CHAPTER 22

2.8K 342 22
                                    


#ErwinPOV

Pagi-pagi aku sudah berada diruanganku. Aku sedikit melamun mengingat perkataan paman [Name] kemarin Dan itu membuatku sulit tidur semalaman.

#flashback

Aku bertemu paman [Name] dipintu markas setelah dia mengantarkan [Name] dan juga levi. dia menawarkan susu sapi dan daging kepadaku untuk diberikan ke semua prajurit.

Dia berkata hasil ternaknya selalu terjual habis dipasaran. Awalnya dia memberi susu sapi dan beberapa potong daging gratis kepadaku, tapi aku menolakknya.

Tapi Dia bersi keras agar aku mau menerimanya. dia mirip dengan [Name].

Jadi aku memutuskan untuk membeli beberapa potong daging dan menerima susu sapi darinya.aku mengajaknya berdiskusi di ruanganku.

"jika dagingnya segini mungkin akan cukup untuk satu markas" ucapnya sambil berpikir

"lain kali, kau tidak perlu memberikan kami gratis. tuan" ucapku

"Yaahh, jangan dipikirkan itu. ini terima kasihku dan mewakili rakyat wall sina karna kalian sudah mempertaruhkan nyawa diluar sana" ucapnya tersenyum

"dan juga, aku berterima kasih karna kalian sudah melindungi keponakkanku dan membesarkannya disini. aku sebagai ayah keduanya tidak bisa membesarkannya seperti gadis-gadis lain. Karna dia memilih untuk menjadi prajurit seperti kakaknya" ucapnya sedu

"kau memiliki ikatan keluarga yang baik, tuan" ucapku memujinya

"Yaah, aku sangat mencintai keluargaku dan juga semua orang" ucapnya malu-malu

"komandan" sahutnya. Membuatku menatap matanya

"Bagaimana jika aku yang akan menangani daging-daging ini, aku memiliki cukup pengalaman sebagai seorang koki. Apa boleh aku meminjam dapurnya?" ucapnya

.

Kurang lebih setengah jam, dia kembali ke ruanganku dan membawa nampan berisi potongan daging, satu mangkuk sup kentang dan segelas susu sapi.

"Ini masakkanku komandan, semoga kau menyukainya" ucapnya

Aku memakan daging sapi yang sudah dipotong-potong agar aku mudah memakannya.

"Dari mana kau belajar? ini sangat enak" tanyaku

"Hiyaaa aku jadi malu jika dibilang seperti itu. sebenarnya aku belajar dari istirku. Ayah mertuaku adalah seorang koki yang handal di wall sina, dan menurun ke istirku. Kami belajar banyak hal darinya, hanya saja lahan dan persediaan pemerintah semakin berkurang. Ayah mertuaku menjadi kesusahan saat itu" ucapnya bercerita.

Aku dan paman [Name] bisa dibilang cukup akrab. Semenjak [Name] memutuskan menjadi prajurit, aku selalu memata-matainya. dari dia masuk pelatihan dan meminta informasi dari keith shardis.

Aku sudah bertemu dengan paman [Name] sebelumnya. dia memintaku untuk menjaga [Name], jika suatu saat [Name] akan bergabung ke pasukan pengintai.

Dia berkata walaupun tidak sepenuhnya , setidaknya paman [Name] bermaksud untuk menitipkan keponakkannya pada kami selagi dia tidak ada didekatnya.

Semenjak itu, aku secara diam-diam berkirim surat kepada paman [Name]. Aku mendapatkan informasi dari keith shardis, jika [Name] saat itu pernah pingsan selama 3 hari dan kondisinya sangat parah. karna [Name] mendapat 2 kali hempasan oleh titan dalam sehari.

aku memberi perintah pada levi dan regunya untuk bergegas menuju ke wall rose bagian utara (SI eps 9).

Untung saja levi tepat waktu dan berhasil menyelamatkan [Name]. Levi memberi tahuku kondisinya saat itu, ia sudah dibawa ke puskesmas kota oleh teman-temannya. Dan sesempat mungkin levi memberi pelajaran ke prajurit-prajurti yang hanya berteriak melihat [Name] terpojok tanpa melakukan apa-apa.

A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang