepan mulutnya
"Kapten" ucap kei
"Kapten, apa yang kau lakukan? Bukankan kau harusnya menunggu kami diluar?" tanya kei
"Kalian terlalu lama, aku pikir kalian sudah tidak ada" ucap kenny menghidupkan rokok dimulutnya
"apa maksudnya tidak ada? Bukankan kau yang mengirimku surat tadi pagi" ucap kei
"Dimana thomas?" tanya kenny
"Dia dibawa oleh pasukan elit. Kemungkinan dia berada dibagian markas utama pasukan pengintai" jelas kei
"Baiklah, kau tau tempatnya?" tanya kenny sambil meniupkan asap rokok ke udara
"Tentu" ucap kei. Kenny menatap kei sesaat.
"Baiklah, ayo kita cari dia" ucap kenny lalu langkahnya terhenti
"kapten, kita tidak bisa sembarangan pergi ke sel thomas" ucap kei
"kenapa?"
"Penjagaan disana sangat ketat, kemungkinan dia bersama komandan erwin dan Kapten levi" ucap kei
"Atau mungkin adiknya" lanjut kei
"adik?" tanya kenny penasaran.
"Aniki memiliki adik perempuan dari pasukan pengintai, dia berada dibawah pimpinan kapten levi" ucap kei. Kulihat kapten kenny terdiam beberapa saat setelah aku mengatakannya.
"kita ledakkan saja tempat ini" ucap kenny enteng sambil berjalan meninggalkan kami
"EHH!! apa-?" ucapku joni dan vanes
"segera siapkan peledak disekitar markas, pastikan kalian tidak tertangkap lagi" ucap kenny berjalan tanpa melihat ke arah kami
"Semudah itu dia mengatakannya" ucap vanes
"apa kapten yakin akan meledakkan tempat ini, itu sama saja memancing singa keluar dari kandanganya" ucap joni
"entahlah. Huuhhh, yang jelas kita lakukan saja perintahnya" ucap kei
Setelah kami berhasil keluar dari markas pasukan pengintai, kami pergi ke salah satu rumah yang biasanya kami jadikan tempat rahasia. Lokasinya dilorong sempit di apit dengan bangunan-bangunan tinggi disekitarnya.
kami berlari setelah kapten kenny memberi aba-aba kepada kami jika situasi aman dan masuk ke lorongan bangunan-bangunan gelap.
Lalu, Aku masuk ke salah satu pintu kayu yang berada dibelakang kotak-kotak dari pembuangan sampah.
"Kita akan merebut thomas kembali" ucap kenny duduk dengan kaki yang ia letakkan diatas meja dengan tangan yang menyalakan rokok kedua dimulutnya
"apa kau yakin, akan meledakkannya" ucap wanita beramut pirang.
"Tentu saja, tidak ada cara lain." Ucap kenny
"Baiklah, semuanya. Persiapkan diri kalian untuk berhadapan lagi dengan pasukan pengintai. Kalian sudah melihat bagaimana cara mereka bertarung. Aku harap kalian bisa bertahan setelah thomas kembali" ucap wanita berambut pirang
"Segera siapkan!" lanjutnya lagi
"BAIK!" ucap semua prajurit
"Kei, vanes dan joni. Kalian menyelinap lah masuk ke dalam. Kami akan mengalihkan perhatian mereka" ucap kenny
"Pastikan kalian membawa thomas kembali" ucap kenny dengan tatapan yang sedikit menyeramkan
Setelah rencana sudah kami siapkan.Aku joni dan vanes memakai tudung untuk menyelinap
"Kita akan bertemu disini, pastikan kau membawanya kembali" ucap si rambut pirang
"Tentu saja" ucap kei
"kei, kemarilah" ucap kenny. aku memampirinya sebelum aku pergi dengan yanglain. Kenny membisikkan sesuatu padaku. Aku memperbesar penglihatanku setelah dia mengatakannya.
"kau mengerti?"
"baik kapten,akan aku lakukan" ucap kei
"Baiklah, semua. Mari kita bersenang-senang" ucap kenny menyeringai.
.
.
.
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)
Fantasy"kami seperti ini bukan kewajiban atau paksaan dari pihak lain. Kami seperti ini adalah pilihan yang kami ambil dalam hidup" . Dipublikasikan 1 Januari 2019🚫 🚫Mohon tidak mencopy🚫