Typo bertebaran!!!Happy reading:-)
Pelajaran terakhir baru saja usai,dini dan para sahabatnya sudah bersiap untuk keluar kelas.rencananya mereka akan ke kafe sebelah untuk mendengarkan cerita dini.mereka sejak tadi jam istirahat berusaha mengorek informasi dari dini tapi dini hanya bungkam.katanya nanti sepulang sekolah,dia akan menceritakan semuanya.
Jadi disinilah mereka sekarang,di kafe sebelah sekolah mereka.hari ini kafe lumayan ramai,setelah memesan makanan dan minuman mereka langsung menatap dini tajam,mereka sudah sangat penasaran akan cerita dini.
"Sabaaar....tenang sebentar lagi,kalian semua wajib makan dulu,karena gue yakin setelah lo lo pada denger cerita gue,selera makan kalian langsung musnah seketika."
Rosa,ana dan dira tambah semakin penasaran."Emang lo mau cerita tentang apaan sih."Rosa si ratu gosip udah gak sabaran menunggu cerita dini.
"Lo gak lagi murtilasi orang,terus mau cerita ama kita kan."ucap ana selidik.
"Yaa gak mungkin laa ana,gila aja lo,kalo itu gue lakuin mungkin sekarang gue gak ada disini tapi didalam sel penjara."jelas dini.
Tak lama pesanan mereka sampai,mereka langsung mulai menghabiskan makanan masing-masing.
"Okay sekarang bisakah anda ibu Radini yang terhormat menceritakan apa yang anda ingin ceritakan"sindir rosa,yang sudah kelewat penasaran.
"Baiklah,tapi jangan ada yang memotong cerita gue sampai semua selesai."
"Sippp"jawab mereka bertiga.
Setelah menarik nafas panjang,dini langsung berkata,"gue di jodohkan dengan pak Revan."ucap dini jelas.
Hanya keheningan yang ada,dini memperhatikan sahabatnya yang melongo lucu.Tak lama suara tawa mereka terdengar.
"Hahaha...Lo lagi ngehalu yaa din."dira mulai bersuara.
Disusul rosa yang berkata," gue juga mau kali dijodohin ama pak Revan."
"Gak jelas banget cerita lo,gue pikir lo mau cerita tentang pembunuhan berantai."ana ikut bersuara juga.
Dini jadi kesal sendiri mendengar tanggapan ketiga sahabatnya itu.
"Gue serius...."ucap Dini kesal."Lo semua harus percaya sama gue.pak Revan guru kesayangan lo semua itu calon suami gue."lanjutnya.
"Enak aja,itu bukan guru kesayangan gue kalo lo lupa din,"ralat ana.
"Sorry,tapi apapun itu gue tekankan sekali lagi kalo pak Revan calon suami gue."tambah dini menekankan kata calon suami,biar mereka percaya padanya.
Dira dan rosa tercengang luar biasa.bahu mereka merosot lemas,dan sekarang mereka menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi bagian belakangnya.
Sedangkan ana,wajahnya langsung berubah serius ingin mendengar kelanjutan cerita gue.
"Kok lo baru cerita ama kita sih?"tanya ana.
"Gue juga baru tahu kemarin malam,dan lo tau besoknya gue langsung sakit.segitu shock nya gue pas tahu itu semua."Dini berkata sambil memegang kepalanya.
Ana hanya bisa terdiam mendengar itu.Sedangkan rosa dan dira mereka masih mencerna dengan baik ucapan dini tadi.
"Jadi sekarang lo udah nerima perjodohan ini?"tanya ana lagi.
"Sebenarnya gue mau menolak,tapi sebelum gue nolak pak Revan mengajak gue bicara berdua.dan pak Revan meyakini gue untuk mencoba menerima perjodohan ini..."
Dini tidak melanjutkan ceritanya,dia melihat dua orang sahabatnya masih terdiam.
"Lo berdua kok pada diem aja,apa kalian gak setuju kalau pak Revan jadi jodoh gue?".
"Bukan itu...hanya saja gue teringat ama kata-kata gue sendiri yang bilang kalau pak Revan jodoh lo kemarin.dan itu membuat gue kesel sendiri,karna itu semua langsung jadi kenyataan.kenapa gue gak bilang kalau pak Revan jodoh gue aja. Biar bisa jadi kenyataan,pasti sekarang gue bakalan jadi cewek paling bahagia."jawab dira membuat skenario ceritanya sendiri.
Dengan memutarkan matanya ana berkata"lo pikir jodoh bisa lo atur sendiri.Dini juga gak tau kali yang dijodohin sama dia itu pak Revan.ini semua tu udah takdir."jelas ana membela dini.
"Iya...Gue juga setuju ama ana,ini semua tu udah takdir,mau kita gimana pun gak akan ngerubah keadaan.Pak Revan tetep akan jadi calon suaminya dini sahabat kita."Rosa pun angkat bicara setelah lama terdiam.
"Iya gue juga tahu kali.Tadi kan gue cuma bilang buat perumpamaan doang.santai aja kali.walaupun gue suka ama pak Revan tp kalo emang bukan jodoh gue,gue bisa apa."ucap dira.
"Jadi sekarang,bisakah lo ceritain secara detail,gimana pak Revan bisa jadi calon suami lo?"ana langsung menuntut cerita dari dini.
Dini hanya bisa menghela nafas dan mulai bercerita dari awal pertemuannya dengan pak Revan di restoran.dan bagaimana pak Revan meyakini dia supaya mau mencoba menerima perjodohan ini.terus dini juga cerita kalau Revan akan berusaha membuat dini jatuh cinta padanya.begitu pun dengan dini.mereka akan berusaha untuk menerima satu sama lain.
Dini melihat wajah sahabatnya dengan berbagai macam ekspresi.dira yang senyum-senyum sendiri,rosa yang takjub tak percaya dan ana dengan wajah datar tapi kagum,entah siapa yang dikagumi nya,dini juga tidak tahu.dan dini kembali menceritakan tentang lamaran Revan.
"Dan pak Revan malam itu juga ngelamar gue didepan keluarga gue dan keluarganya.Gue sampai terharu pas dia bilang kalau dia hanya akan memberikan kebahagiaan untuk gue.dan gue langsung nerima lamarannya."lanjut dini dengan wajah yang merona karena malu.
Dan lihat sekarang,ekspresi mereka semua sama.tersenyum sambil memegang tangan satu sama lain.mungkin mereka kagum tak percaya kalau seorang Revan Atmadja yang terkenal berwajah datar dan dingin bisa melamar dini dengan romantis.
"Uuhhh...so sweet"ucap dira.
"Jadi pengen dilamar juga,dijodohin juga gak papa asal modelannya kayak pak Revan."lanjut rosa.
"Lu pada sekolah dulu yang bener,dikira nikah gampang apa"ana berkomentar.
"Ana bener kok,lo harus sekolah dan nyelesain kuliah dulu,biar masa depan lo semua cerah.Gue juga gak pengen nikah muda gini,tp gue gak mungkin ngebuat orangtua gue kecewa.dan semoga saja pak Revan gak akan ngecewain gue."harap dini pada sahabatnya.
"Lo harus percaya sama pak Revan jika ingin hubungan lo sama pak Revan awet."kata rosa bijak.
"Jangan lupa lo harus jujur dan terbuka sama apapun itu,jangan pernah memendam sesuatu sendiri"tambah dira.
"Kalau pak Revan nyakitin lo,jangan segan-segan buat cerita sama gue.bir gue buat perhitungan ama dia."ucap ana garang.
Dini melihat ketiga sahabatnya dengan terharu,dia tidak pernah menyangka mereka akan mendukungnya sampai seperti ini.Tak terasa airmata nya menetes,dengan cepat dini menghapusnya supaya mereka tidak menyadarinya.
"Terimakasih kalian memang sahabat terbaik gue.Gue ngerasa kalau punya saudara perempuan.semoga persahabatan kita semakin kuat setiap harinya."Dini langsung memeluk ketiga sahabatnya.
Mereka jadi tontonan di kafe.tapi mereka tidak perduli,mereka berdoa dalam hati supaya persahabatan mereka tidak pernah goyah,dan selalu tetap kuat..
Jangan lupa pencet bintang dan comment yang membangun!!!
Trims :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband,my Teachers (End)
Ficção Adolescente(Cover di ambil di pinterest) "dijodohin ma,tp aku kan masih sekolah ma,masa aku nikah sekarang seh,belum lagi kuliah".Dini berusaha untuk menolak rencana perjodohan ini. "ini sudah menjadi keputusan mama dan papa,dan gak bisa d ganggu gugat".kekeh...