Crazy Little Girl [✓]

CLG||03

Crazy Little Girl; 03

Happy Reading!

.
.
.
.

🍃🍃

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 6 menit yang lalu, baik Anna ataupun Thea belum ada yang ingin beranjak dari kursi di depan kelas mereka.

Thea menatap ke arah Anna jengah. "Ngapain sih Na? Gue gabut nih,"

Anna menoleh. "Lah, mana Anna tau. Biasanya kan kalau kamu atau aku gabut kita selalu main monopoli, gak lupa saling memonopoli juga."

"Kelapangan aja kuy, siapa tau dapet temen." ajak Thea dan langsung di angguki Anna dengan semangat.

Jika kalian bingung kemana kedua makhluk yang selalu menempeli duo bolot ini selama seharian penuh? Jawabannya mereka berdua sudah pulang beberapa menit sebelumnya.

Karena Adara dan juga Rana sudah kelas XII, otomatis kedua pacar mereka sudah mulai sibuk untuk mempersiapkan kedua putri yang akan menghadapi ujian nanti.

Iya, Adara sama Rana yang mau ujian tapi Agung sama Cendana yang harus repot sendiri.

Adara dan Rana yang emang susah buat di ajak belajar, jadi Agung sama Cendana mati-matian buat nyuruh mereka ikut les privat mulai sekarang.

Makanya Anna sama Thea jadi bebas sekarang.

Kedua anak gadis cantik tersebut tiba di lapangan dengan Anna yang tiba-tiba sakit perut pengen buang air besar.

Thea mendengus dan menatap Anna sebal. "Pending dulu lah Na, masa baru nyampe udah mau balik lagi karena lo pengen buang air. Ini kaki bukan sekopan."

"Yang bilang itu sekopan emang siapa, kamu nunggu di sini aja! Aku udah kebelet nih." kata Anna di sertai wajah memerahnya.

Prutt--

Bau mulai menyengat membuat Thea langsung menutup hidungnya. "Jorok Na, udah sana pergi jangan buat hidung cantik gue tersiksa."

"Iya, makanya Anna bilang dari tadi kamu malah banyak omong sih." ucap Anna dan langsung lari meninggalkan Thea yang sibuk mengumpati bau kentut Anna yang tidak main-main.

Gimana bisa main-main, Anna itu suka pete- makanya makan siangnya tadi itu nasi goreng campur pete. Dan nyium kentut Anna yang emang udah bau di tambah bau khas pete jadi double-double kill.

Sembari menunggu Anna, Thea mulai duduk di kursi penonton. Menonton anak basket yang emang lagi latihan.

Mulut Thea sampai terbuka melihat para anak-anak lelaki yang terlihat keren ketika men-dribel bola dan memasukannya ke dalam ring dengan sempurna.

Rasanya Thea jadi pengen main juga, mana yang main ganteng-ganteng lagi.

Prittt!

Thea gak tau itu tanda apa, namun ketika melihat anak-anak basket yang mulai bubar mampu membuat Thea mengerti jika bukan selesai mungkin mereka istirahat.