CHAPTER 4

5.1K 665 38
                                    



Sejak kejadian itu, dimana saat aku terlempar jauh beberapa meter akibat pukulan titan hingga membuatku tak sadarkan diri. Aku bahkan tidak tau setelahnya. Seingatku, aku ditolong dengan seorang pria dari pasukkan pengintai Sebelum kami bertemu dengan chista dan ymri. Saat aku terbangun dari tidur nyenyakku, aku berada di ruangan puskesmas.

"Mikasa, berapa jam aku tertidur?" tanyaku

"3 hari" jawabnya enteng

Pagi ini aku berada di penginapan yang letaknya dipusat kota, tidak jauh dari lokasi puskesmas. Letak kamarku berada di lantai 3 paling ujung. Aku memutuskan untuk tidak menginap dipuskesmas karna kondisiku sudah cukup membaik hanya saja dalam masa pemulihan.

Aku tidak kembali kerumah karna kalian tahu tempat tinggalku di Shiganshina yang telah lama hancur akibat kejadian beberapa tahun yang lalu. markas adalah rumahku dan teman-temanku adalah keluargaku.

Oh, kalian tahu kenapa aku tidak kembali ke markas? Pagi ini aku sempat kembali kemarkas dan kebetulan aku bertemu dengan pimpinan. Dia bertanya kenapa aku ada disana, saat hendak menjawab, dia menyuruhku untuk kembali ke puskesmas dan meninggalkankuaku begitu saja dipintu masuk, lalu aku diusir.

Prajurit penjaga memberiku pesan, aku tidak diizinkan kembali ke markas oleh pimpinan sebelum lukaku benar-benar sembuh. Itu artinya aku hiatus.

Oke lanjut, Dari ketinggian dilantai 3, aku bisa memandangi aktivitas semua orang di bawah sana. Pemandangan disini cukup menarik, aku bisa leluasa memandangi seisi kota dan bangun-bangunan besar disekitarku. Aku bisa melihat pasar, toko ,perumahan dan pedagang-pedagang kecil dipinggir jalan. Bahkan aku bisa merasakan angin yang berhembus lembut dirambutku.

Setelah cukup asik memandangi ,Lalu dari arah kejauhan sorot mataku tertuju oleh pasukkan pengintai dibawah sana. Aku melihat komandan pixis dan komandan erwin, di ikuti oleh beberapa prajurit di belakangnya.

"Eh, pria itu?" batinku

Pria itu berjalan membelakangiku dengan yang lain. Terlihat komandan pixis dan komndan erwin sedang membicarakan sesuatu, lalu sedang apa mereka di sini pikirku. Sorot mataku tertuju kembali ke sosok pria itu. Aku baru menyadarinya, jika tinggi pria itu bisa dibilang 'unik' untuk ukuran laki-laki.

"Aku belum sempat berterima kasih untuknya" gumamku pelan

Tokk Tokk

"[Name]"

"Oh chista, sasha, conny" sahut ku riang setelah melihat mereka memasuki kamarku begitu saja

"Yo [Name]" sapa yimr

"kalian datang untuk melihatku" ucapku senang

"Kami hanya memastikan kau tidak kabur dan berbuat ulah" ucap conny ketus

"[Name] ini aku membawakan sup kentang untukmu" ucap chista manis

"Baiklah, sasha juga membawakanmu beberapa roti. Ayo kita makan disini!!" ucap yimr

"AYOO!!" ucap mereka kompak tanpa menunggu persetujuanku.

"itadakimasu!"

Kami memutuskan untuk makan bersama. Setelah makan, mereka sedikit bercerita tentang eren yang ditahan oleh pasukkan pengintai. Sebelum itu aku sudah mengetahui kabar eren jika dia masih hidup dan bisa berubah menjadi raksasa dari mikasa. Entah bagaimana bisa hal itu terjadi. lalu mereka melanjutkan jika sore ini eren akan dibawa ke pengadilan untuk di adili, menentukan nasipnya hidup atau mati.

