Pagi ini, tak seperti biasanya Johnny akan berangkat bekerja, tapi rupanya hari ini pria itu mengajak Haechan untuk pergi, bersyukur karena Haechan sudah sembuh dan lukanya sudah mengering.
"Sebenarnya mau kemana kita?" tanya Haechan, tapi bukan jawaban yang di dapat tapi sebuah ciuman di bibir hati milik Haechan. Johnny menjilat bibir Haechan sebelum melepas pangutan mereka,
"Jika kau bertanya tentang hal itu lagi, aku akan memperkosamu di mobil ini," ucap Johnny sembari menyalakan mesin mobilnya, buru-buru Haechan memakai safety belt dan memilih untuk menyalakan radio untuk memecah keheningan.
Sepanjang perjalanan Haechan menerka kemana mereka akan pergi, ia lumayan hafal jalanan kota dan sepertinya Johnny membawanya ke pinggiran kota, lebih tepatnya di sebuah lingkungan dekat hutan.
"Dia tak akan membuangku disini kan???" batin Haechan, seketika pikiran-pikiran buruk menghampiri otak Haechan akan apa yang akan dilakukan oleh Johnny.
Setelah perjalanan yang memakan waktu satu jam itu akhirnya mereka sampai, karena takut Johnny akan mencelakainya, Haechan malah memeluk lengan Johnny dengan erat.
"Kau takut?" tanya Johnny, mendengar pertanyaan itu membuat Haechan mencebik,
"Tidak ada yang tau apa yang ada di otak jahatmu itu," jawab Haechan. Johnny mengajak Haechan masuk ke dalam mansion besar itu, dan disana sudah ada Mark, Jaehyun, Winwin dan Yuta.
"K-kenapa mereka ada disini?" tanya Haechan, Johnny menarik tangan Haechan agar ia keluar dari balik tubuhnya.
"Kau ingin menjadi agen bukan? Aku merekrutmu tanpa syarat," ucap Johnny. Haechan mendongak menatap Johnny dengan tatapan polosnya, tatapan polos yang bahkan seharusnya tidak dimiliki oleh orang yang berusia 24 tahun. Tapi...Haechan begitu manis dan natural dengan tatapannya itu,
"Dan sekarang, mari kita asah kemampuanmu itu," lanjut Johnny.
"Sekarang?" tanya Haechan,
"Yes baby, sekarang kau ikut Yuta terlebih dahulu," perintah Johnny. Haechan hanya mengangguk pasrah, sungguh awkward sekali dirinya bersama dengan lingkungan ini. Sepeninggalan Yuta dan Haechan, keempat orang itu masih berada disana.
"Apa kau sudah melacak aktivitas dari Haechan?" tanya Johnny pada Winwin,
"Ya, dia masih mengirimkan laporan selama seminggu terakhir, tapi yang diberikan Haechan itu semua palsu. Dan juga aku berhasil memasuki sistem mereka lewat komputer yang ada di apartemen lama Haechan," jelas Winwin. Johnny mengangguk mengerti,
"Baiklah, kalau begitu jalankan sesuai rencana, dia akan menjadi tanggung jawabku sepenuhnya," ucap Johnny.
"Mark kau temani Yuta melatih anak itu," suruh Johnny. Mark hanya menurut kemudian berjalan pergi begitu saja,
🌻🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻
Haechan merebahkan tubuhnya diatas ring setelah ia berhasil mengalahkan Mark, beruntunglah dia mengikuti taekwondo selama dua belas tahun dan menjadi atlet kebanggaan sekolah. Lelaki manis itu mencoba mengatur nafasnya, Yuta sudah meninggalkan mereka untuk membuat makanan, dan kini hanya tersisa Mark dan Haechan disana.
"Ma-" belum juga Haechan membuka suara, ia dikejutkan dengan Mark yang tiba-tiba menindihnya, menahan kedua tangannya disamping kepala.
"A-apa yang kau lakukan?" tanya Haechan, netranya beradu dengan netra kelam milik Mark. Lelaki 25 tahun itu masih enggan menjawab, lalu dalam beberapa detik bibirnya telah menyambar bibir milik Haechan, membawanya dalam sebuah ciuman panas ketika peluh mereka bahkan belum berhenti mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) END
FanfictionHaechan tak tahu, jika kebodohannya malah membawanya menuju ke gerbang neraka. Bertemu dengan Johnny adalah ide yang buruk, sangat buruk hingga Haechan menyesali umur hidupnya. Karena sekarang Haechan jadi tahu bagaimana rupa seorang iblis ketika la...