14.

13.9K 1.3K 115
                                    

Haechan kini tengah memakan popcorn, matanya menatap layar laptop yang menampilkan adegan dair film yang tengah di tontonnya. Sudah tiga hari ini hujan turun begitu deras setiap siang hingga malam, membuat udara diluar terasa dingin.

"Enak sekali melompati pagar setinggi itu, aku saja melompat dua meter tidak sampai jika tanpa bantuan," gumam Haechan, ia menonton film dengan khidmat. Tidak ada gangguan karena Johnny dia suruh untuk pergi membeli makanan, dia tidak mau delivery, harus Johnny yang membeli ke restorannya langsung.

Selama Haechan hamil juga ia selalu meminta Johnny pulang secara mendadak jika Haechan mau, memperbudak Johnny yang kini lebih seperti budak cintanya Haechan.

Fokus Haechan terhadap film terganggu ketika sebuah panggilan masuk ke ponselnya, dengan malas Haechan meraih ponsel bercasing beruang coklat itu, lalu melihat ID caller.


Rumah sakit is calling...


Ya, Haechan memutuskan untuk memindahkan neneknya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang lebih baik. Meskipun alzheimer sudah tidak bisa disembuhkan, paling tidak neneknya mendapat perawatan yang lebih baik.

"Ya, hallo?" tanya Haechan begitu mengangkat telfon,

"Tuan, kami kehilangan Nyonya Lee. Sudah sejak dua jam dia pergi berkeliaran dan kami melakukan pencarian tapi belum membuahkan hasil,"

Mata Haechan membulat sempurna, ketika kabar yang diterimanya begitu diluar dugaan,

"Apa?! aku akan kesana sekarang!" putus Haechan, ia menaruh laptop milik Johnny asal-asalan diatas kasur, lalu beranjak dan berlari keluar kamar. Kebetulan sekali saat Haechan membuka pintu Johnny tiba dengan paper bag berisi makanan pesanan Haechan,
"Ada apa? Kenapa wajahmu panik begitu?" tanya Johnny,

"Ayo John! Kita tidak punya waktu! Nenekku kabur, kita harus mencarinya sekarang!" tanpa banyak kata lagi Haechan menarik tangan Johnny menuju ke lift, Johnny yang baru menyadari perkataan Haechan yang bagaikan lantunan rapp tadi ikut kaget, dia menatap Haechan ketika lift sudah tertutup.

"Bagaiamana bisa?" tanya Johnny,

"Kau pikir aku tau? Hah?! aku disini bersamamu setiap hari!" bentak Haechan yang emosinya sedang labil, Johnny tak lagi membalas, dia tak ingin membuat mood Haechan lebih berantakan dengan perkataannya.






Johnny mengendarai mobil bugatti la voiture noire warna hitamnya menembus jalanan yang sepi dan terguyur hujan deras, tak ada waktu lagi. Johnny bahkan menyuruh Jaehyun untuk memeriksa setiap CCTV yang ada di rumah sakit dan sekitarnya untuk tahu keberadaan nenek Haechan.

Sedangkan Haechan, lelaki manis itu tengah gugup setengah mati, ia takut sesuatu terjadi pada neneknya. Tangannya saling bertaut dengan jari yang sesekali bermain dengan kuku.

Johnny bukanlah orang yang akan mengatakan kata-kata manis untuk menenangkan seseorang di saat genting dan tak bisa ditebak seperti ini, realita adalah hal yang paling kejam dan tak bisa diatur seperti ekspetasi yang kita inginkan.

Begitu sampai di depan rumah sakit, mobil Johnny berhenti tepat di depan pintu masuk, Haechan langsung keluar dan berlari masuk ke dalam rumah sakit. Sedangkan Johnny, ketika dia hendak menyusul Haechan, ponselnya berdering, ada panggilan dari Jaehyun. Dia memang tak pernah meragukan kemampuan tracking Jaehyun,

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang