Typo bertebaran!!!
Happy reading :-)
Senin telah tiba,setelah demam dua hari,kini Dini telah kembali sehat.
Hari minggu kemarin,para sahabatnya ingin mengajak Dini ke mall.berhubung dini sedang sakit,jadi tujuan utama mereka batal dan beralih kerumah dini.mereka bermain di sana sampai petang.
Setelah selesai memakai sepatunya,dini beranjak turun untuk sarapan.Dini mengambil setangkup roti isi dan segelas susu.Dini memang terbiasa sarapan karena kalo tidak asam lambungnya bakalan naik,dan berakhir di rumah sakit.
"Sayang,kamu beneran sudah sehat kan?"tanya mama ira.
"Kalau masih sakit jangan dipaksakan buat sekolah dulu"lanjutnya khawatir."Dini udah sehat kok ma.oh ya ma,soal pernikahan dini sama pak Revan dini mau mama aja yang ngurus.soalnya dini bakalan sibuk dengan ujian bulan ini".jelas dini pada keluarganya.
"Kok gitu sih,yang nikah kan kamu.ntar kalau gak sesuai dengan keinginan kamu gimana?"tanya mama.
"Dini serahin semua sama mama,dini percaya sama mama lagipula mama bisa minta bantuan bang Dino.Dini gak bakal protes apapun,dini janji"sahut dini meyakinkan mamanya.
"Kok jadi abang sih yang bantuin mama.gak mau abang"tolak dino.
"Ish abang ni,kapan lagi abang mau bantuin dini,gak kasian sama dini,orang lagi mau fokus sama ujian juga.tolongin napa sih"mohon dini.
Melihat tatapan dini yang mengharapkan bantuannya,dino jadi tidak tega,kasian juga adiknya pasti sibuk dengan ujian akhirnya.
"Okay laa.tapi nanti waktu resepsi abang angkat tangan,gak mau bantuin kamu lagi.deal?"
"Okay deal.untuk resepsi dini mau turun tangan sendiri.pengen yang kayak putri dongeng"ucap dini tersenyum,dia sudah membayangkan dekorasi pernikahan impiannya.
Mama ira dan suami hanya bisa tersenyum melihat dini sudah menerima perjodohan ini.mereka yakin Revan bisa menjadi tempat bermanja dini nanti.
"Ayo dek,abang anterin nanti terlambat lagi"ajak dino.
"Yuk bang,dini berangkat dulu ma,pa"ucap dini berpamitan.
Mereka pun berangkat.selama ini Dini memang tidak pernah membawa mobilnya.sejak kecelakaan kecil ban mobilnya nyungsep di selokan,dini mengurungkan niat untuk membawa mobil lagi.biarlah mobilnya terparkir cantik di garasi rumahnya.lagian dini pun gak terlalu mahir mengemudi.
Setelah masuk gerbang sekolah,dini berjalan pelan menuju ke kelasnya.
Di pertigaan dini bertemu dengan pak Revan,dini tersenyum melihat calon suaminya yang selalu terlihat tampan dan dibalas senyum tipis oleh Revan.mereka pun berlalu menuju tujuan masing-masing.
Tak sengaja dini bertemu dengan gang cabe-cabean lisa.mereka langsung menghadang jalan dini.
"Apaan sih lo semua,minggir gak,gue mau lewat"ucap dini kesal.
"dih..,gak usah sok kecakepan deh lo.ngapain lo senyum-senyum sama pak Revan.gak ada yang boleh deketin pak Revan selain gue.ngerti lo?"ancam lisa.
"Emang lo siapanya?sewot amat.Lo pada minggir gue mau lewat,dan gue gak ada urusan sama lo semua"dini sudah mulai kesal.
"Awas lo yaa kalo gue liat lo senyum-senyum lagi sama pak Revan,habis lo ama kita"setelah mengatakan itu lisa cs berlalu dari hadapannya.
Dini kesal bukan main.sekarang gimana caranya dia bisa tenang.lisa cs mengincarnya hanya karena tersenyum dengan pak Revan.gimana kalau mereka tau kalau pak Revan tercinta mereka adalah calon suaminya.bisa mati dini di keroyok sama semua fansnya pak Revan.
Tak lama ana dan dira datang,mereka menanyakan keadaan dini yang sudah terlihat bugar kembali.mereka juga bercerita banyak hal.Sampai Rosa datang dengan wajah lesunya,membuat dini bingung.
"Lo kenapa sih,datang-datang mukanya lesu gitu?"tanya dini penasaran.
"Lagi patah hati gue,tadi gak sengaja gue denger pak Revan ngobrol dengan pak leo,katanya pak Revan mau menikah bulan depan"jawab rosa lesu.
"Maksudnya nikah sama pak leo guru bahasa inggris itu,sumpah lo?"ucap dira tak percaya.
"Yaa bukan lah dir,nikahnya yaa sama cewe laa,masa sama pak leo,homo dong"jawab rosa kesal.
"Lo tu yaa dir,ada-ada aja pikiran lo,masa pak Revan gagah gitu lo bilang homo"ana sampai menggelengkan kepalanya.
Dini menampakkan wajah tak enaknya.Tapi dini memang harus menjelaskan pada ketiga sahabatnya,kalau yang akan dijodohkan dengannya adalah pak Revan.jangan sampai mereka semua salah paham padanya.
"Guys,ntar pulang sekolah ngumpul dulu yuk di kafe sebelah.ada yang mau gue ceritain ama kalian semua"ucap dini.
"Serius banget buk,masalah apaan sih?"tanya ana sambil tertawa kecil.
"Iya...Kok Lo tegang banget sih,apa ini ada hubungannya dengan perjodohan lo"tebak rosa.
"Pokoknya kalian semua kudu siapin hati dan tenaga buat dengerin cerita gue"ucap dini tersenyum masam.
"Kok gue jadi penasaran yaa" kata rosa.
"Sama,perasaan gue juga jadi gak enak"lanjut dira.
Saat mereka ingin bertanya lagi,bu emma keburu masuk.jadi dini bisa bernafas lega karena sahabatnya sudah mengalihkan perhatian mereka pada bu emma.
"Hufff...selamat" gumamnya pelan.
Dan sekarang dini juga bersiap mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.dia harus fokus untuk ujian sekolah yang akan di laksanakan seminggu sebelum pernikahannya dilaksanakan.
Jangan lupa pencet bintang dan comment yang membangun!!!
Trims :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband,my Teachers (End)
أدب المراهقين(Cover di ambil di pinterest) "dijodohin ma,tp aku kan masih sekolah ma,masa aku nikah sekarang seh,belum lagi kuliah".Dini berusaha untuk menolak rencana perjodohan ini. "ini sudah menjadi keputusan mama dan papa,dan gak bisa d ganggu gugat".kekeh...