16

3.1K 194 1
                                    

    Maaf typo bertebaran!!!

    Happy reading :-)

      Dini menutup wajahnya dengan kedua tangannya.wajahnya memerah,sahabat greseknya tak henti-henti menggodanya.

   Sejak kejadian semalam Revan menghubunginya sahabatnya dengan terang-terangan menggodanya.entah kapan mereka berhenti membuatnya malu.

     Mengenai Revan,hari ini dia akan terbang ke Bali untuk menyusul dini.setelah mengatakan hal yang memalukan semalam,Revan pun berkata kalau ada sesuatu yang penting yang harus dia katakan padanya.

     Jadi disinilah dini sekarang,
setelah lelah bermain air di pantai bersama sahabatnya.dini melihat ponselnya,ada lima panggilan tak terjawab dan semua berasal dari Revan.

    "Guys....pak Revan hubungi gue!!"pekik dini,dan ketiga temannya yang sedang rehat di pantai pun menghampiri dini yang sedang menampakkan layar ponselnya.

     Tak lama dering ponselnya berbunyi lagi.

     "Gimana guys....gue malu!!!"dini meringis malu,apalagi semalam saat Revan mengatakan kalimat terakhirnya,dini dengan cepat mematikan ponselnya.

     "Lo angkat aja napa sih,ribet amat."

     "Iya,buruan angkat mungkin pak Revan dah sampai di Bali,trus mau jumpa sama lo."jelas ana menyetujui usul rosa untuk mengangkat ponselnya.

     "Tapi gue masih malu,sekarang aja jantung gue kayak mau copot,gimana lagi nanti kalo gue jumpa sama pak Revan.bisa mati berdiri,gue gugup banget"jelas dini sambil meraba detak jantungnya.

     Ana,dira dan rosa menertawakan dini yang menurut mereka berlebihan.
      "Fix...Lo emang udah cinta mati sama pak Revan"ujar dira tertawa mengejek dini.

     Dini hanya bisa meringis meratapi nasibnya yang mengenaskan,bagaimana mungkin dia bisa secepat itu mencintai pak Revan,guru yang menurutnya dulu sangat menyebalkan.

    Ponselnya pun belum berhenti berdering.dengan menarik nafas panjang dini menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan dari Revan.

     Yaa dini sudah memutuskan untuk tidak menghindari Revan.bagaimana pun juga,dua minggu lagi Revan akan menjadi suaminya.untuk apa menghindarinya karena itu semua gak akan merubah keadaan menjadi seperti sebelumnya.

     "Hallo mas..."

     "Hallo juga dini"jawab Revan"kenapa lama angkat ponselnya?"tanya Revan dengan suara datar.

     "Maaf mas,dini lagi di pantai jadi suara ponselnya gak kedengaran."jawab dini dengan wajah meringis."Mas Revan udah sampai Bali?" tanya dini mengalihkan pembicaraan.tanpa tau kalau Revan senang mendengar pertanyaan dari dini.

     "Apa kamu menungguku Radini Putri Alvaro?"tanya Revan menggoda dini.

     Mendengar itu wajah dini langsung berubah warna,dia tak menyangka Revan bisa menggodanya dengan pertanyaan itu.

     Dira yang melihat perubahan wajah dini,tambah menggodanya dengan mengatakan,"pak Revan!!!dini rinduuuu pake bangeeeeeet sama bapak!!!!teriak dira supaya Revan bisa mendengarnya.

     Dini mendelik kesal pada dira saat mendengar suara tawa Revan di ponselnya.

     "Benar begitu dini,kalau benar berarti rindu mas berbalas dan mas senang mendengarnya.Tapi asal kamu tau,mas lebih merindukan kamu,makanya mas langsung menyusul kamu ke Bali."ujar Revan dengan suara lirih di akhir kalimatnya.

My Husband,my Teachers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang