Lama bener, akunya gak sabar nungguinnya. Yaudah up aja dah.
Author Pov.
Keduanya tak jadi pergi ke taman bermain, mereka memilih pergi ke Mall yang ada di tengah Kota. Ramai, wajar karena hari minggu.
Queenze membawa Damian ke dalam toko Pakaian bertema Soft. Mata Queenze langsung berbinar melihat koleksi sweater dan hodie manis di disekitarnya.
Kupluk, topi baret, topi rajut dan pernak-pernik soft lainnya. Queenze langsung melepaskan genggaman tangan Damian dan ngacir ke bagian lain.
Damian yang ditinggal pun hanya bisa merengut sebal, kakinya dihentakan ke lantai sembari mengikuti langkah Queenze.
"Gila, ini bagus banget. Dami pasti lucu makai ini" Queenze berujar dengan semangat saat melihat sweatee tipis longgar, yang jika Damian pakai mungkin bagian bahunya akan melorot.
For your information, tinggi Damian itu sekitar 175 CM, berat badannya 63 kg, dia tak terlalu tegap dan gemuk, malahan tubuhnya kurus. Dibanding Leo, Jerome dan Xander, Damian yang paling kecil, kurus dan ringkih.
Seperti ranting, sekali tekuk patah.
"Queennn, jangan tinggalin aku ih" rengeknya sebal sembari memegang ujung sweater Queenze. Dia setia berdiri di belakang Queenze saat gadis itu tengah memilih baju.
"Dami! Cobain ini, sumpah kamu cocok banget pakai ini ya Allah, GEMESIN AW!" Damian terpelongo, Queennya sangat bahagia hari ini.
Terlihat sikapnya yang tak tenang dan begitu membara, Damian senang melihatnya. Dia menerima 5 Sweater dan Hodie dari Queenze, dia akan lakukan apapun untuk Queennya.
Dia tertawa pelan, kemudian menyempatkan mencium pucuk kepala Queen "Iya, bentar aku coba dulu ya" ujarnya lembut. Kali ini Damian harus gentle, karena Queennya sedang dalam mode 'The real girl'.
Queenze mengangguk semangat "Aku bakalan cari aksesorisnya. Oh ya nanti juga aku beli sweater couple, hehehe" oceh Queenze ceria.
Damian gemas, dia merunduk dan menggigit pipi kanan Queenze.
"Damian!"
"Hehe, habisnya kamu gemesin. Ngoceh terus ni lambe, ku cipok mau-"
Plak!
"Aw!"
"Lambemu! Ku laporin Bang Gava!!"
Damian meringis sembari terkekeh, lucu banget sih. Marah-marah tapi wajahnya merah-merah delima gitu ihiy. Jarang-jarang Queenze malu begini.
Biasanya kan yang suka malu-maluin kan Damian ahahahah.
Selagi Damian mencoba apa yang Queen pilihkan tadi, kini Queenze beralih pada ponselnya. Mengecek pesan yang masuk ke ponselnya.
Boyjerk.
Queen.
Queenze.
Hey, balas sayang.
Apa?
Kamu keluar ya?
Hm.
Bukannya aku uda larang.
Jangan keluar lagi oke.
Kamu tau kan maksud aku?
Bawel.
Iya gue tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Childhood [COMPLETE]✔️
Ficção AdolescenteBaca After married dulu ye. Damian dan Queenze adalah sahabat semasa kecil yang sangat lengket bagaikan daki dengan kulitnya. Bahkan seisi sekolah mempertanyakan hubungan asli mereka, kemanjaan Damian yang berbeda dengan sifat dinginnya, membuat sem...