4.

22.9K 1.8K 250
                                    

Brak!!

Johnny menendang pintu ruang kerja Tuan Zhong, kemudian tanpa kata ia menodongkan shootgun nya ke kepala Tuan Zhong lalu menarik pelatuk.

Jdor!    

Darah mengalir keluar dari kepala pria berumur 60 tahunan itu, Johnny dengan tampang dinginnya lantas menarik senjata kemudian pergi darisana. Misi-nya sudah selesai, pria itu lantas keluar dari rumah kediaman Tuan Zhong bersama dengan Jaehyun disampingnya.

"Mau mampir ke bar?" tawar Mark yang menjadi pengemudi mobil,

"Tidak, aku ingin pulang," jawab Johnny. Jaehyun berdecak,

"Tumben sekali, biasanya kau ingin menghabiskan banyak waktu sebelum pulang," ucap Jaehyun,

"Kau lupa? Dia punya peliharaan sekarang," jawab Mark. Jaehyun melirik Johnny,

"Baiklah-baiklah..." Jaehyun mengalah. Johnny tak menggubris,

"Mark, kau bisa carikan informasi tentang Haechan?" tanya Johnny. Mark yang tadinya fokus menyetir menatap Johnny sejenak,

"Tumben sekali," ucap Mark.

"Aku tertarik padanya," jawab Johnny dengan gamblang, Jaehyun dan Mark tertawa.

"Kau seperti pedofil John," ucap Jaehyun.

"Mind your own business," balas Johnny. Mendengar itu Jaehyun hanya tertawa kecil, sedangkan Mark menggelengkan kepala. Selera Johnny kadang tidak bisa di tebak.

Sebelum mereka pergi ke runaway tempat dimana jet mereka berada, mereka akan pergi menuju ke rumah Winwin lebih dulu, keluarganya mengajak makan malam bersama dan tak mungkin mereka menolak ajakan itu.


🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻


Haechan meraih seragamnya, ah...rasanya malas sekali pergi ke tempat terkutuk itu. Apa dia berhenti saja ya?

"Arkgh...malassss," Haechan menjatuhkan tubuhnya diatas kasur, sungguh malas kembali ke sekolah.

"Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan nak, hidup hanya sekali," pesan sang nenek terulang di kepala Haechan, ia kemudian mendudukkan tubuhnya dengan senyum cerah.

"Aku harus menikmati hidup," Haechan melepas bathrobe di tubuhnya, kemudian memakai baju santai. Ah...Haechan harus membeli baju untuk mengisi walk in closet-nya hari ini.

Setelah memakai baju, lantas Haechan menghubungi Renjun.

"Kau dimana?"

"Renjun, ayo bolos. Temani aku berbelanja," jawab Haechan. Terdengar suara helaan nafas panjang dari sebrang sana,

"Tentu saja aku mau! Tunggu ya, aku akan kesana!" kemudian panggilan tertutup, Haechan tersenyum, ia memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Ah sepertinya Haechan harus berbelanja untuk mengisi kulkas juga,

Sembari membuat ramyeon, Haechan menyenandungkan lagu kesukaannya. Hari ini Mark bilang kalau dia akan menjemput Johnny, tapi tak tahu kapan kembali. Haechan pun tak peduli, mau dia kembali atau tidak itu bukan urusannya kan?

Sembari menghabiskan makanannya, Renjun sudah tiba.

"Hya, aku pinjam bajumu, oke?" tanpa menunggu jawaban dari Haechan, Renjun langsung masuk ke dalam kamar Haechan, sedang sang sahabat hanya mengangguk dan menghabiskan ramyeonnya tanpa peduli dengan Renjun.

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang