[ elpeeda | study tour ]
•
•
•
Rombongan anak-anak SD Seoyeon sedang bersiap naik ke bis untuk agenda studytour mereka. Destinasi kali ini adalah kebun bunga matahari, kebun apel, dan yang terakhir tambak ikan. Mereka akan belajar menanam bunga matahari, memanen buah apel juga menangkap ikan yang nantinya akan diproses menjadi bakso.
Yang pergi adalah anak-anak kelas tiga mulai dari tiga lavender sampai tiga sepatu. Satu persatu mereka mulai duduk manis di bus sampai salah satu anak agak tergesa datang dari kejauhan. Pita ungu di bahu kannya menandakan ia merupakan anak kelas lavender.
"Minhee? Ayo nak naik ke bus." Pendamping yang sadar Minhee sedikit terlambat buru-buru mengarahkan tempat duduk mereka di dalam bus.
"Nah Minhee sama Yunseong yaa."
Minhee melepas tas ranselnya dan menengok sebelah kanannya. Ada Yunseong yang sedang melamun menatap keluar jendela bis. Tadinya Minhee mau ajak ngobrol tapi kayaknya yang di luar jendela lebih menarik.
Mereka menghabiskan perjalanan sekitar satu setengah jam. Mengisi waktu di jalan dengan bernyanyi bersama supaya tak merasa jenuh. Setelah sampai mereka kembali diajak berbaris lalu segera menuju destinasi utama yaitu taman matahari.
°°°°°
Minhee sedang asik memandang kolam ikan dari tepi. Melihat hewan air itu berenang kesana kemari. Sampai suara yang cukup keras membuatnya kaget dan menoleh ke sumber suara.
Tampak salah satu pipa yang merupakan jalur keluar air patah dan airnya muncrat kemana-mana. Di sampingnya ada Yunseong yang menggenggam batu besar memandang kosong bocoran pipa air itu.
Guru pendamping mereka menyadari hal itu dan membawa mereka yang ada di dekat kolam untuk menjauh sejenak agar tidak basah terkena air. Minhee mendekati Yunseong yang masih memasang wajah tanpa dosa.
"Kamu yang matahin pipanya?" Minhee menunjuk batu besar tadi yang sudah ada di bawah kaki Yunseong sementara anak yang memiliki pita bahu senada dengan milik Minhee itu mengangguk pelan.
"Kenapa kamu patahin?"
"Aku pengen tau kalo pipanya patah airnya masih bisa ngalir apa engga." Minhee berjengit tak paham dengan pola pikir Yunseong yang agak unik.
Acara mereka tetap berjalan seperti seharusnya walau ada sedikit kerusuhan. Sekitar pukul tiga sore mereka kembali ke sekolah dengan orangtua yang sudah menanti kepulangan mereka.
Minhee akan turun dari bis lebih dulu tapi kemudian tangannya ditahan Yunseong.
"Kenapa?"
"Kamu lucu, kayak lele."
"Gak jelas."
Beruntung Minhee tidak menggunakan kotak bekalnya untuk menggebuk Yunseong. Apa coba maksudnya bilang dia mirip lele? Bagi Minhee Yunseong pun mirip ikan tenggiri.
°°°°°
Masih ingat dengan dua bocah SD yang saling melempar lelucon ikan? Begini kisahnya sekarang.
"Hee, liat cukur jenggot aku ngga?" Yunseong tampak mengobrak-abrik meja di kamar mereka mencari cukur jenggotnya yang bersembunyi entah dimana.
"Di kamar mandi, kamu lupa bawa keluar." Minhee yang sedang mengganti seprai kasur melirik Yunseong yang melesat ke kamar mandi.
"Loh iya ada, tadi ngga ada loh kok bisa ada sih?"
"Ck makanya kalo nyari yang bener hwang yunseong tukang timpuk ayam." Minhee meletakkan bantal dan guling yang sudah diganti sarungnya dengan cukup keras ke kasur membuat Yunseong mendelik.
"Yang udah apa jangan diungkit lagi aku malu tauuu."
"Biar, biar anak kamu tau sekalian tingkah bapaknya dulu terlalu unik." Tepat setelah Minhee selesai berkata anak mereka betulan masuk ke kamar.
"Tau apa pa?" Minseo menubruk pinggang Minhee yang memasang tampang menggoda Yunseong, siap menceritakan tingkah ayahnya.
Minhee duduk di tepi ranjang lantas Minseo ikut mengambil duduk di samping papanya. Yunseong? gelosor di lantai sambil pasang muka melas biar Minhee luluh.
Sayangnya ngga guna.
"Itu dulu ayahmu main ke rumah papa. Dulu kan papa pelihara ayam gitu dua ekor masih pada kecil. Tau-tau pas keluar rumah satunya udah ketimpa batu bata. Kamu mau tau itu kerjaan siapa? Betul, kerjaan ayahmu." Minhee menunjuk sinis Yunseong yang masih gelosor di lantai sambil pegang cukuran jenggot.
"Hee udah—"
"Coba tebak alesannya apa?" Minseo menggeleng sambil menatap ayahnya yang sudah manyun.
"Katanya pengen tau ayamnya bisa bangun sendiri apa engga, terus temen sesama ayamnya bakal nolongin angkat batu batanya apa engga." Tawa terbahak Minseo lepas sambil menunjuk Yunseong yang pundung masih sambil memegang cukuran jenggot.
"Ayah aneh, udah pasti ayamnya ngga kuat bangun gara-gara ditiban batu bata ini lagi nungguin temen ayamnya nolongin apa engga HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH." Minhee menjulurkan lidah meledek Yunseong yang manyun memberikan pandangan penuh dendam.
"Dah tau kan kakak main di luar duluan gih papa mau lanjut beres-beres dulu." Anak berusia enam tahun itu mengangguk dan turun dari kasur lalu keluar kamar. Minhee tak sadar Yunseong sudah bangkit dan berdiri di sampingnya. Tiba-tiba mendorong tubuh kesayangannya sampai merebah dan membisikkan hal yang membuat Minhee bergidik.
"Awas kamu ntar malem ya."
"Apaan ntar malem aku mau bobo sama Minseo wleee minggir kamu." Minhee mendorong bahu Yunseong yang mengukungnya tapi tenaganya kalah.
"Bentar— kok tadi kamu manggil Minseo kakak?" Kelengahan Yunseong membuat Minhee bisa mendorong bahu itu sampai terduduk. Membawa sebelah tangan Yunseong ke perutnya.
"Jangan timpuk aku ya, ayah."
°
°
°
[ elpeeda | study tour — end ]
°
°
published on May 12, 2021
a/n:
hAIII? APAKABAR??? semoga sehat selalu dimanapun berpijak yaa 🥰 anw— mohon maaf lahir batin dan selamat hari rayaaa idul fitri untuk yang merayakan.
lof u 3500, 500nya pajak 👍💞
KAMU SEDANG MEMBACA
• elpeeda | hwangmini •
Fiksi Penggemar| home stopped being a place when you entered my life | hwangmini's oneshot, ficlet, drabble, short story collection. disclaimer : • bxb, boys love • don't like don't read, you've been warned • all genre(s) • contain lots of sweet things • mpreg...