CLG||27

748 136 3
                                    

Crazy Little Girl; 27

Happy Reading!

.
.
.
.

🍃🍃

Awalnya Thea merasa senang jika daddy nya memutuskan untuk pulang ke negeri ke lahiran sang mommy.

Kencannya bersama Abim sudah berlalu kurang lebih sebulan yang lalu, dan sekarang Thea sudah di sibukkan dengan yang namanya persiapan ulangan.

Dan mendengar jika daddy akan pulang membuat Thea senang bukan main.

Namun untuk kali ini, bisakah Thea berteriak agar daddy nya tidak perlu datang lagi.

"Ini tante Kanaya, dia bakalan jadi mommy baru kalian." ujar Williams, daddy Thea.

Merasa jika keadaan tidak baik-baik saja, Anov berjalan mendekati Thea yang terdiam di depan sang daddy.

"Thea, kamu masuk ke kamar aja." perintah Anov halus.

Thea menggeleng. Binaran di matanya meredup. Apa daddy nya sudah melupakan sang mommy?

Dengan mata bergetar, Thea menatap wanita yang ada di samping daddy nya, terlihat seumuran dengan Alm. Elina. Tapi, Thea sama sekali tidak mengharapkan hal ini.

Thea bisa hidup tanpa seorang ibu selama ini, tapi tidak ada yang bisa menggantikan posisi Elina di hatinya. Tidak seorang pun!

"Kalau daddy pulang, cuma mau umumin hal yang gak berguna kayak gini- mending daddy di Aussie aja. Thea gak perlu keberadaan daddy." ujarnya sendu.

Williams menatap putri semata wayangnya dengan tatapan tajam.

"Siapa yang ngajarin kamu bersikap seperti itu Anthea?!" tanyanya dengan nada tajam.

Thea mendongak. "Untuk saat ini itu gak penting, asal daddy tahu! Gak ada yang bisa gantiin posisi mommy untuk Thea. Gak dia ataupun siapa pun." kata Thea sambil menunjuk wajah Kanaya.

Wanita bernama Kanaya tersebut mendengus, lalu beralih memeluk lengan Williams.

Anov terdiam melihat situasi yang begitu tidak mengenakkan. Jika tidak mengenal apa itu tata krama, sudah lama Anov mengusir daddy nya dari rumah besarnya.

"Kamu daddy pulangkan ke indonesia malah berperilaku menjijikan seperti ini. Kamu memang putri Elina, tidak tau sopan santun!" ujar Williams.

"Daddy!" tegur Anov.

Air mata Thea meluruh. "Aku emang putri mommy, makanya aku gak sudi tante ini buat jadi mommy ku." balas Thea.

Williams memijit pelipisnya pelan, meladeni Thea dengan kepala yang sama-sama panas hanya akan menimbulkan bencana.

"Thea, sekali ini aja ngertiin posisi daddy yang perlu pendamping." ucap Williams halus.

Thea menggelengkan kepalanya. "Daddy selalu dapat pengertian dari Thea ataupun kak Anov, tapi daddy gak pernah sekalipun ngertiin kami berdua."

Crazy Little Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang