CLG||22

846 140 9
                                    

Crazy Little Girl; 22

Happy Reading!

.
.
.
.

🍃🍃

Sesuai petuah Jeffrey tadi di sekolah, Arsen datang sesuai janji- ngaret dikit gak papa kan.

"Lama banget setan!" gerutu Jeffrey kesal.

Gimana enggak, mereka janjiannya jam nongkrong yang berarti jam 7 tapi si Arsen baru dateng setengah 8.

"Masih mending gue dateng." ujarnya.

Jeffrey mendengus, ini kalau bukan Jeffrey perlu- udah lama Arsen gak bermodel lagi. Kata-katanya ngeselin banget.

"Jadi, gue di panggil cuma mau di ajak nongkrong di depan teras kaya orang minta beras gitu?" tanya Arsen.

Mendengar itu, Jeffrey langsung tergelak dan mengambil langkah untuk masuk ke dalam rumah.

Arsen mengikuti. "Nyokap, bokap lo kemana Jef?" tanya Arsen sambil mengedarkan pandangannya menyusuri rumah megah tersebut.

"Kantor, kerja bagai kuda." jawab Jeffrey seadanya.

Tenang kok, Jeffrey mah bukan cowok-cowok sad boy yang hidupnya jadi anak broken home. Hidup Jeffrey gitu-gitu aja, tapi gak pernah hilang sosok orang tua.

Kedua anak adam tersebut mulai berpijak di anak tangga satu-persatu. Jeffrey udah tegang di depan sana, lain lagi dengan Arsen yang dari awal udah ngerasa mual saking takutnya.

"Jef, kalau gue mati entar sampein ke adik gue- di lemari ada sempak kesayangan gue, kasih tau itu buat dia aja." ujar Arsen tiba-tiba.

Jeffrey mendelik jijik. "Najis, emang gak ada peninggalan lain selain sempak apa?!"

Arsen hanya mengendikkan bahunya, menurutnya tidak ada yang lebih pantas untuk sang adik di banding sebuah celana dalam.

Namun nyatanya ujaran Arsen barusan hanya untuk menghibur diri sendiri, rasanya tetap takut- kalau Ayunda pulang pas mereka lagi asiknya ngubek-ngubek, matilah dia.

"Nah Sen, kita udah sejauh ini. Mari kita masuk dan jelajahi dunia." ucap Jeffrey sambil membentuk bundaran dengan tangannya.

Arsen memandang Jeffrey datar, masih sempetnya si Jeffrey ngomong kaya gitu.

"Yang ada kalau ketahuan, bukannya jelajahi dunia malah jelajahi alam baka." sambung Arsen.

Jeffrey menganggukkan kepalanya, diam-diam membenarkan ucapan Arsen barusan.

Tapi dari pada membuang banyak waktu dan makin memperbesar kemungkinan ketahuan, Jeffrey langsung masuk ke dalam kamar Ayunda yang memang tidak pernah terkunci.

Arsen meneguk ludahnya kasar, sebelum masuk- cowok dengan gigi kelinci tersebut melihat sekitar. Takut-takut Ayunda sudah pulang.

Ketika di rasa sudah aman, dengan langkah pelan Arsen menyusul Jeffrey yang sudah sibuk membuka laci meja Ayunda satu-persatu.

Crazy Little Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang