CHAPTER 41

1.1K 148 6
                                    

#[Name] POV

Setelah pertempuran melawan raksasa rod reiss, Kami diperintahkan oleh komandan erwin untuk memeriksa kembali keadaan kastil. Sebagian prajurit pasukkan pengintai dikerahkan dalam misi ini. terutama aku dan levi. Conny, jean dan armin juga ikut serta dalam misi ini. Mikasa dan yang lain mengerjakan misi bersama pasukkan lain.

Tidak Perlu memakan waktu lama untuk kami sampai disana. Setelah sampai, kami semua turun dari kuda untuk memeriksa lokasi ini.

"ayo, [Name]" ucap levi

Aku mengikuti levi dari belakang. Aku mengamati tempat ini dengan pandanganku. Kehancuran hebat ini, apakah ada orang yang selamat pikirku?.

Kami mulai berpencar untuk menelusuri tempat ini. aku mengikuti levi bersama prajurit lain. Dalam perjalanan, Yang kulihat hanyalah runtuhan dari kastil-kastil dan runtuhan tanah. Pandanganku mengarah pada prajurit-prajurit yang mulai membawa prajurit anti-personal yang sudah gugur.

"Heichou. kami tidak menemukan adanya tanda-tanda prajurit anti-personel yang selamat" ujar salah satu prajurit melapor

"sudah kuduga, periksa lagi. Mungkin ada sesuatu-" ucap levi

"Heichou!" teriakkan salah satu prajurit membuat kami semua menoleh

"Heichou, Kami menemukan prajurit yang selamat" ucapnya

.

Setelah sekian lama kami menelusuri tempat ini, kami berhasil menemukan salah satu dari prajurit anti-personal yang selamat. Pria dengan surai hitam dengan seragam yang ia kenakan. Tidak salah lagi dia bagian dari mereka.

"apa hanya kau saja yang selamat?" tanya levi. Pria itu hanya terdiam

"tidak, mereka masih hidup" ucapnya membuka suara

Pandanganku berahli pada dua pria yang tidak jauh dibelakangnya. Dengan tubuh mereka yang tertimpa runtuhan kastil dan bebatuan.

"baiklah, kami akan membawamu sebagai tahanan. Bawa dia" ucap levi.

"Baik!!" ucap prajurit

"Dimana Thomas? Apa kalian membawanya juga?" tanya pria itu

Levi yang mendengar itu, langsung menghentikan prajurit yang ingin membawanya.

"apakah saat itu, kau membunuhnya?" tanyanya lagi

"Dia pingsan dan kami langsung membawanya. Bawa dia" ucap levi.

"Baik" ucap dua prajurit yang langsung membawanya.

Tidak lama setelah kami beranjak, langkah kami sepontan berhenti setelah perhatian kami tertuju pada prajurit yang tertimbun runtuhan kastil.

"Uhkk.. uhkkk"

"Vanes!" ucap kei yang berlari ke arah vanes. Segera saja dia menyingkirkan bebatuan kastil yang menimpa dirinya dengan tangan yang sudah diborgol.

"Vanes! Kau tidak apa-apa? Vanes?!" ucap kei

"Periksa yang satunya" ucap levi. Dua prajurit langsung memeriksa pria yang tertimbun bebatuan

"Heichou, sepertinya dia juga masih hidup" ucap seorang prajurit

"Bawa mereka segera. Periksa kembali tempat ini, pastikan ada yang selamat!" Ucap levi

"Baik!!"

Kamipun langsung bergegas kembali untuk memeriksa tempat ini.

Langit semakin sore, sebagian prajurit telah mengumpulkan prajurit anti-personal yang sudah gugur. Tidak ada lagi yang selamat selain mereka bertiga.

"apa kau menemukan kenny?" tanya levi pada salah satu prajurit

"Maaf heichou, kami tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kenny" ucap prajurit tersebut.

"sepertinya aku perlu berkeliling sekali lagi, kau ikut denganku" ucap levi berbicara dengan prajurit itu

"Baik!"

"kalian semua kembalilah ke markas" ucap levi

" [Name] kau kembali ke markas bersama yang lain. Aku tetap disini untuk mencari kenny " ucap levi

"Aku ikut!"ucapku

"tidak. Patuhi perintahku" ucap Levi

"Tapi-" ucapku terputus

"Ini perintah!" ucap Levi tegas

"Baik, Heichou" ucapku.

Terpaksa aku dipulang dengan yang lain, sedangkan Levi dan squadnya masih berada di lokasi untuk mencari kenny ackerman.

.

Langit sudah malam, jam makan malam sudah lewat. Aku berdiri di depan gerbang sambil menyandarkan tubuhku ke pagar, entah berapa lama aku sudah berdiri. Kakiku sudah mulai pegal. Setelah itu, aku mendengar suara kuda yang mendekat.

"melewatkan makan malam lagi, bocah?" ucap levi setelah turun dari kudanya

Aku hanya menyengir sebagai balasan. Kulihat levi hanya menghelas nafasnya pelan.

"ingin makan malam bersamaku?" tawarnya.

.

Aku menyantap makananku sambil duduk berhadap dengan levi. Kulihat dia juga menyantap makanannya dengan tenang. Tidak ada pembicaraan diantara kami.

"Hoi, bocah sialan. Sejak kapan kau menungguku didepan? Apa aku pernah memintamu untuk menungguku, ha?" ucapnya memecahkan keheningan

"ha-"

"Bukankan seharusnya semua prajurit berada diaula dan kau berada diluar untuk menungguku. Lalu mengabaikan tugas-tugasmu sebagai seorang prajurit. apa kau memintaku untuk memarahimu lagi? Ucap levi dengan nada sedikit kesal

"Kau sudah tau ini akan terjadi. tidak seharunya kau menungguku diluar" ucap levi beranjak dari meja makan

"aku hanya khawatir padamu!" ucapku berteriak dengan posisi duduk.

"hah?" ucap levi dengan mengerutkan dahinya

"Mungkin ini sangat konyol bagimu, tapi aku sebagai squadmu juga tidak seharusnya membiarkan prajurit lain mengambil ahli tugasku sebagai seorang prajurit!" ucapku yang tanpa sadar meninggikan suaraku

"eh.. itu.., j-jadi tidak seharunya k-kau tadi menggantikanku" ucapku menunduk

"eh!! apa yang baru saja aku katakan! bodoh! bodoh! bukankah tadi aku kecepblosan. tidak seharunya aku mengatakan itu barusan" batinku 

Sentuhan levi diatas kepalaku membuatku terkejut.

"kau sudah melakukan tugasmu dengan baik" ucap levi mengelus kepalaku

"kembali ke kamarmu segera, jangan lupa bersihkan nampanmu." perintah levi setelah beranjak pergi

"B-baik?" ucapku dengan raut kebingungan.


A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang