CHAPTER 15

3.3K 454 19
                                    


"Baiklah, kita berhenti disini" ucap Levi

Seblumnya kami mengikat kuda kami dipohon lalu melanjutkan masuk ke desa. Keadaan disana begitu parah dengan atap rumah tinggal sebagian. Tidak ada tanda-tanda mayat disini, karna dari hasil laporan sebelumnya desa ini bukan diserang titan melainkan desa itu berubah menjadi titan. tapi kami belum menemukan bukti untuk hal itu.

"Jadi ini rumahmu?" tanya levi

"benar kapten, ini rumahku" jelas conny

"Jadi menurutmu, ibumu berubah menjadi titan dan kau menemukannya disini"

"Ya, dia ibuku. Aku begitu yakin titan itu ibuku. Saat itu dia bilang selamat datang saat aku didepannya" ucap conny sedih. Aku dan levi hanya menatapnya.

"baiklah, kita ulangi pemeriksaannya. Pastikan disekitar sini tidak ada titan" ucap levi

Tidak lama setelah itu tiga skuad dari hanji datang menemui kami.

"Kapten!" ucap salah satu skuad

"informasi apa yang kalian dapat?" tanya levi memampiri

"kami tidak menemukan titan satu pun tapi kami menemukan jejak kaki titan" jelasnya

"jejak kaki?"

"kemungkinan titan itu memiliki tinggi 2 atau 3 meter"

"Baiklah, kita tidak tahu keberadaannya sekarang. yang jelas periksa desa ini kembali"

"BAIKK!!"

Kami semua berpencar termasuk levi. aku menatap rumah conny yang tinggal sebagian, entah kenapa rumah itu tidak ada lagi keberadaan titan. kemana dia pergi pikirku. Apa dipindahkan.

Aku melangkahkan kakiku menuju gang-gang kecil. Sorot mataku melihat seisi rumah dari luar jendela, begitu kacau dengan dinding yang mulai ditubuhi tumbuhan. Lalu kandang kuda disebelahku, terlihat baik-baik saja tanpa terlihat kerusakkan sedikitpun.

Aku mulai berkeliling, melihat-lihat untuk menemukan sesuatu. Kulihat armin dan mikasa juga mencarinya. Sudah bermenit-menit ku jelajahi tempat ini, tidak ada hal yang mencurigakan. Lalu kembali ke tempat semula, kulihat mereka semua sudah kembali dari pencarian.

"Apa ada sesuatu yang kalian dapat?" tanya levi

"Tidak ada kapten. Hanya saja tidak ada tanda-tanda mayat disini" jelas sasha

"memang benar, sesuai laporan" ucap levi

"Baiklah, kita akan pergi ke kastil" lanjutnya.

.

Kami berkuda ke kastil dimana saat itu ymri menunjukkan identitasnya untuk pertama kali sebagai titan. kami terus melaju hingga melihat kastil itu di perbukitan. Kami berhenti tidak jauh dari kastil, kondisi itu tidak berubah saat terakhir kali aku kemari. Setelah itu kami turun dari kuda.

"Jadi saat itu, kau menemukan titan jenis aneh?" tanya levi

"Benar, titan itu-. bukan, aku tidak yakin jika itu titan" ucap conny

"Apa maksudmu?"

"Dia terlihat seperti kera dan tubuhnya penuh dengan bulu. Kira-kira tingginya sangat jauh dari titan-titan sebelumnya dan saat itu dia memanjat tembok itu" tunjuk conny kearah tembok.

"Memanjat tembok?" syok sasha

"Iya, lalu dia melempar kami dengan batu-batu besar. Anehnya, dia tidak melihat kami saat itu. dia terus berjalan ke arah tembok tanpa menyerang kami" lanjutnya lagi.

Levi terlihat berpikir setelah mendengarnya. Mataku melihat sekeliling, runtuhan-runtuhan itu mengingatkanku pada kejadian waktu itu. dimana saat conny dan christa terkepung ditengah-tengah titan. Jika kami tidak cepat, kemungkinan mereka dan ymri sudah dihabisi.

"Kita akan kembali" ucap levi

"Apa? secepat itu?" tanyanku

"Kau ingin tinggal disini? Tinggallah, kami semua akan kembali" ucap levi

"A-apa?!"

"Aku mendengar sesuatu!" ucap sasha. Dia meletakkan tangannya didepan telinga.

"Ada seperti jejak kaki" lanjutnya lalu ia menunduk meletakkan kupingnya ditanah.

"Benar, ini jejak kaki!!" paniknya

"Apa disini masih ada titan?" ucap levi.

Tidak lama setelah itu, muncul empat titan dibalik pohon-pohon besar tidak jauh beberapa meter dari kastil.

"TI-TITAAAANNNNN!!!!!!" ucap sasha. Aku dan conny ikut panik setelah sasha berteriak.

"Tenanglah, kalian hanya membuatnya terpancing kesini" ucap levi

Titan-titan itu mulai bergerak, mereka melihat ke arah kami.

"Bersiap, lakukan penyerangan" ucap levi mengeluarkan pedangnya

"Baikk!!" ucap semua prajurit.

Aku berusaha mengeluarkan pedangku, entah kenapa kakiku bergetar. Tidak biasanya aku seperti ini.

"[Name], apa yang kau lakukan. Cepat bersiap!!" ucap levi

"Baikk!!"

Kami semua meluncur, memanfaatkan runtuhan-runtuhan bangunan dan pohon-pohon disekitar sebagai tancapan. Kami menyerang bersama-sama hingga semua titan mati tanpa sisa.

"Apa ada yang terluka?" tanya levi memastikan.

Semua prajurit masih terengah-engah sambil melihat satu sama lain untuk memastikan.

"baiklah, kita akan kembali" ucap levi

.

Sudah 15 menit kami sampai dimarkas, kulihat mereka langsung memasuki markas menuju aula.

"[Name]!" ucap seseorang dibelakang sana.

"Ada kiriman surat untukmu" ucap prajurit yang memanggilku

"Dari siapa?" tanyaku

"Aku tidak tahu"

"Oh baiklah terima kasih"

Tanpaku sadari levi memperhatikanku. Aku membuka surat itu, kulihat ada nama saudara ayahku yang tertera disana. Sudah beberapa bulan ini dia tidak mengunjungiku bahkan mengirimkanku surat. Mataku bergerak ke kiri dan kekanan membaca tulisan-tulisan yang tertera disana. penglihatanku membesar setelah mengetahui isi dari surat itu.

#LEVI POV

Aku membawa setumpuk berkas ditanganku. Langkahku terhenti didepan pintu itu.

"erwin,ini aku" ucapku membuka pintu itu setelah mengetuknya.

"Ini laporanku waktu itu dan ini laporan yang barusan. Sisanya dengan hanji" ucapku

"Baiklah kerja bagus" ucapnya memuji.

aku melihatnya yang asik membuka lembaran-lembaran dokumen yangku berikan.

"aku ada misi untukmu" ucapnya 

"bukan, ini tugas untukmu" sambungnya

"apa itu?"

"aku ingin kau menemani seseorang ke dinding sina dan awasi dia" ucap erwin dengan tatapan tajam

A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang