CHAPTER 27

2.9K 272 88
                                    

Apasih kalian, pasrah bener😂. Btw 100 vote 100 komen baru aku lanjut langsung 2 chapter. Soalnya butuh persiapan untuk ngetik bagian ending. Aku harus meditasi dulu, halah😂.

Damian Pov.

Kaku, semua terasa kaku. Badanku tak bisa digerakan sama sekali dan rasanya, aku seperti di sedot ke dalam lubang yang sangat dalam.

Yang ku dengar hanyalah bunyi nit-nit entah darimana, dan juga usapan lembut di tanganku. Aku tidak mati? Perlukah aku selebrasi karena berhasil selamat.

"Cepatlah bangun Dami.."

Wah, itu Queenze. Apa dia sudah bangun? Kalau begitu aku juga harus bangun dan memberitahunya tentang orang-orang gila itu.

"Queen, kamu harus istirahat"

Itu suara salah seorang diantara mereka!? Waduh bahaya. Queenze dalam bahaya jika seperti ini, aku harus membuka mataku dan menengahi mereka.

Damian pov end.

Author Pov.

Queenze tak mengindahkan ucapan Leo, dia tak peduli karena yang dia mau saat ini adalah Damian sadar dan membuka matanya.

Leo mengepalkan kedua tangannya, seharusnya Nadan tak membawa Damian ke rumah sakit! Padahal tinggal sedikit lagi Damian akan mati.

Queenze mengenggam erat tangan Damian, dia berdoa di dalam hati agar Damian segera bangun. Beruntung saat Queenze terbangun dari koma, dia tak mendapat luka dalam.

Hanya shock singkat pada jaringan otaknya. Lebih shock lagi saat tau Damian terlibat kecelakaan tunggal dan koma seperti ini.

Sebenarnya itu hanya alibi saja, Damian tak kecelakaan. Tapi Nadan dan Gava dengan mulusnya berbohong kepada Queenze dan keluarga mereka yang lain.

Leo keluar dengan emosi yang menggebu, ingin rasanya dia menusuk perut Damian sampai isinya berhamburan, lalu merobek wajahnya sampai hancur.

Queenze masih memandang wajah Damian yang terlihat damai "Bangun, kata Dokter kamu gak koma" gerutu Queenze sebal.

Benar saja, jari-jari Damian mulai bergerak kaku "Kan apa aku bilang, kamu gak koma" Queenze senang, tapi dia tak bisa terlalu hype, dia takut jahitan di punggungnya terbuka.

Mata Damian mulai terbuka perlahan, sayu dan terlihat kosong.

"Dami-"

"Queen..kenapa gelap?"

Deg!

Queenze membeku, gelap? Bukankah disini sangat terang. Kenapa Damia-

"Tidak mungkin" bisik Queenze tak percaya. Dia membantu Damian untuk duduk bersandar di kepala ranjang.

Dahi yang diperban karena luka di kepalanya. Damian nampak sedikit takut "Queen, kamu dimana?..hiks..Queen disini gelap.." Damian panik.

Queenze berusaha menangkap tangan Damian dan menggenggamnya erat, lalu mengarahkan telapak tangan Damian ke wajah Queenze. "Aku disini, kamu tenang ya." bisik Queenze lembut.

Damian gemetar, apa yang terjadi pada matanya, kenapa semuanya gelap. "Hiks..Queen..hiks..gelap sekali..hiks...huaaaaaaaaaaaa Queen aku gasuka gelap..hiks..Huaaaaaaaaa Queeeeeeen" tangis Damian keluar.

Tanpa sadar Queenze menitihkan air matanya. Dia memandang sendu kedua mata Damian yang terlihat panik dan penuh kekosongan.

Queenze menangkup wajah Damian, walau arah matanya tak tertuju pada Queenze. Tapi Damian pasti tau kalau yang menyentuhnya adalah Queenze.

"Gak papa Dami, kamu bakalan bisa lihat lagi." bisik Queenze menenangkan.

Bibir Damian bergetar "Hiks..aku gamau..hiks..aku cacat Queen..hiks..Huaaaaaaaaaa nanti Queen..hiks..nanti Queen ninggalin aku..hiks..aku gamauuuu" dia masih histeris.

Queenze membawa Damian perlahan ke pelukannya "Aku uda janji sama kamu, aku gak akan ninggalin kamu Damian." Damian kembali menangis, tangannya masih lemas jadi tak bisa membalas pelukan Queenze.

Dia hanya meremat pelan ujung baju pasien Queenze.

Buta, Damian mengalami kebutaan karena saraf di bagian belakang kepalanya terganggu. Jika kata orang itu akibat benturan saat tabrakan.

Aslinya malah dia digebukin sama Leo, Xander dan Jerome. Dengan intruksi dari Gava, Nadan dan Cedrick.































Tbc.

Pasrah bener kalian😂.

My Childish Childhood [COMPLETE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang