9.

17.5K 1.6K 122
                                    

Pagi Haechan diawali dengan Johnny yan membawa Haechan dengan paksa ke dalam kamar mandi, memandikannya sekaligus memasukkan penis besarnya ke lubang Haechan untuk membuat lelaki itu bangun. Tak hanya bangun malah, Haechan sampai mendesah dia bawah shower.

"Johnny gila, tak bisakah memberikan istirahat," gerutu Haechan, pagi-pagi Johnny sudah membawanya menuju ke markas. Kata Johnny untuk rapat, tapi kan bisa nanti saja! Kenapa harus jam delapan?

Johnny membukakan pintu mobil untuk Haechan, mempersilahkan lelaki manis itu untuk keluar dari mobil. Dengan perasaan jengkel Haechan keluar dari mobil dan berjalan mendahului Johnny untuk masuk ke mansion. Dan disana mereka sudah disambut oleh Winwin dan Yuta, jika posisinya biasa saja mungkin tak masalah, tapi kenapa harus duduk berpangkuan dengan bibir yang saling melumat?!

Haechan kan jadi ingat kegiatan panasnya dengan Johnny tadi,

"Winwin, laporan," ucap Johnny dengan tenang, mengabaikan kegiatan bawahannya itu. Sudah kelewat terbiasa, sedangkan Haechan memilih untuk duduk disamping Johnny yang sudah duduk di sofa.

Winwin turun dari pangkuan Yuta,

"Kode itu adalah kode peluncuran nuklir, letaknya ada di Rusia sana. Dikembangkan oleh badan ilegal," jelas Winwin.

"Wow, rumor tak pernah sesuai dengan kenyataan," ucap Haechan.

"Jadi apa yang akan kita lakukan pada berlian ini? Keep or sale?" tanya Mark.

"Jual saja, lagi pula kita tidak butuh," jawab Jaehyun.

"Jual dengan harga fantastis dan keuntungan sebanyak mungkin," putus Johnny. Haechan kembali memejamkan matanya lalu bersandar pada bahu Johnny, sungguh dia masih ingin tidur daripada ikut rapat seperti ini.

"Baiklah, lalu apa ada lagi?" tanya Johnny.

"Kau masih ingat Lee Taeyong?" Yuta menatap rekan kerjanya,

"Ada apa dengan dia?" tanya Jaehyun, dia adalah orang yang memiliki kisah yang lumayan rumit dengan Taeyong.

"Dia menantang, beberapa hari lalu Winwin menerima surel yang berisi surat kematiannya," ucap Yuta. Maksud dari surat kematian disini bukan Taeyong yang meninggal lalu mengirimkan surat wasiat pada Winwin. Bukan. Pesan itu berisi tentang ajakan Taeyong untuk saling membunuh, dan itu sama saja Taeyong mengirimkan surat kematian bukan?

Secara saja Johnny dan komplotannya adalah geng mafia yang paling disegani, dan Taeyong dengan berani menantangnya.

"Apa dia sudah gila?" gumam Jaehyun.
"Kenapa Jae? Haruskah kita menolak?" tanya Johnny.

Menolak? Tentu saja tidak! Sama saja merendahkan diri kalau begitu caranya. Jaehyun menggelengkan kepala,

"Tidak perlu, kita terima tawarannya dan biarkan aku yang berhadapan dengan Taeyong," putus Jaehyun. Semuanya hanya mengangguk,

"John, memang ada apa dengan Jaehyun dan Tyong tyong itu?" tanya Haechan sembari mendongak untuk menatap Johnny,

"Tanya sendiri pada Jaehyun," jawaban Johnny jelas membuat Haechan mendengus kesal,

"Kapan pelelangan akan dilaksanakan?" tanya Johnny.

"Kita bisa melakukannya besok, atau dua hari lagi bersamaan dengan pelelangan yang biasa diadakan oleh Sehun," jawab Mark.

"Besok lusa saja," balas Johnny.
"Oh ya, Yuta, ajarkan Haechan agar dia tak panik saat di arena," pinta Johnny.

"Ish! Kan aku hanya gugup! Itu pertama kalinya," protes Haechan.

"Sudahlah, kau akan belajar dengan Winwin. Aku malas," sahut Yuta.

"Asik! Aku juga tidak mau jika denganmu, wle," balas Haechan sembari menjulurkan lidahnya kepada Yuta, lantas berjalan mendekati Winwin dan menggeretnya menjauh dari sana menuju ke halaman belakang. Empat orang yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Haechan, dalam sejarah geng mafia Johnny sepertinya ini pertama kalinya mereka memiliki anggota bocah tengil seperti Haechan.

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang