"Kukisnya manis."
•
•
•
Suara gaduh berasal dari dapur dimana Minhee berada. Lelaki manis itu sedang suka sekali mencoba resep masakan yang ia temukan dari internet. Dan beruntungnya ia selalu berhasil pada percobaan pertama sehingga tidak ada bahan-bahan yang terbuang karena gagal.
Terlalu asik mengaduk adonan sampai tak sadar Yunseong masuk ke dapur dan langsung memeluk dari belakang.
"Ih jangan peluk-peluk aku keringetan"
"Gapapa, kamu keringetan juga tetep cantik" Yunseong malah semakin mengeratkan pelukannya diperut Minhee. Mengganggu kegiatan memasak Minhee adalah salah satu bakat terpendamnya.
"Tangan kamu mau ikut aku mixer?"
"Astaga jahatnya" Sontak Yunseong langsung melepaskan pelukannya. Walau Minhee bercanda tetap saja ia ngeri.
Kepalanya mencoba melihat yang sedang Minhee kerjakan setelah bergeser ke samping si manis.
"Kapan jadinya sih?" Tanyanya melihat mixer yang masih mengaduk adonan berwarna cokelat itu.
"Nantiii aku kasih tau kalo udah jadi" Minhee mematikan mixer tersebut lalu memasukkan sesuatu yang entah Yunseong tidak tau apa itu.
"Emang kamu bikin apa sih?"
"Bikin kamu gila" Minhee menjawab sembari mengaduk adonan menggunakan spatula.
"Ya bener sih"
"Udah sana pegi, ganggu aja!" Minhee mengusir Yunseong dari dapur dengan mengibas-ngibaskan tangannya sebelum beralih ingin menampol Yunseong karena mencuri kecupan di pipinya.
"Semangat masaknya sayangku" Lalu melesat keluar dari dapur agar tak kena amukan Minhee.
"Sayang sayang, cweh"
°°°°°
Minhee membawa piring saji yang di atasnya terdapat kukis cokelat hasil eksperimennya tadi ke ruang Tenga dimana Yunseong berada.
Maniknya menatap Yunseong yang sedang rebahan di sofa dengan satu kaki terjulur ke bawah dan kepalanya menatap televisi yang entah menayangkan apa.
Sangat mencerminkan orang gabut.
"Udah jadi nih" Mata Yunseong yang tadinya setengah terpejam langsung terbuka lebar begitu Minhee meletakkan piring saji di meja.
Minhee mengambil duduk di sebelah Yunseong yang juga sudah bangun dari posisi rebahannya. Tidak langsung mencomot kukis cokelat tapi menatap Minhee lebih dulu.
"Ngapain ngeliatin aku?"
"Gapapa, rasanya ngga bosen-bosen ngeliatin kamu"
"Daripada gombal mendingan cobain" Tangan Minhee terulur mengambil sekeping kukis cokelat dan langsung menggigitnya tapi Yunseong belum juga memutus pandangannya.
Kunyahan Minhee terputus saat Yunseong meraih dagunya dan mencium bibirnya lalu memberi lumayan lembut. Minhee yang masih kaget tidak membalas ataupun menolak. Yunseong terlalu tiba-tiba.
Jangan lupakan soal kukis yang belum tertelan atau bahkan terkunyah sempurna di mulut Minhee.
Setelah beberapa menit barulah tautan bilah bibir itu terputus dengan Yunseong yang tidak merasa bersalah melihat Minhee yang agak terengah.
"Kukisnya manis"
Lantas bahu Yunseong menjadi sasaran gebukan Minhee.
•
•
•
[ elpeeda | choco cookies - end ]
°
°
published on December 21, 2020
• selamat pagi! rise and shine xixi have a nice monday 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
• elpeeda | hwangmini •
Fanfiction| home stopped being a place when you entered my life | hwangmini's oneshot, ficlet, drabble, short story collection. disclaimer : • bxb, boys love • don't like don't read, you've been warned • all genre(s) • contain lots of sweet things • mpreg...