CHAPTER 26

2.1K 334 10
                                    

 "ada suara tembakkan! Dari sana, terdengar beberapa kali!!" ucap sasha panik.

"Aku tidak mendengar apa-apa" ucap conny meletakkan kedua tanganya di sisi telinga.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi. Kita harus mencari eren dan historia! Ayo!" ucapku

"BAIKK!!" ucap mereka.

Kami semua bergegas menuju sumber suara. Mataku berahli melihat sekeliling, Kulihat tidak ada keberadaan sequad hanji maupun levi disekitar sini.

"Mikasa, apa kau yakin heichou mengatakan itu?" tanyaku

"Dia mengatakan sendiri" ucapnya.

Tidak lama, conny memberi tahu jika dia menemukan kereta eren dan historia.

"Liat, itu mereka. eren dan historia" ucap conny

"eh! apakah itu suquad pimpinan regu? Lalu siapa yang mengendarai keretanya?!" tanya jean panik

"Apa maksudnya ini?!" ucap conny frustasi

"Mereka tidak bergerak. Eren dan historia tidak bergerak. Mereka diculik!" ucap armin membuat kami semua semakin panik.

"EREN!!" teriak mikasa

"Heichou!" teriakku. Levi berusaha mengejar kereta, tapi mataku berahli ke seseorang yang mengejarnya dari belakang

DORRR

Penglihatanku membesar ketika mendengar Suara tembakkan yang di layangkan ke arah levi membuatku bergetar ngeri.

"Heichou!!" teriakku lagi

Menyadari itu, Levi menghindar menggunakan jubah dan langsung membunuhnya tanpa ragu. Kami semua hanya terdiam menyaksikan kejadian barusan, jika levi baru saja membunuh seseorang.

"A-pa yang terjadi?" ucap jean tak percaya

"Apa ini yang dimaksud heichou tadi?" batinku

"heichou!!" panggilku

"Kejar keretanya!" ucap levi menoleh

"Baikk!" ucap ku

"mereka sudah terlatih untuk membunuh manusia. Jika kalian ingin merebut keretanya, jangan ragu. Jika harus dibunuh, bunuh saja! Mengerti?" ucap levi

"Baik" ucap mikasa

Kami semua berusaha mendekat ke arah kereta yang semakin melaju.

"armin jean amankan keretanya!" perintah levi

"Baik" ucap armin

"Heichou dibelakang sanaa!!" ucap sasha setelah melihat musuh semakin mendekat

"Tck,Yang lain lindungi mereka!" ucap levi.

"BAIKKK!"

Aku dan yang lain mulai menyerang untuk melindungi kereta. Mereka mulai bermunculan di berbagai arah membuat kami terkepung.

"Gawat, kita akan terkepung" ucap conny
"Jangan sampai lengah" ucap levi

KREKKSSS KRESSSS

Aku berhasil menjatuhkan dua prajurit dari mereka. Kulihat conny dan sasha masih berusaha menyerang dan mempertahankan diri dari serangan musuh.

BRUKKK

"Sasha!!" panikku setelah sasha diserang

"[Name] AWAS!!!" ucap levi

KRESSSS

Pria bertudung muncul begitu saja didepanku dan mengayuhkan sebuah pisau tepat di depan wajahku. Membuat beberapa helaian rambutku terpotong. Jika saja aku tidak menghindar, mungkin akan gawat.

"s-sejak kapan?, aku bahkan tidak menyadari keberadaannya" batinku

Aku berbalik untuk menyerangnya. Aku mengayuhkan kedua pedangku ke arah pria bertudung itu.

"Tunggu, dia menyerangku menggunakan pisau? Bukankah pria ini salah satu dari mereka?"Batinku lagi

"aku tidak bisa mengetahui senjata apa saja yang dia gunakan olehnya karna tertutup oleh jubah. Ini gawat. Jika aku menyerangnya begitu saja tanpa mengetahuinya, kemungkinan dia bisa saja menyerangku menggunakan pistol atau semacamnya. Apalagi dia sangat cepat. Sialan musuh kali ini sangat kuat" batinku

Kulihat conny sudah membantu sasha berdiri setelah dia diserang oleh musuh.

"Conny ku serahkan sasha padamu!" teriakku

"Haa, kau pikir aku tidak bisa melawan mereka. kita ini Tim" ucap conny sambil mengangkat kedua pedangnya ke musuh. Aku tersenyum tipis.

Aku masih berusaha mengejar pria bertudung itu untuk mencari celah menyerangnya. Tapi seketika aku terkejut dan membesarkan penglihatanku, pria bertudung itu menghilang dari pandanganku begitu saja.

"a-pa? tidak mungkin!!" ucapku tak percaya

Mataku berahli kekiri dan ke kanan untuk mencarinya. Tidak mungkin seseorang menghilang begitu saja seperti bayangan.

"Dia sangat cepat, aku harus waspada" batinku

Tiba-tiba dari arah lorong bangunan, pria bertudung itu muncul secara tiba-tiba dan menyerangku. Beruntung, aku menghindar kedua kalinya dan langsung menebas tudungnya menggunakan pedangku. Sekilas aku bisa melihat sebagian wajah dari pria bertudung itu.

Mata kami sempat bertemu, membuat sorot mataku yang tadinya keras sekarang melunak.

"Tck" teciknya menjauh dariku.

"Armin!! Jean!!" teriak levi.

Buru-buru Levi dan sasha menyelamatkan armin dan jean yang berada dalam bahaya. Hingga kereta kembali dibawa oleh musuh.

"erenn!!" ucap mikasa

"Tidak perlu dikejar, kita mundur sekarang juga" ucap levi

Mata Levi berahli menatapku yang mematung sambil memegang kedua pedangku didepan sana. dapatku rasakan tanganku mulai bergetar dipegangan pedangku.

"Oni-chan.." gumamku

...............................................................................

#Jangan lupa vote 

maaf ya, baru bisa lanjut sekarang. banyak hal yang terjadi selama gue liburan semester kemarin. tapi tenang aja, sesuai janji, gue bakal ngeluarin beberapa chapter sekaligus.

seperti biasa, tolong komen atau beri keritikan apapun. dan jangan lupa untuk vote.

sesama waifu levi harus saling tolong menolong, oke :v


A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang