26

8.8K 926 79
                                    

Cahaya perlahan memasuki penglihatan Haechan, ia membuka matanya perlahan, rasa haus mulai menerpa dirinya. Ketika dia sadar ia langsung menepuk lengan orang yang ada disamping ranjangnya, meskipun dia tak tahu siapa itu.

"Air," ucap Haechan dengan suara lirih, pandangan Haechan masih sedikit memburam, ketika orang itu membantu Haechan untuk meminum air, setelah itulah Haechan mengerjapkan matanya beberapa kali, ia bisa melihat dengan jelas. Dan saat itulah Haechan sedikit terkejut melihat siapa yang disampingnya,

"Jeno?" tanya Haechan memastikan bahwa yang dia lihat bukan sebuah khayalan. 

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Haechan. 

"Membantumu lepas dari Johnny, apalagi?" Jeno bertanya balik, ia lantas meletakkan gelas di nakas dekat ranjang. Ini bukan di rumah sakit, Jeno membawa Haechan ke mansion pribadinya, 

"Kenapa aku bisa ada disini?" tanya Haechan, ia berusaha untuk mendudukkan tubuhnya dengan pelan. 

"Kau ingat saat kau bunuh diri di laut hari itu?" tanya Jeno yang dibalas anggukan oleh Haechan,

"Kau sudah tak sadarkan diri selama satu minggu bodoh! aku sudah takut kehilangan dirimu," sosok Renjun muncul dair balik pintu kamar dan berjalan ke arahnya dengan sebuah nampan berisi makanan. 

"Terlalu banyak air yang masuk dalam paru-parumu, kau hampir saja mati," lanjut Jeno. 

Setelah Renjun memberikan nampan berisi makanan itu pada Jeno, ia naik ke ranjang dan memeluk Haechan dari samping. 

"Bagaimana kau tahu aku pergi kesana bersama dengan Johnny?" tanya Haechan, ia mengusap kepala Renjun dengan lembut.

"Mark, dia selalu tahu semua tentangmu," jawab Jeno.

"Dan dia yang memintamu untuk menjemputku?" tanya Haechan yang dibalas anggukan oleh Jeno. 

"Dia tidak bisa menampakkan diri disana, lebih tepatnya tidak sudi. Jadi aku yang pergi," jelas Jeno. 

"Lagi pula kenapa kau ingin bunuh diri sih?!" tanya Renjun, bukannya jawaban yang dia dapat malah toyoran yang didapat oleh Renjun, Jeno menatap bocah tengil itu dengan kesal. Kenapa Renjun tidak bisa mengerti siatuasi sih? Jeno yakin, otak Renjun isinya hanya selangkangan. 

Haechan hanya tersenyum menanggapinya, setidaknya dia bisa jauh dari Johnny sekarang, terlebih dia bersama dengan orang yang dia kenal.  Dia merasa aman sekarang, 

"Dimana Mark sekarang?" tanya Haechan,

Renjun beranjak untuk mengambil sup yang sudah dibuat oleh Maid, 

"Dia masih ada pekerjaan, dia akan kembali tengah malam nanti," jawab Jeno. 




Ketika Haechan sadar tadi keadaan memang sudah beranjak malam, sekitar jam tujuh lebih tepatnya. Dan kini sudah masuk jam dua belas malam, Haechan belum bisa tidur, dia masih terjaga memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini, tetap berada disini bersama dengan Jeno dan Renjun? 

Ngomong-ngomong dua orang itu rupanya berpacaran setelah sekian lama. 

Haechan menghela nafasnya, ia mengangkat kakinya turun dari ranjang dan berjalan menuju ke kamar mandi. Dia sudah tidak merasakan sakit lagi, tidak ada luka yang serius setelah dia tidak sadarkan diri selama satu minggu, Haechan hanya diminta agar tidak melakukan hal berat terlebih dahulu. 

Begitu Haechan masuk ke dalam kamar mandi, dia mematut bayangannya di cermin. Keadaannya tak berubah, malah dia semakin terpuruk, ketika dia membuka piyama coklat yang membalut tubuhnya, banyak luka disana dan sudah mulai mengering dan meninggalkan bekas. Hasil perbuatan Johnny, sering kali dia menggunakan benda tajam dan mengukir namanya di punggung dan lengan Haechan. Memikirkan semua itu seolah menggali lagi lukanya, membuat matanya memburam dan dalam hitungan detik mengeluarkan liquid bening itu. Ia sampai tak sadar jika seseorang telah membuka pintu kamar mandi dan memperhatikan Haechan dalam diam. 

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang