Hari semakin gelap, Kami masih berjalan memasuki hutan bagian dalam setelah kami pergi dari pondok yang sudah diketahui oleh polisi militer.
Kami bergegas membawa barang-barang kami untuk mencari tempat persembunyian. Situasi ini semakin darurat. Bahkan pemerintah memberikan, jika segala aktivitas dari pasukkan pengintai sudah dilarang. Dan polisi militer mencoba menangkap kami. terutama eren dan historia.
"Heichou, kita akan pergi ke mana?" tanyaku khawatir
Levi yang berjalan didepan kami, terdiam beberapa saat.
"untuk sementara,Kita akan bersembunyi didalam hutan. Lalu pergi ke kota untuk mencari tempat persembunyian. Kita harus tetap bergerak, mereka kemungkinan akan mudah menemukan kita jika kita hanya diam disatu tempat" ucap levi
"Okee" ucapku dengan wajah murung. Levi menatapku dari depan. Setelah berjalan cukup jauh, kami berhenti disuatu tempat.
"Kita bermalam disini" perintah levi
.
Bulan purnama menghiasi langit-langit malam diatas sana. Aku berbaring beralas kain dan jubah coklat yang kujadikan selimut sambil menatapnya. Kulihat mereka semua sudah tertidur, termasuk squad hanji yang dibawa levi.
"Kau belum tidur?" tanya levi yang ternyata duduk diatas batu tepat disampingku
"Heichou.." ucapku bangkit dari tidurku
"Tidak perlu, kau berbaring saja disana" ucap levi sambil meminum kopi ditangannya
"Heichou, kau belum tidur?" tanyaku sambil berbaring
"sudah ku katakan,bocah aku tidak tidur kurang dari 24 jam" ucap levi kesal
"apa kau mengisi tenagamu dengan meminum kopi?" tanyaku lagi
"tidak" ucap levi singkat
"Lalu?"
"kopi tidak bisa mengisi tenaga, bocah" ucap levi datar. aku terdiam
"Heichou.." ucapku menatapnya
"Nani?!" tanya levi
"Apa yang harus kita lakukan setelah ini?" tanyaku. Mendengar itu, levi menatapku.
"entahlah, aku sendiri juga tidak tahu" ucapnya sedikit menundukkan kepala
"yang jelas, kita harus membawa historia dan eren ketempat yang aman. Semoga erwin bisa mengatasinya" lanjutnya. Tanpa sadar aku memurungkan wajahku
"Bocah apa yang kau pikirkan? Apa Ada yang ingin kau bicarakan?" tanya levi yang menyadari itu
"ah, tidak!" ucapku
"Bilang saja padaku" ucap levi meminum kopinya
"aku hanya tidak habis pikir jika pasukkan pengintai akan berakhir seperti ini. Walaupun sebenarnya aku sudah tahu suatu saat akan terjadi, tapi ini melebihi dugaanku." Ucapku
"aku hanya ingin semuanya berakhir dan kembali seperti semula. Aku tidak ingin kehilangan siapapun. Pasukkan pengintai sudah ku anggap menjadi keluargaku. Jika pemerintah dan polisi militer akan menguasai pasukkan pengintai, aku tidak tahu harus melakukan apa. a-aku tidak ingin sendirian lagi" ucapku sedikit terisak. Aku menarik selimutku untuk menutupi sebagian wajahku, agar levi tidak sepenuhnya melihatku.
Levi menatapku sekilas, lalu kembali meminum kopinya dengan cara unik.
"Pemikiranmu terlalu berlebihan. mereka tidak akan mudah menguasai pasukkan pengintai" ucap levi
KAMU SEDANG MEMBACA
A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)
Fantasía"kami seperti ini bukan kewajiban atau paksaan dari pihak lain. Kami seperti ini adalah pilihan yang kami ambil dalam hidup" . Dipublikasikan 1 Januari 2019🚫 🚫Mohon tidak mencopy🚫