Maaf typo bertebaran!!!
Happy reading :-)
Taksi telah berhenti didepan apartemen,dini beranjak turun setelah membayar argo.hari ini Dini terpaksa pulang sendiri karena siang tadi Revan menghubunginya,revan akan berlanjut ke kantor dan tak bisa mengantarnya pulang.ada sedikit masalah di kantor terkait pembangunan resort di bali.
Begitu masuk kedalam apartemen dini merasa hampa,sendirian di sini bukan hal yang menyenangkan.setelah berganti pakaian dini beranjak ke dapur,dia melihat bibi sedang bersiap-siap pulang kembali ke rumahnya.bibi bekerja jam 9 pagi sampai jam 3 sore.kadang mereka tidak berjumpa karena bibi sudah keburu pulang.
"Masak apa bi hari ini?"dini bertanya sambil membuka lemari es mengambil air dingin dan langsung meminumnya dari dalam botol padahal Revan sudah berkali-kali mengingatkan untuk tidak melakukan hal itu lagi.
"Eh non udah pulang,tadi bibi masak daging rendang sama tumis brokoli non.hayuk non dimakan dulu,mumpung masih panas."
"Iya bi....bibi sendiri udah makan belum?"tanya dini penasaran karena bibi sedang bersiap untuk pulang."Belum non,bibi makan dirumah aja non sekalian bareng ama keluarga."jawab bibi
Dini yang mendengar itu pun menganggukkan kepalanya.seraya mengambil piring dan bersiap makan siang.
"Jangan lupa makanannya dibawa pulang juga bi,sisakan sedikit aja untuk makan malam,mas Revan kayaknya bakalan makan malam diluar."
"Baik non,"dan si bibi kembali bersiap untuk pulang.
"Kalau gitu bibi pulang dulu yaa non,makasih untuk makanannya."ucap bibi sambil tersenyum lebar.
"Iya bi,besok-besok kalau bibi mau masak sekalian aja buat dirumah,jadi bibi gak perlu masak lagi dirumah,bisa langsung istirahat."ujar dini sambil memakan nasinya."hati-hati bi.."sambungnya sambil tersenyum.
Bibi yang melihat tingkah dini yang berbicara saat makan pun ikut membalas senyum.dia senang mendapat majikan sebaik Revan dan dini.
Setelah selesai sholat maghrib,dini duduk makan malam sendiri.dia menghela napas sedih,biasanya kalau di rumahnya dini selalu makan bersama keluarganya.
Mengaduk makanan dengan tak berselera,dini ingin menghubungi mamanya.Dini rindu orangtuanya.dengan cepat dia membereskan piring bekas makan malamnya.mengambil ponsel dan langsung menghubungi mamanya.
Sedangkan Revan sejak tadi uring-uringan,sudah berkali-kali Revan menghubungi istrinya tapi nomor yang dituju sedang sibuk.dalam hati Revan berkata dengan siapa dini berbicara,kenapa bisa selama ini.Apa terjadi sesuatu dengannya,secara dini sekarang sedang sendirian di apartemen.
Tak ingin berburuk sangka,Revan dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya.setelah itu dia membereskan berkas yang berserakan di mejanya.karena hari pun sudah mulai larut.jam menujukkan angka 9 malam.dengan tergesa Revan keluar dari ruangannya.dia juga sempat melihat ada beberapa ruang yang lampunya masih menyala,itu pertanda ada beberapa pekerja yang sedang lembur juga.
Dalam perjalanan Revan masih mencoba menghubungi dini,tapi wanita itu tidak menjawab.kemana lagi dia,pikir Revan lagi.sekarang bukan hanya kesal karena dini tak menjawab ponselnya tapi rasa khawatir juga menyelimuti hatinya.dengan menambah kecepatan laju mobilnya,Revan berharap akan segera sampai di apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband,my Teachers (End)
Novela Juvenil(Cover di ambil di pinterest) "dijodohin ma,tp aku kan masih sekolah ma,masa aku nikah sekarang seh,belum lagi kuliah".Dini berusaha untuk menolak rencana perjodohan ini. "ini sudah menjadi keputusan mama dan papa,dan gak bisa d ganggu gugat".kekeh...