24

9.1K 896 114
                                    

"Akh! ampun John..maafkan aku..aku yang salah..arkh!" Haechan merengek, memohon ampun pada Johnny yang kini menjambak rambutnya dengan keras, tubuhnya sudah basah, beberapa kali Johnny memasukkan kepala Haechan ke dalam bathup yang sudah penuh dengan air dingin, tadinya Johnny ingin mengajak Haechan mandi bersama, tapi melihat lelaki itu menonton drama dengan asik, melihat pemeran drama yang tampan itu membuat Johnny marah. 

Haechan hanya boleh melihat dirinya, tidak boleh yang lain. 
"Kau hanya boleh menonton film denganku, dan aku yang memilih," ucap Johnny. Dengan cepat Haechan menganggukkan kepalanya,
"Iya! aku tidak akan menonton tanpamu lagi," ucap Haechan, lalu jambakan Johnny terlepas. Haechan mengatur nafasnya, ia lelah memohon, kepalanya terasa pusing sekarang. 
"Cepat mandi dan pakai baju yang sudah aku siapkan," perintah Johnny sebelum dia pergi darisana. Meninggalkan Haechan di kamar mandi dengan keadaan basah kuyup, 

Tanpa sadar matanya meneteskan liquid bening, membasahi pipinya yang masih basah karena air. 
"Tidak...kau tidak boleh menangis Chan.." batin Haechan, ia berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri, walaupun pada akhirnya selalu sama. Lelaki itu akhirnya bangkit, melepas pakaiannya untuk membersihkan diri, 

Setelah selesai mandi, Haechan keluar dengan bathrobe yang membungkus tubuhnya, Johnny terlihat sudah rapi dengan kemeja dan celana bahan berwarna abu-abu. 
"Pakai itu," Johnny menunjuk setelan kemeja senada yang ada di atas kasur dengan dagunya. Haechan mengangguk saja, ia mengambil pakaian di lemari, hendak menggunakannya sebelum Johnny tiba-tiba memeluknya dari belakang. 
"Jaga attitude mu saat disana lagi, dan jangan berusaha kabur dariku," ucapan Johnny disusul dengan tangan Johnny yang tiba-tiba menelusup ke dalam bathrobe-nya. 
"A-apa yang kau lakukan?" tanya Haechan. 
"Memakaikan mainan padamu," jawaban Johnny membuat Haechan menegang, terutama ketika Johnny membuat dirinya menungging lalu memasukkan vibrator ke dalam analnya. 
"Jadilah anak baik disana," ucap Johnny, ia memberikan satu kecupan pada pipi Haechan sebelum mengambil jarak. Dengan iseng Johnny menyalakan vibrator dalam mode hard, membuat kaki Haechan melemah dan jatuh bersimpuh.
"Akh..John...tolong...matikan...ah.." mendengar itu Johnny terkekeh, lalu ia mematikan vibratornya. Ia memang hanya mengetes apakah alatnya berfungsi dengan baik. 





Hari ini Johnny ada pertemuan dengan beberapa calon client-nya dan untuk meneken perjanjian, entah untuk apa adanya Haechan disini, yang jelas Haechan yakin dirinya akan terlihat seperti binatang peliharaan atau slave sekarang. Apalagi dengan tangan kanannya yang diikat dengan sebuah tali yang terbuat dari kulit, seperti sabuk kecil lalu tali hitam dipegang oleh Johnny dan Haechan berjalan dibelakangnya. 

Haechan tak banyak berkata, dia tak ingin vibrator di dalam lubangnya dinyalakan jika ia berani membantah. Mereka bertemu di restoran hotel ternama, begitu sampai disana rupanya Johnny yang sampai terakhir. Sudah ada dua pria lain disana yang duduk menunggu dan langsung menyambut Johnny begitu mereka tiba,
"Lama tak bertemu John," sapa salah seorang yang memiliki wajah Eropa yang kentara, sedangkan yang satu wajahnya seperti orang Asia. Mereka berbicara dalam bahasa inggris by the way. 
"Oh dan siapa ini?" tanya yang berwajah Eropa, 
"Ini tunanganku, Haechan," jawab Johnny memperkenalkan dirinya. Haechan hanya tersenyum kecil lalu kembali menunduk, Johnny bilang Haechan tidak boleh menatap pria lain lebih dari tiga detik. 

Lalu untuk apa dia diajak??!!! Ingin rasanya Haechan memprotes tapi dia tidak bisa, dia hanya bisa mendumal di dalam hati. Selama Johnny berbicara, Haechan menghabiskan waktu dengan menghabiskan makanannya, apapun yang bisa dia makan di meja, toh Johnny juga tidak melarang, lebih baik daripada dirinya tidak melakukan apapun apapun.

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang