Aku baru selesai nonton KBP, serem euy😭, merinding bulu romaku~ dan 1 chapter lagi Ending horeeee. 70 komen aku up malam ini juga.
Author Pov.
Damian membuka matanya, dan seperti hari sebelumnya hanya kegelapanlah yang dia dapat. Rasa-rasanya mata Damian panas dan cairan meleleh turun dari sudutnya.
"Aku capek nangis!" misuhnya kesal sembari mengusak kedua matanya.
Dia masih menatap langit-langit kamar inap, walau sebenarnya hanya gelap yang ada di matanya saat ini. "Kalau gitu jangan nangis" bisik sebuah suara di dekatnya.
Damian menoleh ke kiri dengan cepat, sapuan napas hangat menerpa wajahnya. "Q-Queen?" lirihnya ragu.
Queenze tertawa pelan "Iya, ini aku. Maafin aku untuk yang semalam ya, aku lagi emosi" ujar Queenze merasa bersalah. Dia tak menolong Damian saat jatuh semalam.
Damian diam, tapi sudut matanya berkedut dan dia mulai menangis lagi. Damian bangkit dan duduk bersandar di kepala ranjangnya.
"Hiks..aku takut..hiks....huhuuuuu..hiks....soalnya gelap Queen..hiks..aku gak tau kamu dimana.." isak Damian, tangannya bergerak perlahan. Kode minta pelukan pada Queenze.
Senyun teduh Queenze berikan, walau tau Damian tak akan melihatnya. Perlahan dia memberikan pelukan pada Damian dan mengelus kepalanya pelan.
Damian nyaman, walau tubuh Queenze tak sehangat biasanya. Mungkin faktor Ac di dalam kamarnya. "Queen,"
"Kenapa?"
"Mau Nen"
Queenze hampir terbahak "Haha, geseran dong. Gimana caranya kalau kamu gak geseran" ujarnya geli. Wajah Queenze nampak berseri bahagia begitu juga dengan Damian.
Dengan senyum bahagianya dia rebahan lalu menggeser agak ke pinggir, memberikan space pada Queenze untuk berbaring di sebelahnya.
Queenze berbaring, laku menghadap Damian dengan satu tangan menyanggah kepalanya. Dia menarik pakaiannya ke atas dan menurunkan bra nya.
Damian tak tau Queenze sedang apa, karena yang dia lihat kegelapan. Queenze mengelus pipi Damian dan mengarahkan wajah Damian mendekat pada buah dadanya.
"Buka mulut kamu"
Damian segera melakukannya, Queenze mengarahkan yang bagian kanan, mendekatkan putingnya ke bibir mungil Damian.
Setelah masuk, Damian langsung mengemutnya dan menyedotnya. Matanya kembali terpejam, nyaman sekali rasanya. Damian menikmatinya.
Queenze tersenyum sendu, dia hampir menangis dan mengeluarkan isakan. Tapi dia tahan sekuat tenaga demi Damian.
Damai sekali, Damian kembali merasa damai setelah 3 hari kegelapan yang membuatnya gila.
Queenze terus mengelus kepala Damian, sampai akhirnya remaja kesayangnnya tertidur kembali dengan damai.
Gadis cantik itu mendekatkan wajahnya, mengecup singkat dahi Damian dengan sayang. Dan setitik air mata mengalir dari kedua matanya.
Beruntung dia segera menyekanya, tak sampai ja-
"Ah...itu gak mungkin..hahaha..bodoh" lirihnya pilu.
*****
Damian kembali membuka matanya, tetap sama yaitu gelap yang diterimanya. "Queen.." panggil dengan suara seraknya.
"Kenapa sayang?"
Damian menghadap ke asal suara, Queenze duduk di kanan Damian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Childhood [COMPLETE]✔️
Ficção AdolescenteBaca After married dulu ye. Damian dan Queenze adalah sahabat semasa kecil yang sangat lengket bagaikan daki dengan kulitnya. Bahkan seisi sekolah mempertanyakan hubungan asli mereka, kemanjaan Damian yang berbeda dengan sifat dinginnya, membuat sem...