29

17.3K 1K 132
                                        

Semua persiapan sudah selesai, baik Haechan maupun Johnny kini tinggal menunggu hari-H pernikahan mereka, lebih tepatnya besok lusa. Dan hari ini baik Haechan maupun Johnny menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya, pesta lajang. Meskipun Haechan tak memiliki banyak teman, setidaknya dia masih bisa menghabiskan waktu bersama dengan Renjun, Jeno, dan Mark. Meskipun mereka hanya bermain di mansion besar milik Mark dan Jeno, Haechan tak bosan, banyak yang bisa dicoba, mulai dari olahraga hingga game VCR. 

"Chan, aku tidak menyangka kau sudah akan menikah. Dengan orang yang hampir membuatmu mati pula," ucap Renjun ditengah kegiatan mereka bermain PS. 

"Entahlah, aku hanya terpaku padanya meskipun dia membuatku hampir mati," jawab Haechan, 

"Sepertinya kau terkena guna-guna seorang Johnny," balas Renjun yang dibalas kekehan oleh Haechan.

"Hey, bisa kau tidak membahas soal Johnny dan Haechan yang akan segerea me-ni-kah? seseorang sedang menahan emosinya sekarang," ucapan Jeno membuat Haechan dan Renjun menoleh kebelakang mereka, karena Mark dan Jeno duduk di sofa belakang mereka, Renjun dan Haechan duduk di karpet. 

Dan benar saja, mark sekarang terlihat badmood.  Padahal tadi baik-baik saja,

"Kemari," pinta Mark sembari menepuk pahanya, memberi perintah agar Haechan duduk dipangkuannya, dan Haechan menurut saja dengan perintah Mark. Ia beranjak dan duduk dipangkuan Mark sembari bermain PS, Haechan tak protes ketika Mark melingkarkan tangan ke perutnya dan menaruh kepala ke bahunya untuk menghirup aroma Haechan. 

Jeno dan Renjun menatap mereka berdua dan berakhir dengan Jeno yang menarik tubuh Renjun dan mendudukkan kekasihnya itu dipangkuannya. 

"Jika Johnny hyung melihat ini sepertinya akan terjadi sebuah pertikaian," ucap Jeno.

"Oh, dia selalu tahu dan selalu mengawasi," balas Mark, ia semakin menenggelamkan kepalanya dalam ceruk leher Haechan. Dia tahu jika Johnny membajak kamera cctv di mansionnya, namun hari ini Mark memang sengaja mematikan semua kamera CCTV di rumahnya agar tidak bisa digunakan. 

"Mark jangan macam-macam," ucap Haechan.

"Hanya sebentar, setelah kau menikah besok aku tak akan menyentuhmu lagi," balas Mark, mendengar itu Haechan memutar bola matanya kesal. Daripada berdebat dengan Mark, dia memilih untuk melanjutkan permainannya. 



Berbeda dengan Haechan, Johnny lebih memilih menghabiskan waktunya diluar ruangan, mereka bermain golf, bersama dengan Jaehyun, Yuta, dan Winwin. By the way, Winwin sedang mengandung anak kedua mereka, itulah kenapa Yuta memutuskan agar Winwin berhenti bekerja lagi. Biarkan dia mengurus anak dirumah katanya. 

"Hey, aku tidak percaya jika kau menikahi Haechan pada akhirnya," ucap Yuta,

"Aku juga, kupikir kau akan membuangnya seperti yang sudah-sudah," tambah Jaehyun. 

"Dia terlalu unik untuk dilewatkan," balas Johnny. Baik Jaehyun ataupun Yuta hanya terkekeh kemudian Johnny memukul bolanya, 

"Ingat, hari ini hari terakhir kau lajang, mau minum wine malam ini?" tawar Jaehyun.

"Aku sudah membuat rencana untuk itu, tenang saja," balas Johnny. 

"Aku lapar, bisakah kalian lebih cepat?" Winwin berucap, bibirnya sudah mengerucut, membuatnya terlihat imut. Astaga Yuta ingin sekali membungkus Winwin dan membawanya pulang! Saking gemasnya. 

Akhirnya Johnny dan Jaehyun mengalah, membiarkan waktu bersama mereka bagaikan diperbudak oleh bumil bernama Winwin. Untung saja anak mereka yang pertama tidak dibawa, jika iya sudah dipastikan mereka seperti sedang mengasuh bayi. 

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang