"aniki! Aniki!" ucap pria berambut hitam
"Aniki kau tidak apa-apa?" tanyanya
"Thomas, pergilah dari sini. Biar kami yang menangani mereka" ucap seseorang berambut pirang menyodorkan senjata ke arah Levi yang berdiri didepannya.
"Thomas?" batinku
"Tidak, dia oni-chan ku. Samuel Edward" teriakku
"Oni-chan?!"
---------------------------------------------------------------------------------------
"Maaf saja, kami tidak akan percaya dengan tipuan bodoh itu" ucap pria berambut pirang (Vanes) yang masih menyodorkan senjata ke arah kami
"Dia Thomas Wilson, Kartu AS kapten kenny dari prajurit polisi militer. Dia sama hebat dengan kapten. Kau mungkin salah orang" ucap vanes
"Kartu AS?" batin Levi
"Tidak dia samuel edward! Ada luka dibelakang punggungnya" ucapku. Mereka bertiga menoleh ke arah samuel yang terdiam disamping Kei
"Kau bisa saja melihatnya tadi..-" ucap vanes
"Oni-chan katakan sesuatu!" ucapku. Samuel hanya terduduk diam sambil menundukkan kepalanya.
"Oni-chan.."
"Baiklah kita akhiri pembicaraan ini" ucap levi mengangkat pedangnya. Membuat vanes dan joni mengeluarkan senjatanya.
"Heichou, jangan. oni-chan ..." ucapku memohon dibawahnya
"EAAAA!!" teriak vanes yang mulai menyerang. Levi yang menyadarinya, langsung mempersiapkan dirinya.
"Hentikan!" ucap samuel
"Kalian bertiga pergilah dari sini" lanjutnya
"Kenapa?" tanya kei
"kalian bukan tandingannya!" ucap samuel. Membuat Kei, vanes dan joni terkejut bersamaan.
"dia sudah menghabisi sebagian prajurit dari kita. jika kalian juga ikut dihabisi olehnya, tujuan kita hingga sampai saat ini sia-sia" ucap samuel bangkit dari duduknya.
"Akkh! Pergilah.." ucap sameul mengelap darah yang keluar dari mulutnya
"Kau juga harus ikut dengan kami" ucap kei
"Pergilah dari sini! Kalian harus menjaga ritualnya!" ucap samuel
"Ritual?" batin levi
"Hoi, ritual apa yang kalian bicarakan? Apa itu menyangkut eren dan krista?" tanya levi
"Pergi!" ucap samuel
Dengan cepat levi menyerang. seharusnya pedangnya mengarah ke arah vanes yang dekat dengannya, tapi dengan cepat samuel menangkis dan menahan pedang levi.
"pergilah dari sini! sebelum kalian tertangkap!" ucap samuel yang masih menahan levi
"Baik!" ucap vanes pergi disusul dengan joni
"Aniki, kau harus segera menyusul kami" ucap kei pergi
Setelah memastikan mereka bertiga sudah pergi, samuel mendorong pedang levi dengan senjatanya
"Tck, kau boleh juga. Kapten levi" sindirnya
"Tck" decik levi.
Samuel menganggkat kembali senjatanya. Tidak lama setelah itu, kulihat samuel mulai kehilangan kesadarannya.
"Oni-chan!" ucapku berlari kearahnya.
BRUKKK
Aku berhasil menangkapnya sebelum samuel jatuh ke lantai. Kulihat wajahnya begitu pucat dan mengeluarkan banyak keringat dingin. Kulihat luka dibahu dan perutnya mengeluarkan banyak darah.
"Oni-chan!" ucapku.
Levi menarik tangan samuel dan membawanya ke pundaknya.
"Ayo kita pergi" ucap levi
KAMU SEDANG MEMBACA
A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)
Fantasy"kami seperti ini bukan kewajiban atau paksaan dari pihak lain. Kami seperti ini adalah pilihan yang kami ambil dalam hidup" . Dipublikasikan 1 Januari 2019🚫 🚫Mohon tidak mencopy🚫