5.

23.9K 1.8K 72
                                    

Sepasang kelopak mata yang menutupi indahnya netra pemuda itu mengerjap perlahan, menyesuaikan cahaya yang memasuki jendela kamarnya tanpa permisi.

"Eungh.." Haechan melenguh, tapi beberapa detik kemudian dia mengaduh merasakan punggungnya terasa nyeri. Otaknya kembali memutar kejadian semalam dimana dia disiksa oleh Mark dan Jaehyun hingga akhirnya dia kehilangan kesadaran. Haechan berusaha untuk duduk, tapi percuma saja, dia tidak punya tenaga dan sekujur tubuhnya terasa sakit.

Klek

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok Renjun yang datang dengan nampan di tangannya,

"Jangan banyak bergerak atau lukamu akan kembali terbuka," peringat Renjun. Haechan pasrah, dia tetap pada posisinya, setelah Renjun meletakkan nampan di nakas, ia membantu Haechan untuk duduk. Ah...semua posisi membuat Haechan merasakan sakit!

"Bagaimana kau bisa sampai disini?" tanya Haechan, ia tidak tahu kapan pastinya tapi saat bangun Haechan sudah ada di penthouse.

"Mark yang memberitahuku," jawab Renjun, ia mengaduk bubur yang dia buat, kemudian mulai menyuapi Haechan.

"Bagaimana bisa kau seperti ini?" tanya Renjun. Haechan tertawa miris,

"Renjun, kau tau kalau aku berumur 24 tahun kan?" tanya Haechan.

"Ya..ya.. aku tau, kau berhutang penjelasan padaku. Tapi sekarang jawab pertanyaanku dulu," jawab Renjun.

"Mark," ucap Haechan, Renun mengernyitkan kening mendengat ucapan Haechan.

"Mark yang melakukan ini padaku, atas perintah Johnny sialan itu," jawab Haechan.

"Hey, kau memanggil Tuan-mu dengan sebutan sialan?" tanya Renjun. Haechan hanya mencebik,

"Dia memang sialan, bajingan, brengsek, dan tidak punya hati," jawab Haechan,

"Ssstt, bagaimana kalau dia bisa mendengarmu," Renjun menjejalkan satu suap bubur ke mulut Haechan.

"Biar saja, biar dia sadar diri," jawab Haechan.

"Tapi kau juga menipu bodoh!" omel Renjun yang membuat Haechna bungkam, perkataan Renjun benar, dia yang memantik api lebih dulu. Dan sekarang dengan bodohnya dia menghianati calon bosnya (Lucas), memang dia benar-benar tak tahu bagaimana cara menjadi agen yang benar, ia bahkan belum dilatih bagaimana cara merangkai pistol.

Setelah menghabiskan sarapannya, seorang dokter datang untuk mengobati luka Haechan, ia jadi heran sendiri, Johnny yang melukainya tapi pria itu bahkan menyuruh dokter datang ke rumah. Sungguh impresive,

Berhubung identitasnya sudha terbongkar, Haechan kembali menjadi dirinya sendiri,

"Aw! Sakit bodoh!" Haechan mengumpat pada dokter yang mengobatinya, namanya Taeil.

"Tidak ada luka yang tidak sakit," ucap Taeil yang masih dengan kalem mengobati luka Haechan,

"Renjun, bisa kau mengambil Ulshik dari apartemen? Aku takut dia kenapa-napa," suruh Haechan.

"Kau pikir aku babu-mu?" protes Renjun, tapi pemuda yang lebih muda mengambil jaketnya untuk bersiap pergi.

"Menurut pada yang lebih tua," balas Haechan.
"Dasar tua!" setelah itu Renjun pergi meninggalkan penthouse. Haechan meringis ketika Taeil mulai membalutkan perban pada tubuhnya,

"Kapan ini akan sembuh?" tanya Haechan,
"Tergantung seberapa cepat tubuhmu memulihkan luka," jawab Taeil. Ia merapikan peralatannya,

"Aku akan kesini lagi nanti sore untuk mengganti perban," lanjutnya,

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang