Dini sudah bergabung dengan sahabatnya,mereka sedang berdiskusi mengenai libur tenang sebelum ujian nasional sebulan lagi.
Libur tenang biasa di berikan untuk siswa kelas 12 yang akan menghadapi Ujian Nasional.itu bertujuan untuk menyegarkan pikiran dari beban pelajaran sekolah.
"Gimana kalo kita ke Bali?"ana sangat antusias walaupun tomboy ana paling semangat kalo urusan berpergian.
"Gue setuju,lo pada tau kan kalo gue belom pernah ke sana,dulu pas perpisahan smp gue gak dikasih izin"dini,rosa dan ana memandang dira sedih.
Memang dulu sewaktu perpisahan smp,cuma mereka bertiga yg di kasih izin ikut study tour sekolah bersama teman kelas sembilan yang lainnya.orang tua dira tidak memberikan izin,katanya dira masih kecil.
Sampai di Bali,mereka hanya berdiam diri di hotel,karna teringat wajah dira yang bersedih tak di ijinkan ikut.
"Baiklah,sudah diputuskan kita ke Bali saat libur tenang nanti".putus rosa mencairkan suasana sedih tadi.
Dini pun setuju,mereka akan menghabiskan liburan dengan berjemur di pantai,sekaligus tebar pesona ama bule-bule tampan yang ada di sana.sepertinya dini sudah tertular tingkah dira.hahaha..
Di lain tempat Revan sedang memeriksa tugas muridnya di ruangannya.Tapi tak lama suara ketukan pintu terdengar,Revan berhenti memeriksa tugas muridnya.
"Maaf pak Revan,apa bapak sedang sibuk?"
Rupanya yang masuk adalah bu emma guru bahasa inggris.bu emma adalah salah satu guru yang suka mencari perhatiannya.Revan malas untuk melayaninya.
"Ada apa ya bu emma?"tidak menjawab Revan malah bertanya tujuannya datang ke ruangannya.
"Begini pak Revan,saya mau ajak pak Revan dinner nanti malam,gimana pak?"
"Maaf bu emma,saya tidak bisa.kerjaan saya masih banyak.mungkin malam ini saya bakalan lembur".tolak Revan.
"Gimana kalo saya temani bapak lembur?
Kebetulan saya sedang tidak ada kerjaan"bu emma masih kekeh berusaha dekat dengan Revan."Oh,tidah perlu bu."Revan sudah mulai risih,"kalo tidak ada yang mau di bicarakan lagi,bisakah bu emma keluar,karna masih banyak yang harus saya kerjakan".bukan maksud mengusir tapi selain risih,Revan memang sedang sibuk.
"Baiklah kalo begitu,saya permisi dulu".bu emma keluar dari ruangan Revan dengan tersenyum masam.
Bu emma adalah satu dari beberapa guru perempuan yang mengagumi sosok Revan.pembawaannya yang pendiam dan dingin,menjadikan Revan banyak di kagumi oleh kaum hawa.tidak hanya guru,para siswi pun berlomba-lomba menarik perhatiannya.
Memikirkan hal itu Revan jadi teringat dengan Radini,hari ini Revan tidak ada jadwal mengajar di kelasnya dini.entah kenapa dia ingin melihatnya.
Keluar dari ruangannya Revan pergi ke kantin,karna sekarang sudah waktunya istirahat.dia hanya ingin melihat dini,bukan untuk bicara.hanya melihat.
Revan sudah duduk di bangku kantin,dan dia juga sudah memesan nasi soto.diam-diam Revan mencuri pandang pada dini.Melihatnya tertawa,entah kenapa hatinya menghangat.
Dini tak sengaja bertemu pandang dengan pak Revan,dia terkejut dan langsung mengalihkan pandangannya.Saat ini mereka sedang bercerita tentang kejadian lucu.
"Lo tau kan pas reno bangun,celana nempel permen karet,mukanya itu lucu banget"hahaha...mereka tertawa ngakak."Gak nyangka gue,trus pernah juga reno pipis di celana.Lo pada ingat gak?"rosa kembali tertawa.
"Gue inget banget,waktu itu reno gak di kasih izin buat ke toilet.kasian banget tu bocah"Dini tambah tertawa mengingat kejadian itu.
Reno adalah teman mereka saat di kelas IX,sekarang dia sekolah sma di luar kota.
"Eh,liat deh ad pak Revan di kantin".dira baru tersadar kalo ada pak Revan.
"Biasa aja,yaaelaah dir,lo kayak ngeliat siapa aj sih".komentar ana.
"Gak boleh gitu ana,ini tu pemandangan yang tidak bisa di lewatkan,ahhh pak Revan..."dira mulai menebarkan pesonanya.
"Eh din,kayaknya pak Revan perhatiin lo deh,coba lo liat ke samping"ucap rosa.
"Males ah...Ya kali pak Revan latin gue,emang gue siapanya?"gumam dini gugup.
"Kali aja lo jodohnya"
Dini langsung tersedak air yang lagi di minumnya."Lo yaa dir,kalo ngomong yang bener dong.dah tau gue dijodohin,mana mungkin pak Revan jadi jodoh gue"jawab dini kesal.
"Tapi din,kalo yang dijodohin ama lo pak Revan gimana,apa lo masih mau nolak?"
"Gak tau gue,udahlah kok ceritanya udah ngomongin gue sih".
"Hallo pak Revan,tumben ke kantin mau ketemu saya yaa pak?"lisa duduk tepat di depan Revan.
Dini dan sahabatnya hanya bisa memutarkan matanya.sedangkan Revan,dia heran kenapa ada muridnya yang modelan begini.
Lisa terus bertanya pada Revan,tapi Revan tidak mempedulikannya.Lisa dan pengikutnya masih saja menggoda Revan.Tak sanggup mendengar ocehan mereka Revan beranjak pergi kembali ke ruangannya.
"Emang enak dicuekin"rosa tertawa mengejek.
"Pak Revan tu gak suka sama cabe model kayak lo pada"dira ikut menambahkan.
"Resek banget seh.Gak usah ikut campur deh urusan kita"lisa mulai kesal karna di ditertawakan.
"Eh lo pikir situ siapa,berani sama kita,gak usah sok kecakepan deh"fina pengikut lisa pun membela.
"Kalo mau tenang lo sekolah,jangan cari masalah ama kita"
"Awas yaa lo semua"ancam mereka.
"Apaan lo,berani nyentuh sahabat gue,mati lo".ana langsung bangkit membela sahabatnya.
Karena kegaduhan itu mereka jadi bahan tontonan semua orang yang ada di kantin.
Setelah mendengar bunyi bel masuk,dini dan sahabatnya bergegas kembali ke kelas.
Mohon hargai penulis dengan tekan bintang.trims
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband,my Teachers (End)
Teen Fiction(Cover di ambil di pinterest) "dijodohin ma,tp aku kan masih sekolah ma,masa aku nikah sekarang seh,belum lagi kuliah".Dini berusaha untuk menolak rencana perjodohan ini. "ini sudah menjadi keputusan mama dan papa,dan gak bisa d ganggu gugat".kekeh...