Aku dan levi kembali ke wall rose, setelah perjalanan kami di wall sina. Kami diantarkan oleh pamanku menggunakan kereta kuda, sekaligus membawa hasil ternaknya untuk dijual ke pasar.
Setelah kami sampai dimarkas, pamanku ingin bertemu dengan komandan erwin. kulihat mereka berjabat tangan dengan akurnya. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan diruangan komandan tapi yang aku tahu pamanku memberikan susu sapi ke markas
Dan ....
"HUMMMM!"
"OOHHH!!"
"AAHHH!!!"
"YEAHHH!!!!" ucap semua prajurit
"baiklah kalian semua berbaris. Kalian akan kebagian" ucap pamanku memegang sendok penjepit.
"A-apa malam ini kita akan makan daging?" tanya jean
"Ini seperti mimpi" ucap conny terharu
"D-Dagingg!!" ucap sasha yang mulai mengila.
Dengan cepat, mereka bertiga langsung berbaris dibelakang prajurit lain.
"[Name]" sapa mikasa yang diikuti armin dan eren dibelakangnya
"Oh! Minna!" sahutku
"hey [Name], Apa paman memberikan 'itu' gratis?" tanya eren
"Aku juga tidak tahu" ucapku.
Eren, mikasa, dan juga armin, memanggil pamanku juga dengan sebutan paman. Karna saat masih kecil, pamanku sesekali pergi melihat keluargaku di wall maria. Kebetulan pamanku mengajak mereka bertiga untuk pergi ke perternakkannya dan memeras susu sapi bersama, termasuk aku.
"[Name] aku dengar paman pindah rumah, apa itu benar?" tanya mikasa sedikit khawatir
"Benar, paman diusir oleh polisi militer" ucapku seperti berbisik agar yang lain tidak mendengar.
"Polisi militer?! Bagaimana bisa" tanya armin juga berbisik
"Ceritanya panjang, akan aku ceritakan nanti' ucapku.
"Baiklah, lebih baik kita makan dulu. Sebelum dagingnya habis" keluh eren. Mereka bertigapun pergi ke arah pamanku.
"Oh, eren, mikasa, armin. Hisashiburi. Aku tidak menyangka waktu berjalan begitu cepat, kalian sudah besar sekarang" ucap pamanku senang
"Hisashiburi, paman" ucap armin
"Sepertinya kabarmu baik, paman" ucap mikasa
"Ya, ya. Tentu saja kabarku baik." ucap pamanku
"ini ambillah, kalian harus makan yang banyak" ucap pamanku memberikan nampan berisi satu mangkuk sup kentang, dua potong daging dan satu gelas susu sapi.
"Terima kasih, paman" ucap eren setelah mangambil nampannya
"Ya, jangan dipikirkan itu. santai saja " ucap pamanku akrab dengan senyumannya yang lebar.
Mereka semua makan dengan lahap dan bergembira. Mungkin kali ini makanannya adalah daging. Karna kalian tau sendiri, bukan hanya mahal tetapi prajurit disini sangat banyak . tidak mungkin markas hanya membeli beberapa potong daging untuk prajurit. Kami berempat langsung duduk dikursi makan bergabung dengan yang lain.
"yak! Sasha, ini daging punyaku" ucap conny menghentikan sasha yang ingin merebut dagingnya.
"Yakk!! Sasha, daging dipiringmu masih ada. Woii!" ucap jean membantu conny
"[Name], bagaimana rumah paman sekarang?" tanya mikasa yang masih khwatir
"Mereka sudah pindah ,tidak jauh dari pusat kota. kau tenang saja" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)
Fantasía"kami seperti ini bukan kewajiban atau paksaan dari pihak lain. Kami seperti ini adalah pilihan yang kami ambil dalam hidup" . Dipublikasikan 1 Januari 2019🚫 🚫Mohon tidak mencopy🚫