Mikasa dan armin akan pergi sebagai saksi. Kami disini hanya mengharapkan kabar baik bagi eren ,hingga sore hari tiba.

Aku diberi tahu oleh armin jika eren dibawah oleh pimpinan pasukkan pengintai untuk membuktikan jika eren dapat berguna bagi umat manusia atau tidak.

"baiklah, kami pulang" ucap mikasa membenarkan syal dilehernya

"ini sudah malam ,kalian berdua harus menggunakan pakaian hangat untuk keluar" ucapku keibu-ibuan

"tidak perlu, kami akan baik-baik saja" ucap mikasa

"Sampai jumpat [Name]" ucap armin tersenyum lalu melambaikan tangannya.

Mikasa dan armin sudah pergi menggunaakan kuda, aku hanya bisa menatap punggung mereka yang semakin kecil hingga menghilang dari pandanganku.

"Aku yakin eren akan baik-baik saja" gumamku sambil memandangi bintang-bintang di langit

Sebelum aku beranjak masuk kedalam penginapan, langkahku terhenti setelah aku mendengar suara kuda yang mendekat. Aku melihat sekelilingku hingga sorot mataku tertuju kepada coldeyes itu, mata pria itu.

"Pria itu!" batinku

"Hey, kau pria waktu itu kan. Aku berterima kasih- hey tunggu!" ucapku . Pria itu melewatiku begitu saja tanpa menyadari keberadaanku.

"Astaga apa dia tidak melihatku" gumamku kesal.

.

#2 minggu kemudian.

"[Name]!!" teriak armin

Aku meluncur begitu cepat ke arah dua titan didepanku dan menggunakan tabung gasku sedikit lebih banyak. Saat sudah mencapai titik, aku mengeluarkan gas lebih untuk mendorong tubuhku sehingga membuatku melambung diudara.

Sorot mataku tertuju kepada dua titan yang beada tepat dibawahku, menatap mereka saat aku berada diketinggian tanpa gas. Saat gravitas mulai bereaksi, aku kembali meluncur ke arah titan itu dan secepat kilat membunuhnya dalam sekali serangan.

"H-hebat" gumam jean mematung

"Kau berhasil [Name]!" ucap conny

"Jean, awas dibelakangmu!" ucapku

"Akk- lepaskan! Lepaskan. Sialan!" ucap jean tertangkap oleh titan

"Jean!!" teriak conny. Sasha hanya panik tanpa berbuat apa-apa.

SRETTT SRETT

"M-mikasa!" ucap conny dan armin kompak

"Kau tidak apa-apa?" ucapnya

"Tidak apa-apa, terima kasih sudah menolongku"

"apa dia terluka?" tanyaku memampiri mereka

"Dia tidak apa-apa" ucap mikasa menatapku

"Sepertinya luka-lukamu sudah sembuh, ayo latihan lagi" tawarnya

"APA?! Malam ini?!" tanyaku

Kami berdiri diatap gedung memandangi kerusakkan kota. Sudah tidak ada titan lagi yang terlihat disini. Langit sudah berubah warna, sebentar lagi malam akan tiba. Kami bergegas untuk kembali ke markas. Misi kali ini berjalan sesuai rencana.

Ditempat lain..

ada dua orang yang sedang mengintai sedari tadi. Bersembunyi di balik atap gedung menggunakan tudung jubah mereka.

"Rivaille, kau melihatnya?" ucap wanita berkaca mata

"Aaa.." jawabnya

"Kita akan memberi tahu erwin tentang hal ini, tidak salah lagi" ucap pria itu

"Ya mungkin informasi itu memang benar" ucap wanita berkaca mata

"Ayo!" ucap pria itu pergi, disusul oleh wanita kacamata menggunakan manuver 3D.

----------------------------------------------------------------------------------


oke mina-san, mohon pendapat dan jangan lupa kasi bintangnya ya ^^

Bantu-bantu gitu, sesama waifu levi itu saling membantu :v

Kamsahamnida, arigato dan terima kasih~

A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang