Johnny mendudukkan dirinya diatas kursi, matanya menatap Winwin yang sudah siap dengan map ditangannya.
"Ten banyak melakukan perjalanan ke luar negri, kebanyakan bersama temannya atau dengan kekasihnya," jelas Winwin, dia memberikan map berisi foto-foto hasil cctv yang menunjukkan foto Ten.
"Lalu tiga bulan yang lalu dia bertemu dengan Lucas, aku belum tahu pastinya tapi ada kemungkinan dia bergabung dengan Lucas," lanjut Winwin. Senyum miring terukir di bibir Johnny ketika melihat foto-foto yang ada di tangannya,
"Rupanya dia sudah berani bermain api denganku," ucap Johnny,
"Yasudah, kau boleh pulang, oh ya kuharap pelelangan besok berjalan dengan mulus," ucap Johnny yang dibalas anggukan oleh Johnny. Kemudian Winwin meninggalkan Johnny di ruang kerjanya, Johnny membuang foto ditangannya ke tempat sampah,
"Lucas, sebenarnya apa yang kau rencanakan," gumam Johnny. Pikirannya menerawang jauh, apa yang akan dia lakukan nanti jika bertemu dengan Lucas.
"Daddy?" suara itu berasal dari pintu, terlihat Haechan dengan wajah bantalnya dengan tangan mungil yang mengucek matanya perlahan. Rambutnya berantakan, begitu juga dengan bajunya.
Perlahan kaki Haechan melangkah mendekat kearah Johnny, berakhir dengan lelaki itu di pangkuan Johnny, memeluk tubuh kekar itu dengan kepala yang bersandar pada dada Johnny.
Menggemaskan sekali.
"Kenapa terbangun?" tanya Johnny sembari mengusap surai rambut Haechan,
"Aku mimpi dicium orang lain selain Daddy," ucap Haechan dengan suara seraknya, rupanya lelaki itu tak ingat kejadian di club.
"Benarkah? Kalau begitu baby harus dihukum," ucap Johnny.
Haechan mendongakkan kepalanya menatap Johnny,
"Jangan sakit-sakit Daddy," ucapnya. Ah, melihat Haechan yang seperti ini justru Johnny ingin memperkosa Haechan dengan kasar.
Johnny tersenyum miring,
"Kau akan senang dengan hukumanmu sayang," setelah berucap demikian, Johnny menarik tengkuk Haechan, bibirnya melumat bibir Haechan dengan lembut. Satu tangan lainnya mulai bermain dengan pantat sintal Haechan, meremasnya secara konstan dan membuat Haechan mendesah tertahan.
"Eungh..." tangan Haechan berpindah ke leher Johnny, bibirnya membalas lumatan bibir Johnny, membuat ciuman yang tadi lembut menjadi semakin kasar dan panas. Tubuh Haechan terasa panas, ia menggerakkan pinggulnya, menggesekkan belahan pantatnya dengan kejantanan Johnny di dalam sana.
"Engh.." Johnny mendesah ketika Haechan semakin menekan kejantanannya, tangannya bergerak untuk mengangkat tubuh Haechan dan mendudukkannya di atas meja kerjanya.
"Sebagai hukuman, tidak akan ada pemanasan kali ini," ucap Johnny setelah melepas pangutannya, ia membalikkan tubuh Haechan, lantas melepas celana jeans yang dipakai Haechan sekaligus dengan dalaman yang dipakai lelaki manisnya. Baru ia melepas celananya sendiri, mengeluarkan kejantanannya yang sudah menegang.
Johnny memeluk pinggang Haechan,
"Menungging," perintah Johnny. Haechan menurut, ia meletakkan kedua tangannya di meja lalu menungging dihadapan Johnny. Pria itu lantas mengocok kejantanannya sembari menggesekkan ujung kejantanannya pada lubang anal Haechan,
"Ahh...eumh...Daddy, masukkan..." pinta Haechan, lelaki itu sengaja mencoba untuk mendorong masuk milik Johnny.
"Tidak sabar hm?" Johnny menampar belahan sintal milik Haechan, meninggalkan bekas kemerahan disana.
Johnny mendorong masuk kejantanannya dalam sekali hentakan, membuat Haechan berteriak menangisi rasa sakit dan nyeri sekaligus nikmat karena titik sensitifnya disentuh dengan nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) END
FanfictionHaechan tak tahu, jika kebodohannya malah membawanya menuju ke gerbang neraka. Bertemu dengan Johnny adalah ide yang buruk, sangat buruk hingga Haechan menyesali umur hidupnya. Karena sekarang Haechan jadi tahu bagaimana rupa seorang iblis ketika la...