28

9.3K 873 57
                                    

Selama Johnny menjalani masa pemulihan, Haechan selalu ada untuk pria itu, meskipun Haechan masih menolak untuk menginap di markas. Tetapi setidaknya Johnny bisa bersyukur akan itu karena Haechan masih mau menemaninya, 

Hari ini Johnny baru diperbolehkan untuk menjalani terapi olahraga dengan pengawasan fisioterapi. Jadi hari ini Johnny kembali ke penthouse nya, dan kini dia sudah berada di GYM penthouse. Haechan belum datang, jadi sedari tadi di atas treadmill dia selalu mengedarkan pandangannya menanti pujaan hatinya datang. 

"Menunggu seseorang?" tanya sang fisioterapis yang menemani Johnny hari ini, Johnny tersenyum, 

"Tunanganku," jawabnya. Astaga hanya dengan memikirkan bahwa Haechan sudah menjadi tunangannya kembali saja berhasil membuat Johnny senang. Kemudian tak lama kemudian Johnny melihat Haechan masuk ke dalam GYM dengan sebuah paper bag di tangannya. Johnny menghentikan langkahnya sembari melambaikan tangan pada Haechan yang kini terlihat berlari kecil menghampirinya. 

Sang fisioterapis memilih untuk meninggalkan keduanya, sesi latihan Johnny juga sudah selesai. Begitu Haechan berhenti di hadapan Johnny, lelaki manis itu memeluk Johnny lalu berakhir dengan Johnny yang mengecup kening Haechan dengan gemas. 

"Kenapa lama sekali?" tanya Johnny, 

"Aku membuat sarapan, aku ingin kita makan di taman dekat danau, hehe," jawab Haechan disertai tawa kecil di akhir. 

"Baiklah, aku akan berganti baju dulu kalau begitu. Tunggu disini, okay?" Johnny mengusak rambut Haechan sebelum pergi untuk berganti baju, sedangkan Haechan hanya menganggukkan kepala dan pergi ke ruang tunggu. 


Sepuluh menit kemudian, Johnny sudah selesai membereskan barang dan mengganti bajunya. Namun ketika dia keluar dari ruang ganti dan di ruang tunggu, ia tak menemukan Haechan disana, hal itu membuat Johnny panik, jantungnya secara otomatis berdetak dua kali lebih cepat. Ia berlari keluar dari ruang tunggu dan mencari Haechan, ia merogoh ponselnya dan mencari kontak Haechan, ia langsung menelfonnya. Panggilan pertama tidak dijawab, membuat Johnny semakin panik, ia berlari hingga ke luar gedung GYM, di tangannya masih ada ponsel yang masih tersambung dengan panggilan, namun belum ada balasan dari sana. Johnny berdiri di depan gedung, membiarkan orang berjalan melewatinya, sedangkan ia mengedarkan pandangannya untuk mencari Haechan. 

Kemudian matanya menangkap sosok Haechan yang ada di balik orang yang berlalu lalang, di depan sebuah mobil food truck yang menjual tteokbokki di sebrang jalan. Johnny menghela nafas, ia kemudian menyebrang jalan, sedikit berlari menghampiri Haechan dan berakhir memeluk Haechan dari belakang, membuat si manis yang tengah menikmati tteokbeokkinya itu terkejut. 

"Aku pikir kau pergi," ucap Johnny, ia meletakkan kepala di bahu sempit Haechan. Mendengar hal itu Haechan memelankan kunyahannya, ia kemudian mengusap kepala Johnny. Menerima perlakuan Johnny yang seperti ini membuat Haechan merasa special dan diinginkan, jauh di dalam hati Haechan dia merindukan Johnny yang seperti ini. Ia tersenyum,

"Maaf aku lupa memberitahumu jika aku ada disini," ucap Haechan. Ia tak peduli menjadi pusat perhatian orang-orang yang lewat bahkan si penjual sendiri, 

"Terimakasih Tuan," ucap Haechan sebelum dia pergi dari food truck masih dengan Johnny yang menempel padanya.

"John, aku sudah disini, aku tidak akan pergi. Sekarang bisa kita ke mobil dan pergi ke taman?" tanya Haechan, ia meraih tangan Johnny dan menggenggamnya dengan erat. 

Johnny melepaskan pelukannya kemudian menatap Haechan, tangannya bergerak mengusap pipi Haechan dengan lembut kemudian ia tersenyum kecil.

"Jangn tinggalkan aku," ujarnya. Johnny menatap Haechan dengan sendu, dia takut kehilangan Haechan lagi.

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang