#[Name]POV
Aku mempercepat kudaku memasuki celah-celah pohon. Mengamati situasi dari berbagai arah yang aku lalui. Mataku melirik tajam ditempat-tempat kejauhan, yang kemungkinan ada seseorang yang sedang mengintai.
Sudah hampir 1 jam aku mengelilingi tempat ini. Setelah cukup yakin, aku bergegas kembali ke tempatnya
.
"Heichou!" sahutku.
"apa ada sesuatu yang mencurigakan?" Tanya levi sambil menyilangkan tangan didadanya
"Haii!! Tidak ada yang mencurigakan. Aku sudah memeriksanya. Sepertinya tidak ada yang mengikuti" Jelasku setelah turun dari kuda.
"baiklah, kita kembali" ucap levi beranjak pergi.
"heichou, setelah ini apa yang akan kita lakukan?" tanyaku menyamai langkahku dengan levi sambil menarik kudaku.
"sementara kita bermalam disini untuk beberapa hari, hingga situasi kembali membaik" ucap levi tanpa menatapku
"lalu.., apa luka dikakimu sudah tidak apa-apa?" tanyaku pelan.
"kau menyadarinya? Kau lihat sendiri, sudah tidak apa-apa." ucap levi.
Aku hanya terdiam setelah mendengarnya. Selama ini aku pikir levi menahan rasa sakitnya saat berkuda bersamaku. Aku sempat beberapa kali melihat levi memegang bagian kakinya yang terluka. Itu membuatku khawatir.
"apa lukamu waktu itu, tidak apa-apa? " ucap levi tanpa melihatku
"tentu saja, kapten! Aku baik-baik saja" ucapku tersenyuman.
"Benar begitu? Kau bahkan hampir mati karna dihantam oleh titan" ucap levi. aku yang mendengarnya nyengir-nyengir ga jelas sambil menggaruk kepalaku.
Tanpa sadar kami sudah sampai ke pondok, tempat persembunyian kami. kami berdua masuk,setelah aku mengikat kudaku ke pohon. Setelah masuk, kami mendengar keributan dari dalam.
"Hoii, sialan kau!"
"kembalikan!"
"ayolah! Kita harus membersihkan tempat ini sebelum kapten levi kembali"
"Taruh kembali rotinya!!"
"apa yang kalian ributkan" ucap levi masuk
"ini sudah yang keberapa kali?" ucap mereka belum menyadari keberadaan levi
"Ini sihh.."
"Makanan kita ini berharga!" ucap armin
"Taruh kembali! Gadis kentang!" teriak jean. Lalu mereka terdiam setelah menyadari keberadaan levi.
Levi meraba bagian bawah meja yang masih berdebu. Lalu dia menatap tanganya untuk beberapa saat. Aku yakin saat ini levi sangat marah. Karna dia tipe orang yang tidak suka jika ruangan disekitarnya kotor dan meninggalkan debu.
"aku yakin sudah memberikan kalian waktu yang cukup" ucap levi menahan amarah
"dari pada itu, kita akan diskusikan tugas bersih-bersih kalian lain waktu" ucap levi
"Tumben!!" batinku
"eren" panggil levi
"hanji sudah menunggumu di eksperimennya" ucapnya lagi
"Ba-baik" ucap eren.
"[Name], ku tugaskan kau untuk memantau pergerakkan eren nanti, ikutlah bersama mereka dan squad hanji" ucap levi
"Baik!" ucapku
"baiklah, kita semua akan pergi ke tempatnya" ucap levi
.
KAMU SEDANG MEMBACA
A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)
Fantasía"kami seperti ini bukan kewajiban atau paksaan dari pihak lain. Kami seperti ini adalah pilihan yang kami ambil dalam hidup" . Dipublikasikan 1 Januari 2019🚫 🚫Mohon tidak mencopy🚫