12

3K 182 1
                                    

Maaf typo bertebaran!!!


Happy reading :-)


     Hari ini ujian sekolah sudah dimulai,dini sedang mengerjakan ujiannya dengan tenang.semalam dini belajar sampai larut malam.hampir saja tadi pagi dini terlambat kalau saja mamanya tidak memaksanya untuk bangun.padahal semalam Revan menghubungi dini menyuruhnya untuk tidur cepat supaya bisa bangun cepat hari ini.tapi dini tidak mengindahkan nya.

     Ujian kali ini Dini sekelas dengan dira.sedangkan ana sekelas dengan rosa.karena nama mereka berdekatan di absen.dini dan dira mengerjakan soal dengan serius.mereka ingin mendapatkan nilai yang memuaskan.

     Revan hari ini menjadi guru pengawas di kelas dini.matanya yang tajam menyapu seluruh kelas,takutnya ada yang berbuat curang.

     Dia juga sekali-kali melirik dini dengan matanya yang tajam.senyumnya terbit,saat melihat wajah calon istrinya yang sedang fokus pada soal yang sedang di kerjakan.

     Dira yang sedang berpikir jawaban untuk soalnya,tak sengaja melihat pak Revan melirik dini.Melihat senyum pak Revan untuk dini,tak sadar dira menjerit kaget" Aaaarrrggghh.!!!"jeritnya membuat semua temannya termasuk dini melihat ke arahnya.

     "Ada apa disitu,kenapa kamu berteriak?"tanya pak leo kesal karena mengganggu kenyamanan ujian yang sedang berlangsung.

     "Maaf pak,saya gak sengaja..."

     "Saya bertanya,kenapa kamu berteriak seperti itu,seharusnya kamu menjawabnya bukan minta maaf gak sengaja"ujar pak leo tambah kesal.

    Dira bingung harus menjawab apa,jadi dia dengan pasrah berkata,"saya frustasi karena ada soal yang tidak bisa saya jawab pak,makanya saya berteriak.sekali lagi saya mohon maaf"jawab dira menyesal.

     "Makanya kamu jangan banyak main,soal ujian sekolah begini saja kamu sudah frustasi.gimana nanti pas ujian nasional,bisa bunuh diri kamu".ucap pak leo kejam.

     Dira pun hanya meringis malu,dan mengutuk dirinya yang bisa-bisanya menjerit kaget melihat pak Revan melirik dini sambil tersenyum.tapi senyumnya itu loh sangat langka,dira jadi gak bisa menahan dirinya untuk menjerit heboh.

     Dini yang melihat dira pun bertanya tanpa suara,yang dibalas dira nanti dia cerita tanpa suara juga.

     Revan yang melihat dini berbicara dengan temannya tanpa suara pun berdehem keras.

     "Ehhmmm...Jangan fokus pada yang lain,fokus pada kertas soal masing-masing.waktunya tinggal sedikit lagi."ucap Revan mengingatkan semua muridnya dengan suara datar.

     Tanpa sengaja mata dini dan Revan bertemu pandang.dan Revan langsung mengisyaratkan dengan mata,supaya dini bergegas menyelesaikan soal ujiannya.dan dini pun fokus lagi mengerjakan soal ujiannya.

     Waktu sudah berakhir,semua murid mengumpulkan soal ujiannya didepan kelas.Dini dan dira sudah akan keluar sebelum mendengar suara menginterupsi,

     "Belajar lebih giat lagi,supaya kamu tidak frustasi besok dan berteriak tidak jelas dikelas."

     Dira yang mendengar itu pun kesal bukan main.dia tidak menjawab,dia hanya berbalik dan mendelik tajam melihat pak leo.setelah itu dira langsung menarik dini untuk pergi ke kantin berkumpul dengan sahabatnya yang lain.

     "Lo kenapa tadi dir?"tanya dini saat keempatnya berkumpul.

     Dita menghela nafasnya dan mulai bercerita.

     "Sebenarnya tadi pas ujian,gue lagi mikirin jawaban soal no 40.tp gak sengaja gue ngeliat pak Revan ngelirik dini dan lo tau pak Revan senyum ngeliat dini.gimana gue gak menjerit,secara senyumnya pak Revan itu langka banget."cerita dira heboh.

     Dini hanya bisa memutarkan bola matanya,sambil tersenyum kesal.hanya karena senyum pak Revan dira menjerit heboh gitu.

     Sedangkan ana dan rosa,mereka kaget pas tahu dira menjerit heboh didalam kelas saat ujian sedang berlangsung.

     "Lo seriusan menjerit cuma karena ngeliatin pak Revan senyum."tanya ana kesal.

     "Gue juga gak sengaja kali,dini yang disenyumin aja gak sadar fokus banget ama soal ujiannya."lanjut dira lagi.

     "Lo kenapa diam aja din,jangan bilang kalau lo cemburu ama dira?"ujar rosa heboh

     Dini yang dituduh cemburu oleh rosa pun malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

     "Jadi lo beneran cemburu sama gue."ucap dira tak percaya.

     "Duh,dini sayang..Lo tenang aja gue gak mau jadi pelakor.Gue cukup jadi sahabat lo aj dah."lanjutnya lagi.

     Mereka semua pun menertawakan dini yang sedang malu sendiri.

     "Jadi sekarang udah mulai cinta ni ceritanya"goda rosa,dan mereka kembali menertawakan dini.

     Dini hanya bisa terdiam ditertawakan oleh sahabatnya.dia merutuki Revan yang tersenyum di sembarang tempat.

     "Tapi tadi lo gak apa-apa kan,secara teguran dari pak leo pedas banget."tanya dini khawatir.

     "Oh itu bapak songong tadi ngebuat gue kesal banget.pengen gue cubit bibirnya,kasar banget omongannya."ucap dira kesel.

     "Jadi lo kena teguran dari pak leo?"

     "Emang enak,"ana tertawa mengejek.

     "Lo yaa ana bella,gak ada pedulinya dikit pun sama gue,gue di marahin lo ketawa.Emang temen laknat lo?"ucap dira tambah kesal.

     Sedangkan ana dan kedua sahabatnya yang lain menertawakan nasib dira yang ngenes banget.

    "Lo kok kalian kompak banget ngetawain gue sih.bukannya ngebelain gue dari si songong leo..."

     "Hussstt...hati-hati Lo dir kalau ngomong.Jangan terlalu benci seseorang takutnya nanti dia jadi jodoh lo"dini memotong omongan dira.

     "Iiiihhh...amit-amit din,gue gak mau jodoh gue songong kayak dia.bisa mati berdiri gue."ucap dira mendramatisir suasana.

     Ana dan rosa tertawa ngakak melihat penderitaan seorang dira.

    Melihat kelakuan sahabatnya,dini tersenyum lega.tidak ada yang perlu dikhawatirkan,dira tidak mungkin merebut Revan.begitu pun dengan ana dan rosa.malahan mereka menjadi penyemangatnya,dikala gundah.
Dini tersenyum membayangkan itu semua.


Jangan lupa pencet bintang dan comment yang membangun!!!


Trims :-)
    

My Husband,my Teachers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang