Haechan menarik selimut yang menutupi kepalanya, pagi ini sebenarnya dia ingin sekali melanjutkan tidur hingga siang hari. Johnny sudah pamit pergi untuk bertemu dengan teman setimnya, sedangkan Haechan yang menginginkan istirahat malah dia tidak bisa tidur entah kenapa.
Lelaki itu mendudukkan dirinya,
"Tau begini tadi lebih baik aku ikut Johnny," gerutu Haechan, dengan berat hati dia beranjak dari kasur dan menuju ke kamar mandi. Dan sepertinya dia akan menyusul Johnny, ia jadi jarang bertemu dengan Renjun karena bocah tengik itu harus menyelesaikan ulangannya.
Selesai membersihkan dirinya dan memakai baju, Haechan membuat sarapan ringan dengan membuat roti panggang dan selai kacang. Sembari menunggu rotinya keluar dari toaster Haechan menelfon Johnny,
"Hello babe, anything wrong?"
"Nothing, dimana kau sekarang?" tanya Haechan sembari memakan madu di dalam jar dengan sendok kecil.
"Aku sedang di sekolah menghadiri rapat dewan,"
"Aku akan kesana," ucap Haechan,
"Hati-hati di jalan, aku akan menunggu di ruanganku," setelah itu Haechan memutuskan panggilan, bertepatan dengan itu rotinya keluar dari toaster.
🌻🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻
Rasanya seperti sudah lama sekali Haechan tidak mengunjungi sekolah abal-abalnya ini. Ia bahkan menyapa beberapa guru yang berpapasan dengannya,
Haechan mengambil ponselnya, kemudian mengirim pesan pada Renjun bahwa sekarang dia sedang ada di sekolah. Johnny bilang jika rapatnya sudah selesai, tapi sebelum itu Haechan akan pergi ke kantin lebih dahulu untuk membeli jajanan sekolah yang dia rindukan,
Haechan membeli sandwitch dan juga susu pisang, baru kemudian dia berjalan menuju ke ruangan Johnny. Ketika Haechan hendak masuk ke ruangan Johnny, ia melihat sosok Ten yang juga berjalan ke arahnya.
"Mak lampir sialan itu," Haechan bergumam sebelum akhirnya dia buru-buru masuk ke dalam dan mengunci pintu dari dalam.
Terdengar suara gedoran pintu dan teriakan Ten,
"Buka pintunya bodoh! Aku harus bertemu dengan Johnny!" ucap Ten.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, wleeee!" Haechan tersenyum puas melihat pintu coklat itu masih digedor dari luar,
Sedang asik menikmati kemenangannya atas Ten, sebuah tangan merengkuh pinggangnya dengan lembut, membuat tubuh Haechan berbalik dan berhadapan dengan Johnny si pelaku.
"Aish, kau mengagetkanku saja," ucap Haechan. Johnny terkekeh, kemudian mencuri satu kecupan pada bibir Haechan,
"Kenapa menyusulku, hm? Bukankah kau ingin istirahat hari ini?" tanya Johnny,
"Aku juga ingin begitu, tapi mataku tidak mendukung," Haechan melepaskan pelukan Johnny, kemudian berjalan menuju ke sofa sembari menikmati sandwitch-nya.
"Oh ya, apa urusanmu disini masih lama?" tanya Haechan.
"Sebentar lagi, tinggal menunggu seseorang datang kesini," jawab Johnny, pria itu berjalan ke arah jendela dan menatap keluar dimana ada pemandangan taman samping sekolah."Siapa? Orang penting kah?" tanya Haechan yang mulai tertarik,
"Hm, bisa dibilang dia cukup penting," jawab Johnny.
![](https://img.wattpad.com/cover/256189969-288-k476917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) END
Fiksi PenggemarHaechan tak tahu, jika kebodohannya malah membawanya menuju ke gerbang neraka. Bertemu dengan Johnny adalah ide yang buruk, sangat buruk hingga Haechan menyesali umur hidupnya. Karena sekarang Haechan jadi tahu bagaimana rupa seorang iblis ketika la...