🌻🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻
Ketika Johnny membuka matanya, dia menyadari kalau dia sudah berada di penthouse miliknya. Pria itu mendudukkan dirinya, kepalanya masih terasa pusing. Setelah berhasil menormalkan rasa pening dan matanya yang masih tidak fokus, Johnny meghela nafas berat. Saat dia bangkit dia menemukan sosok Jaehyun yang datang dengan satu kantung kresek berisi bubur dan sup pereda pengar.
"Bagaimana keadaan Haechan?" tanya Johnny. Jaehyun tak menjawab, pria itu sibuk menata makanan di meja.
"Dia pergi dari rumah, aku tidak bisa menemukannya," jawaban Jaehyun membuat Johnny benar-benar sadar, ia menatap Jaehyun lalu menarik kerah sahabatnya itu.
"Bagaimana bisa kau tidak bisa menemukannya?!" tanya Johnny.
"Aku sudah berusaha Seo! Semalam aku berinisiatif mencarinya, tapi belum membuahkan hasil," jawab Jaehyun.
Johnny melepaskan cengkramannya, kemudian dia terdiam.
Ini salahnya juga, seharusnya dia bisa bersabar lagi. Seharusnya dia tidak marah semalam.Johnny mengusap wajahnya dengan kasar,
"Makanlah dulu," ucap Jaehyun, pria itu duduk berhadapan dengan Johnny.
"Kau pikir aku masih bisa makan disaat seperti ini?" tanya Johnny.
"Setidaknya redakan pengarmu agar kita bisa fokus mencari Haechan," jawab Jaehyun.Dia benar, kalau dia ingin segera mencari Haechan, dia tidak boleh dalam keadaan seperti ini.
"Apa kau tidak tahu terakhir kali dia ada dimana?" tanya Johnny,
"Terakhir dia masih ada di kota ini, saat aku melacaknya dia ada di dekat area hotel Samrise, lalu setelah itu tidak tahu," jawab Jaehyun. Terdengar helaan nafas dari Johnny, pria itu sembari mengunyah sup-nya,"Orang yang dekat dengannya?" tanya Johnny,
"Renjun tak tahu apa-apa, dia masih sibuk dengan pekerjaannya," jawab Jaehyun.Johnny memejamkan matanya sejenak, demi Tuhan kenapa masalah yang dia hadapi ada saja? sekarang dia harus bagaimana? Johnny tak mau kehilangan Haechan, dia harus mendapatkannya lagi. Kemanapun itu, Haechan harus ditemukan, bagaimanapun caranya.
Johnny tak mau kehilangan lagi.
🌻🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻
Haechan membuka matanya, musim dingin sudah menerpa, salju diluar nampak menumpuk. Ini sudah puncaknya, Haechan benar-benar tidak tahan saat lusa kemarin suhu diluar mencapai minus 2 derajat.
Ini sudah pagi, tapi karena sinar matahari tertutup awan terlihat seperti subuh. Haechan yang sudah memakai hoodie itu menggelung tubuhnya dalam selimut kemudian berjalan keluar dari kamar. Dia tinggal di apartemen, tidak terlalu besar yang penting muat dihuni dua orang. Untuk Haechan dan juga untuk Mark pastinya. Sudah tiga bulan lamanya mereka tinggal bersama dan bekerja bersama, karena masih musim dingin dan Haechan dalam masa pemulihan jadi dia belum bekerja secara langsung seperti Mark, dia yang menjadi pengawas dan informan bagi Mark."Tumben sekali kau memasak? Apa itu?" tanya Haechan sembari berjalan mendekat dan berakhir duduk di kursi meja makan.
"Sup janin," jawab Mark asal.
"MARK LEE!" protes Haechan. Sungguh jika sampai itu-
"Berisik, tinggal makan apa susahnya? dari tetangga baru," jawab Mark. Dia meletakkan satu piring steak yang sudah dibumbui dengan ahli, mereka diberikan daging yang sudah dibumbu, jadi Mark tinggal memanggangnya di pan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) END
FanfictionHaechan tak tahu, jika kebodohannya malah membawanya menuju ke gerbang neraka. Bertemu dengan Johnny adalah ide yang buruk, sangat buruk hingga Haechan menyesali umur hidupnya. Karena sekarang Haechan jadi tahu bagaimana rupa seorang iblis ketika la...