8.

19.7K 1.7K 189
                                    

Pagi ini ketika Haechan membuka matanya ia disuguhi dengan pemandangan asik wajah Johnny yang masih terlelap, terlihat sangat damai dan tak menyeramkan seperti pertama kali mereka bertemu. Apalagi sorot mata Johnny saat mengetahui identitasnya,

Ou, membayangkannya saja sudah berhasil membuat bulu kuduk Haechan berdiri. Pemuda memilih untuk mendudukkan dirinya, kemudian meregangkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal. Lalu saat Haechan hendak turun, dia merasakan ada sesuatu yang janggal,

"Kemana semua pakaianku?" gumam Haechan sembari meraba tubuhnya sendiri, ia mengintip ke dalam selimut dan menemukan tubuhnya yang tak terbalut apapun.

"Sial!" batinnya, ia mencoba mengingat kejadian semalam. Dan...sontak Haechan bernafas lega saat dia baru ingat kalau Johnny meminta Haechan untuk melepas pakaiannya saja.

Baru saja Haechan tersenyum, ia merasakan sebuah tangan mengusap pahanya yang polos tak terbalut apapun. Tak usah tanya siapa pelakunya, tentu saja Johnny.

"Ah.." Haechan mendesah ketika tangan besar itu menggenggam penisnya, meremas, lalu mengusapnya dengan sensual.

Tangan Haechan bertumpu dibelakang, kepalanya menengadah dengan mulut yang setengah terbuka,

"Eumhh..John..ah.."

"Aturan kau memanggilku Daddy saat bermain, sayang," Johnny menghentikan kegiatannya, beralih mendorong tubuh Haechan kemudian setengah menindih tubuh mungil itu.

Oh, bukan Haechan bertubuh mungil, hanya Johnny saja yang terlalu banyak hormon pertumbuhan. Ingat itu.

Bibir Johnny menyambar bibir Haechan, memberikan lumatan kasar padahal ini masih pagi hari. Dan Johnny sudah terlalu sabar untuk menahan dirinya yang menatap tubuh bugil itu semalam, jika saja Haechan tak merengek karena lelah sehabis misi, Johnny dan Haechan pasti baru tidur saat ini.

"Nghh..."

Kedua tangan Haechan sudah mengalung indah di leher Johnny, sesekali menekan tengkuk 'Tuan' nya untuk memperdalam ciuman mereka. Tangan Johnny kembali mengusap paha Haechan, perlahan naik hingga berhenti di dada Haechan untuk memainkan nipple milik 'baby' nya itu. Tak puas hanya dengan jari, Johnny melepas pangutan mereka dan beralih mengulum nipple Haechan, si manis tak bisa menahan desahan yang keluar dari mulutnya, setiap sentuhan yang diberikan oleh Johnny membuat kepala Haechan pening karena nikmat.

Dilebarkannya kedua kaki Haechan, Johnny memposisikan miliknya di lubang submisive-nya, menggesek ujung tumpul penisnya yang sudah mengeras.

"Emmh...m-masukkan Dad..ah.." Johnny mengeluarkan smirk andalannya, ia ingin sedikit memberi pelajaran pada Haechan karena menolak permintaannya semalam. Penis Johnny masuk dalam sekali hentak, membuat Haechan menggigit bahu Johnny karena rasa sakit yang menderanya secara tiba-tiba.

"Fuck! Pelan-pelan!" umpat Haechan, ia menatap Johnny dengan kesal, namun yang dia dapatkan adalah sebuah jilatan di bibir bawahnya.

"Pelajaran untukmu karena sudah menolakku semalam," jawab Johnny.

Haechan menggigit bibir bawahnya ketika Johnny mulai bergerak, ujung kejantanan pria itu selalu berhasil menumbuk prostatnya, tak heran karena milik Johnny dua kali lebih besar daripada milik Haechan.

Johnny menggerakkan pinggulnya semakin cepat, mengikuti nafsunya untuk mendapatkan pelepasan dari lubang ketat Haechan. Mulutnya masih setia mengulum puting si manis yang berada di bawah kukungannya.

"Ah! Daddyh..ah.." Haechan meremas kedua bahu Johnny ketika Johnny menggempur lubangnya dengan cepat dan tepat, klimaks-nya semakin dekat, Haechan mengetatkan lubangnya.

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang