elpeeda • Sarasa ☀

465 83 61
                                    

[ elpeeda | sarasa ]

Junkyu melirik Haruto yang sedang menghampiri meja anak kelas mereka satu persatu sampai kembali ke kursinya yang berjarak satu kursi dari tempat duduknya alias mereka hanya terpisah oleh satu orang.

Berusaha tidak terlihat memperhatikan padahal matanya melirik-lirik sedikit terlebih saat Haruto menidurkan kepalanya di atas meja.

"Pinjemin pulpen gih, dia gak bawa katanya." Gyuri yang duduk di antara mereka berbisik sambil mengetuk pulpen yang dipegang Junkyu.

Pinjemin gak penjemin gak pinjemin

"Nih lo aja yang ngasih." Junkyu menyerahkan satu pulpen bertinta hitam miliknya ke tangan Gyuri yang menatapnya berkerut.

"Sarasa anjing, gak salah lo?" Junkyu menggeleng sambil menunjuk stok pulpen yang ada di kotak pensilnya.

"Salah gue tanya sama sultan kelas." Gyuri menggelengkan kepala kemudian menyodorkan pulpen Junkyu ke Haruto yang tampak hilang semangat hidup tapi kemudian berbinar menatap pulpen yang disodorokan kepadanya.

"Punya siapa nih?" Tanyanya sambil menatap Gyuri.

"Punya Junkyu."

Junkuu yang mendengar namanya disebut langsung pura-pura sibuk membaca buku pelajaran sampai suara Haruto sampai ke telinganya.

"Junkyu? Beneran nih? Sarasa loh?" Tanya lelaki itu sambil mengangkat pulpen miliknya.

Junkyu mengangguk sambil tersenyum tipis. "Gapapa, pake aja."

"Okeee, makasih yaa."

Gyuri yang berada diantara kedua orang itu memasang tampang malas. Satunya malu-malu, satunya tidak peka.

Perpaduan sempurna.

°°°°°

Junkyu membereskan buku-buku miliknya begitu bel pulang berbunyi. Memperlambat gerakan saat Haruto tak kunjung mengembalikan pulpen yang dipinjamnya.

Tidak dikembalikan tidak masalah sih, hanya saja tadi Haruto berjanji akan mengembalikan. Tapi sampai buku pelajaran terakhir ia masukkan ke dalam tas Haruro tak juga menghampirinya. Gyuri yang masih juga ada di kelas seperti langsung mengerti situasi.

"Heh harto, mana pulpennya Junkyu?" Minhee langsung menoleh cepat menatap Nakyung yang memberinya kode lewat tatapan mata.

'lo diem aja.'

"Waduh, ilang lagi pulpennya. Hee gue ganti aja yaa mau nggaa?" Yunseong meminggirkan tubuh Nakyung yang menutupi pandangannya melihat Minhee.

"Pasti mau lah pake nanya, tadi kan lo janji mau balikin."

"Gue nanya Minhee bukan nanya lo mak."

"Adaw-kok gue digebug sih?!"

"Lo nyebelin."

Minhee memandang perdebatan keduanya tanpa berkedip sampai Yunseong kembali sadar dan berjalan menghampirinya.

"Kan lupa gue jadinya. Yok ke toko buku, gue gantiin pulpen lo." Minhee membulatkan mata begitu lengannya digamit Yunseong dan langsung diajak keluar kelas. Menyempatkan diri melirik Nakyung yang mengedipkan sebelah mata.

"SUKSES NGEDATENYA EUY!"

°°°°°

Minhee berkeliling toko buku sembari menunggu Yunseong. Katanya ia saja yang mengambilkan pulpen sarasa yang hilang. Saat sedang serius membaca judul-judul buku Yunseong datang sambil memberikan sekotak pulpen sarasa yang masih bersegel.

"Kok sekotak?"

"Yaa gapapa, kali aja gue pinjem lagi teru gue ilangin lagi hehe."

"Ada-ada aja."

Yunseong mengangguk dan melihat judul rak di depan mereka. "Lo suka politik?" Tanyanya ke Minhee yang menggedikkan bahu.

"Dibilang suka juga nggak terlalu cuma keluarga gue rata-rata orang yang berkecimpung dibidang itu jadi kalo ketemu obrolannya gak jauh-jauh dari situ."

Yunseong mengangguk tanda paham kemudian menyentuh perutnya sambil menyengir.

"Makan dulu yuk, gue laper hehe. Lo masih mau liat-liat?" Si manis menggeleng.

"Makan aja, nanti lo pingsan lagi." Candanya yang membuat Yunseong merengut.

"Yakali hahaha. Yaudah yuk biar gak kemaleman."

Lagi, Yunseong menggandeng Minhee seakan jika dilepas anak itu akan hilang dari pandangan.

°°°°°

Restoran cepat saji dengan logo huruf W terbalik dan menu utama ayam menjadi pilihan mereka. Memilih duduk berhadapan dengan makanan yang siap disantap.

"Lo makan gimana sih?" Yunseong terdiam saat Minhee menyeka saus yang menempel dipipinya. Sampai Minhee selesai dan kembali makan Yunseong masih diam menatapnya.

"Hee."

"Apwaa?"

"Telen dulu ih." Minhee mengunyah makanan yang ada dimulutnua dengan cepat lalu menyeruput sedikit minum.

"Apaa seong?"

"Gue peka kok."

Tubuh Minhee menegang. Otaknya mencerna perkataan Yunseong yang terlalu abu-abu.

"Hah? Peka? Maksudnya?"

Makin tertegun saat telapak tangannya yang bersih digenggam Yunseong.

"I think i have crush on you too. Or maybe i love you too?"

Hari itu hari Kamis. Di sebuah restoran cepat saji dengan logo huruf W terbalik dan menu utamanya ayam. Dengan makanan Minhee yang masih tersisa sedikit dan makanan Yunseong yang telah tandas menyisakan tulang, mereka resmi berpacaran.

[ elpeeda | sarasa - end ]

published on January 31, 2021

hai? xixi 💞💞💞

nih kalo penasaran sama mba nakyung cangtipz xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nih kalo penasaran sama mba nakyung cangtipz xixixi

• elpeeda | hwangmini •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang