CHAPTER 27

2.1K 332 33
                                    

"Heichou, kau terluka!" ucapku khawatir melihat darah yang mengalir diwajahnya. Kini kami sudah berada digudang sebelumnya, dengan misi kali ini dibilang gagal karna kami kehilangan eren dan historia.

"Aaa. Dimana orang-orang tadi?" tanya levi mengacuhkanku

"mereka ada didalam, kami sudah mengikatnya" jelasku. Levi beranjak pergi melewatiku dan berjalan ke arah pintu masuk.

"Heichou" panggilku

"biarkan aku mengobatimu dulu"

.

Levi duduk diatas kursi, mempersilahkanku untuk membersihkan luka-lukanya.

"ask" ringisnya

"tahan, lukaku cukup parah" ucapku khawatir.

"Heichou,apa yang terjadi?" tanyaku setelah menatap beberapa luka di lengannya.

"kenny" ucapnya singkat

"Aku bertemu dengannya" ucapnya lagi. aku terkejut membuatku berhenti sejenak. Tidak lama aku kembali membersihkan luka-lukanya lalu menutupnya dengan plester.

"sudah selesai" ucapku. Kulihat levi memegang pundaknya

"ada apa, heichou?" tanyaku

"lenganku terkilir" ucapnya pelan.

"biarkan aku mengobatinya!" ucapku

Khawatirku semakin menjadi-jadi setelah melihat wajah levi yang semakin memucat dan mulai keringat dingin. Buru-buru levi melepas bajunya, Lalu segera menyuruhku untuk mengobatinya.

Dia menahan sakitnya, seperti dia menahan luka pada kakinya saat itu. terlebih lagi luka dikakinya belum sepenuhnya pulih.

Apa mungkin orang-orang yang menculik eren dan historia seberbahaya itu? hingga levi yang terkuat sekalipun kalah dan terluka seperti ini. aku tidak habis pikir jika harus berhadapan dengan mereka.

Selain itu,

"DEMI JENGGOT NEPTUNES KEPALA BOTAK DIFILM SPONGEBOB!! INI BUKAN MIMPI, INI PASTI BUKAN MIMPI. KEINDAHAN ROTI BANTAL YANG PALING SAIKOO. WATASHI GA MAU SHINEEE!!!!" Batinku

"Hoi, bocah. Mau sampai kapan kau berdiri disitu? Cepat obati bahuku" ucap levi.

.

Setelah itu kami semua berkumpul mengelilingi api ungun yang berada didalam gudang. Tidak ada yang berbicara, kami hanya terdiam satu sama lain dengan roti yang kami pegang masing-masing. Bahkan ku lihat salah satu dari mereka tidak ada yang menyantam duluan, begitu juga dengan Levi.

"ada apa? Apa tempat kumuh seperti ini membuat selera makan kalian menjadi hilang?" ucap levi memecahkan keheningan

"T-tidak" ucap jean

"Jadi, apa yang membuat selera makan kalian menjadi hilang?" tanya levi lagi

"Tidak ada, heichou. Hanya saja..." ucap armin. Levi terdiam.

"habiskan makanan kalian" ucap levi.

Kami semua menuruti perintah dari levi, walaupun dibenak kami hanya terpaksa.

"[Name], apa rambutmu terpotong?" tanya conny

"Ah, iya. Aku lupa untuk merapikannya" ucapku memegang rambutku

"Apa yang terjadi?" tanya mikasa

"Aku diseriang oleh pria yang menggunakan tudung" ucapku

"pria bertudung?" tanya mikasa penasaran

"Ya, aku hampir saja celaka jika saja aku tidak menghindar. Dia sangat cepat, dengan gaya bertarungnya seperti itu dan lagi... hawa keberadaannya yang menghilang. Mungkin kalian tidak percaya, tetapi pria itu seakan-akan menghilang seperti bayangan" ucapku

"terlebih lagi sosoknya mengngatkanku pada oni-chan." batinku

"pria bertudung yang mana yang kau maksud? Apa kau melihatnya?" tanya jean

"tidak, aku tidak melihatnya. Bukankah merekah hanya menggunakan seragam serba hitam saja" ucap armin

"apa? Aku bahkan tidak melihatnya" ucap conny

"apa kalian benar-benar tidak melihatnya?" tanyaku

" Aku melihatnya" ucap levi

"Ya, seperti yang kau bilang, keberadaannya sangat tipis sekali. Bahkan aku hampir tidak merasakan keberadaannya" ucap levi

"Aku yang berada disana sama sekali tidak melihatnya. Dari mana saja aku ini" gumam jean

"J-Jadi apa yang harus kita lakukan jika berhadapan lagi dengannya?" tanya conny

"Kemungkinan dia memiliki senjata yang sama seperti mereka, hanya saja cara bertarungnya menjadikannya berbeda." ucap levi

"Nahh, sudah saatnya mendengar pengakuan dari mereka" ucap levi berdiri di hadapan dimo reeves

Disisi lain..

Terlihat pria bertudung berdiri diatas atap, bersembunyi dibalik tembok jendela. matanya melihat pasukkan pengintai yang sedang beristirahat mengelilingi api unggun didalam gudang. Matanya berahli ke arah Levi Ackerman yang berjalan ke arah dimo reeves.

Berlahan dia mengeluarkan pistol dari jubahnya.

"[Name], aku akan membantumu merapikan rambutmu" ucap mikasa dibawah sana

"Ah, tidak-"

"cepatlah, kau terlihat aneh saat ini"

"B-benarkah!" ucap [Name]

"Kau jangan memotongnya terlalu pendek, mikasa" ucap [Name] membalikkan badannya

Mata pria bertudung itu mengecil, melihat tingkah [Name] dibawah sana. Lalu, pria itu menyodorkan pistol yang seharusnya ia arahkan ke levi, berahli ke kepala [Name] dari kejauhan.

"Oni-chan.." gumam [Name] dengan wajah yang sedih

Gumaman itu membuat pria bertudung itu terkejut. Membuatnya menurunkan pistolnya.

"Tck, Aku akan membunuhnya lain kali." gumam pria bertudung itu.

----------------------------------------------------------------------

#Jangan lupa vote 

A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang